اَمَرَكَ فِى هٰذِهِ الدَّارِ بِالنَّظَرِ فِى مُكَوَّناَتِهِ وَسَيَكـْشِفُ لَكَ فِى تِلْكَ الدَّارِ عَنْ كمَال ذاَتِهِ
” Allah memerintahkan kepadamu semasa hidup di dunia ini memperhatikan alam ciptaanNya (memikirkan mahluk didunia ini sehingga menjadikan ingat pada الله). Dan kelak di akhirat الله akan mamperlihatkan kepadamu kesempurnaan DzatNya."
الله telah memerintahkan memperhatikan dan memikirkan mahluknya الله, itu disebutkan dalam Alqur’an dalam beberapa ayat, aya yang jelas seperti firman الله:
قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
(perhatikanlah apa yang ada di langit dan bumi)”.
Ada juga yang secara isyaroh seperti firman الله yang artinya: “dan di bumi itu ada bagian-bagian tanah yang berdekatan satu sama lainnya, ada kebun-kebun kurma dan anggur, ada tanaman yang sejenis dan beda jenis, yang kesemuanya itu disirami dengan satu macam air, sesungguhnya yang demikian itu mengandung tanda-tanda keagungan الله, yang manfaat bagi orang-orang yang mau berfikir.” Satu macam air itu (air hujan) tetapi pohon yang disiram beda-beda, daunnya tidak sama,buahnya tidak sama, adakalanya sama tapi rasanya berbeda,itu semua pasti ada yang menetapkan, yaitu الله.
Apabila mau memperhatikan alam semesta (makhluk) maka kelak di akhirat الله akan membukakan hijab sehingga langsung bisa melihat DzatNya. Firman الله:
“وُجُوهٌ يَوْمَئِذ نَّاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ .
(beberapa wajah pada hari kiamat itu berseri-seri,(bercahaya), karena ia dapat melihat Tuhannya”.
عَلِمَ مِنكَ اَنَّكَ لاَ تَصْبِرُ عَنْهُ فاَشـْهَدَكَ ماَ بَرَثَ مِنْهُ
“Allah telah mengetahui, bahwa engkau tidak sabar jika tidak melihat الله, maka الله memperlihatkan ap-apa yang asli buatan الله."
Orang yang berfikir tentang makhluk buatan الله, dan mengetahui semua atas ketentuan الله, tentu tidak sabar ingin mengetahui dzat yang membuat dan menentukan yaitu الله. Berhubung itu tidak mungkin maka الله memperkenalkan DiriNya lewat makhluk buatan-Nya.
Kerinduan yang berupa ingin melihat الله itu, termasuk karunia yang agung dari الله, dan ini termasuk maqom ihsan.
Dawuh mu’allif ini untuk orang-orang yang mencari الله, yang dlm pikirannya sudah jauh dari selain الله.
Ahli fikir itu ada dua:
1. Ahli fikir yang punya maksud mencari الله/taqorrub kepada الله, ini akan menghaasilkan cinta dan rindu bertemu الله.
2. Ahli fikir yang untuk urusan dunia seperti mencari ilmu alam yang tidak ada maksud mencari الله, ini tidak akan membuka mata hati.
Maka terhadap orang yang telah sampai kemaqom ihsan ini, الله menganjurkan sabar melihat buatan-buatan الله terlebih dahulu untuk diperlihatkan Dzat الله di akhirat nanti.
sumber : https://telegram.me/kitabhikam
Komentar
Posting Komentar