Senja ditemani lampu temaram,
Saat kelelawar beterbangan menjelajahi langit gelap,
Jantungku berdebar seketika,
Seakan ada bisik kerinduan memecah kesunyian,
Kerinduan terakhir dari sang pemuja cinta.
Padahal bukan dendam atau kebencian,
Tapi sedetikpun aku tak ingin beranjak,
Sekedar menjabat tanganmu yang menyampaikan permohonan maaf.
Aku tau kau tetap tegar berdiri,
Atau melangkah tertatih menyusuri semak belukar penuh duri,
Tapi aku bukanlah masa lalu,
Kau bukanlah setitik nyawaku,
Ku perkenankan kau pergi,
Dengan segala rahasiamu.
Pemalang, 18 Mei 2020
Komentar
Posting Komentar