Abah Guru Sekumpul dan Guru Zuhdi |
Forum Muslim - Abah Guru Sekumpul adalah ulama besar yang dikenal di berbagai penjuru Nusantara dan dunia. Namanya harum karena keteladanan dan sikap hidupnya yang penuh kasih sayang. Abah Guru Sekumpul mempunyai banyak santri, salah satunya adalah Guru Zuhdi. Banyak ilmu yang diajarkan Abah Guru Sekumpul kepada para santri-santrinya, termasuk kepada Guru Zuhdi.
Apa itu ilmu yang diajarkan Abah Guru Sekumpul? Mari simak kisah yang penuh makna ini.
Saat itu adalah haul Guru KH Kasyful Anwar, Martapura. Sebagai ulama yang paling dinantikan, Abah Guru Sekumpul hadir pada acara itu. Pada saat Abah Guru Sekumpul datang, banyak para jamaah dan guru-guru Pesantren Darussalam yang berebut mencium tangan beliau.
Saat Abah Guru Sekumpul melayani jemaah itu, beliau melihat di pinggir di antara jajaran duduk para guru itu, duduklah guru beliau ketika menimba ilmu di Ponpes Darussalam Martapura yaitu Guru Salman Yusuf. Maka Abah Guru Sekumpul pun bergegas mendatangi tanpa menghiraukan sebagian guru-guru Darussalam yang masih belum bersalaman.
Abah Guru Sekumpul pun langsung menghampiri Guru Salman. Dengan menunduk dan sikap tawadhu, beliau mencium tangan Guru Salman Yusuf bolak balik sambil berkata, "Guru ulun (saya) mohon ampun dan maaf, doakan ulun (saya) lah."
Setelah itu, beliau pun duduk dan menyalami orang yang di sekitar beliau.
Begitu acara selesai, Abah Guru Sekumpul pun cepat-cepat keluar. Apa yang beliau lakukan?
Beliau rupanya berusaha mencari-cari sandal yang dipakai Guru Salman Yusuf. Sedangkan beliau sendiri waktu itu belum mengenakan sandal.
"Guru, sandal pian (anda) yang mana?" tanya Abah Guru Sekumpul.
Sahut Guru Salman Yusuf, "Nang itu."
Kemudian, langsung saja Abah Guru Sekumpul mengambil sandalnya dan memasukkan di kedua kaki Guru Salman Yusuf, dan setelah itu beliau pun kembali mencium tangan Guru Salman bolak balik, "Doakan Ulunlah (saya) guru."
Akhlak ketawadhuan ini pun ditularkan kepada muridnya Abah Haji Guru Zuhdi (KH Ahmad Zuhdiannoor), salah satu ulama besar yang membuka majelis ta'lim di Banjarmasin dengan ribuan murid.
Sewaktu acara perkawinan di Pulau Sari, Guru Zuhdi hadir ke acara tersebut. Beliau berpenampilan biasa dan sederhana saja, tidak seperti di majelis. Sehingga banyak orang yang tidak mengenalinya.
Beliau di acara perkawinan itu sedang berdiri. Kemudian ada orang kampung di tempat perkawinan itu memerintahkan Guru Zuhdi untuk mengambil piring bekas hidangan tamu.
Subhanallaah… Beliau mau saja diperintah mengambil piring tersebut. Setelah Guru Zuhdi mengambil piring bekas hidangan tamu, ada yang menegur sama orang yang menyuruh Guru Zuhdi mengambil piring bekas tersebut.
"Ikam tahulah yang ikam suruh memutiki piring itu siapa? itu Guru Zuhdi, majelis sidin ganal di Banjarmasin" (Kamu tahu, yang kamu perintah mengambil piring itu siapa?, itu Guru Zuhdi, Majelis beliau besar di Banjarmasin).
Kemudian yang menegur minta maaf dan begitupun juga yang menyuruh sama Guru Zuhdi tadi. Beliaupun tersenyum dan memaafkan. Tidak ada sedikit pun merasa terhina.
Wallahu A'alam.
(Sumber : Ibna Yusron/bangkitmedia.com)
Komentar
Posting Komentar