Langsung ke konten utama

Inspirasi Pancasila untuk Dunia Arab



Oleh: Zuhairi Misrawi



SAYA berkesempatan mengikuti dan menjadi narasumber dalam konferensi ulama dan pemikir Muslim sedunia Islam di Teheran, Iran, 7-9 Januari.



Dalam dua dekade terakhir, Iran punya kepedulian sangat besar untuk membangun titik temu, kerja sama, dan harmoni di antara dunia Arab/Islam. Namun, pertanyaan yang muncul: mengapa dunia Islam justru dirundung konflik sektarian dan polarisasi politik yang semakin runyam?



Dunia Islam, khususnya dunia Arab, sedang memasuki era paling sulit. Palestina masih dijajah Israel. Gaza dan Tepi Barat terus dibombardir. Upaya Palestina mengusulkan kemerdekaan di PBB selalu dikandaskan oleh veto Amerika Serikat. Israel terus melakukan pendudukan, pencaplokan, dan pembunuhan tanpa sanksi yang setimpal dari dunia internasional. Palestina menghadapi nasib mereka sendiri minus perhatian dunia Arab akibat revolusi yang melanda sebagian negara Arab. Ironisnya, justru negara-negara Eropa memberikan perhatian serius terhadap kemerdekaan Palestina.



Revolusi yang bergelayut dari Tunisia, lalu merambah ke Mesir, Libiya, Yaman, Bahrain, dan Suriah menghasilkan situasi yang semakin tak menentu. Konflik sektarian, maraknya gerakan ekstremis, dan instabilitas politik menjadi tantangan tersendiri bagi dunia Arab. Bahkan, tesis lama bahwa demokrasi tidak kompatibel dengan kultur Arab kembali mengemuka. Tunisia menjadi satu-satunya negara yang memberikan harapan bagi masa depan demokrasi di dunia Arab.



Jika tidak ada Tunisia, demokrasi hanya akan menjadi mimpi, tak pernah ada wujudnya di dalam realitas sosial politik Arab. Saat ini, dunia Arab menghadapi musuh serius, yaitu kelompok yang menebarkan ajaran pengafiran/penyesatan sebagai dalih berdirinya negara Islam. Kelompok paling gencar mengampanyekan hal tersebut adalah Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Lalu, ada Front Al-Nusra yang juga memproklamasikan pengafiran. Mereka dikenal dengan al-takfiriyyun.



Dulu, fenomena pengafiran/penyesatan disemburkan kelompok Wahabi untuk memvonis seluruh paham yang berbeda dengan paham mereka. Misalnya, tradisi yang dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama, seperti ziarah kubur, tahlil, dan perayaan Maulid Nabi, sudah lama dikafirkan/disesatkan oleh Wahabi. Namun, upaya mereka sia-sia.



Kini, pengafiran digunakan oleh NIIS untuk menebarkan fitnah dan kekacauan di dunia Arab. Mereka menjadikan kelompok Syiah sebagai salah satu target. Mereka akan menumpas siapa pun yang menentang ideologi negara Islam. Kelompok minoritas, seperti umat Kristiani dan suku Kurdi, juga menjadi salah satu target mereka. Intinya, mereka ingin agar konflik sektarian meluas sehingga dengan mudah memanfaatkan instabilitas politik.



Pancasila



Dalam konferensi yang digelar di Iran, saya menyampaikan makalah "Pancasila dan Pengalaman Toleransi di Indonesia". Hemat saya, dunia Arab butuh sebuah ideologi dan pemikiran yang konstruktif untuk membangun kebersamaan, solidaritas, dan persatuan. Apa yang dihadapi dunia Arab adalah terburuk dalam sejarah karena absennya ideologi yang mampu jadi pilar kebangsaan dan kenegaraan.



Pada tahun 1960-an, saat menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Aal-Azhar Kairo, Bung Karno menyampaikan pidato di depan Presiden Gamal Abdul Nasser dan para ulama perihal pentingnya menjadikan Pancasila sebagai falsafah negara. Pancasila merupakan common platform yang akan memperkuat sendi-sendi kebangsaan dan kenegaraan, khususnya di tengah pluralitas agama, suku, bangsa, dan bahasa.



Menurut saya, saat ini dunia Arab mesti mentransformasikan pemikiran politik dari nostalgia "Negara Islam" (al-dawlah al-islamiyyah), baik ala Arab Saudi, Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, maupun Iran menuju "Negara Pancasila" yang menjamin pluralitas agama dan suku serta bisa hidup berdampingan dengan damai. Memaksakan formalisasi syariat Islam sebagai satu-satunya model bagi dunia Arab akan membawa pada kebuntuan. Apalagi formalisasi syariat Islam yang diterapkan sejak awal abad ke-18 di Arab Saudi dan dipopulerkan kembali oleh Ikhwanul Muslimin pada awal abad ke-20 di Mesir dan dunia Arab lainnya sudah terbukti gagal. Faktanya, dalam dua abad terakhir, formalisasi syariat Islam lebih sebagai isu politik yang menguntungkan kalangan elite daripada warga Arab pada umumnya.



Sebaliknya, Pancasila yang diterapkan di Indonesia sudah terbukti mampu membangun solidaritas kebangsaan dan kenegaraan di tengah pluralitas agama, suku, dan bahasa. Sebab, esensi Pancasila adalah menebarkan gotong royong di tengah kebinekaan. Perbedaan dan keragaman merupakan pemberian Tuhan yang harus dikelola dengan baik agar menjadi kekuatan.



Karena itu, Pancasila menegaskan pentingnya nilai-nilai ketuhanan yang terkandung dalam setiap agama. Namun, nilai-nilai tersebut harus memperkokoh persatuan, persaudaraan, demokrasi, dan nilai-nilai kemanusiaan. Puncaknya, nilai-nilai ketuhanan dapat mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga.



Sayangnya, dunia Arab saat ini hanya terjebak dalam dua pilihan yang sama-sama pahit. Pertama, dunia Arab disuguhi dengan janji Islamisme: negara Islam ala Arab Saudi dan Ikhwanul Muslimin. Model ini relatif gagal dalam membangun demokrasi, keadilan sosial, dan kebebasan berserikat/berpendapat. Islamisme tidak mampu melindungi minoritas dan menjaga pluralitas.



Kedua, dunia Arab disuguhi model sekularisme ala Turki. Hubungan masa lalu yang buruk dengan Turki dan trauma sekularisme yang identik dengan kolonialisme membuat sekularisme selalu jadi target empuk untuk ditolak, terutama dengan menggunakan dalil keagamaan dan politik imperialisme. Hubungan antara kelompok sekuler dan Islamis cenderung memanas.



Inisiatif



Salah satu alternatif yang mungkin diadopsi oleh dunia Arab, bahkan dunia Islam yang lain, adalah model negara Pancasila. Sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim, Indonesia mesti jadi contoh bagi negara-negara Arab/Muslim lain dalam membangun negara yang menjamin kesetaraan dan kebebasan berserikat/berpendapat.



Keberhasilan Pancasila sebagai falsafah dan dasar bernegara di Tanah Air karena dukungan yang besar dari umat Islam, khususnya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Kedua ormas ini sejak awal menganggap Pancasila sebagai ideologi final untuk menjaga serta merawat keragaman agama, suku, dan bahasa. Berdasarkan sebuah diktum, "mencintai Tanah Air adalah bagian dari iman". Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah bersepakat mendahulukan kepentingan bersama daripada ego sektarian.



Eksperimentasi Indonesia sebagai negara Muslim terbesar yang mampu membangun negara untuk semua warga, apa pun agama dan sukunya, membuktikan Islamisme bukan satu-satunya alternatif ideologi dalam bernegara. Negara Islam atau sistem khilafah bukanlah sebuah kewajiban bagi umat Islam dan karena itu dunia Arab perlu mencari model lain yang lebih kompatibel dengan realitas sosiokultural.



Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mesti mulai memikirkan mengenalkan model negara Pancasila ke dunia Arab/Islam. Hal ini penting agar Indonesia memberikan sumbangsih kepada dunia Arab/Islam dalam rangka merekonstruksi ideologi bernegara. Perlu jalan alternatif sehingga mereka tidak terjerumus dalam kubangan kehancuran dan kegagalan yang semakin nyata.



Kita pun mesti bangga dan percaya diri, Pancasila adalah karya terbaik para pendiri bangsa. Mereka sangat visioner dalam memikirkan masa depan bangsa dan negaranya. Karena itu, sangat tak pantas jika masih muncul kelompok yang berusaha mengimpor ideologi ekstremis dari Timur Tengah, apalagi bertujuan menggantikan Pancasila dengan ideologi lain yang belum teruji atau sudah terbukti gagal.



Pancasila dapat dijadikan pilot project untuk Palestina yang sedang merintis jalan kemerdekaan. Jikadapat dilakukan, ini akan menjadi sumbangsih sangat besar dalam konteks diplomasi luar negeri, terutama bagi kemerdekaan Palestina. Model negara Pancasila di Palestina akan menutup beragam konspirasi yang dibuat Israel bahwa masa depan Palestina adalah terorisme. Palestina adalah negara berdaulat yang mendorong perdamaian dan persatuan. Saatnya Pancasila dijadikan sumber inspirasi bagi dunia Arab. [FM]



Sumber : Kompas, 24 Januari 2015

Zuhairi Misrawi, Analis Pemikiran dan Politik Timur Tengah The Middle East Institute

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.