Ust. Abdi Kurnia Djohan |
(۞ كُلُّ ٱلطَّعَامِ كَانَ حِلࣰّا
لِّبَنِیۤ إِسۡرَ ٰۤءِیلَ إِلَّا مَا حَرَّمَ إِسۡرَ ٰۤءِیلُ عَلَىٰ
نَفۡسِهِۦ مِن قَبۡلِ أَن تُنَزَّلَ ٱلتَّوۡرَىٰةُۚ قُلۡ فَأۡتُوا۟
بِٱلتَّوۡرَىٰةِ فَٱتۡلُوهَاۤ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِینَ)
Semua makanan itu halal bagi Bani Israil, kecuali makanan yang diharamkan oleh Israil (Yakub) atas dirinya sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah (Muhammad), “Maka bawalah Taurat lalu bacalah, jika kamu orang-orang yang benar.”
Nabi Ya'qub sendiri mempunyai anak berjumlah 12 orang. Di antara yang terkenal adalah Yehuda (yang merupakan anak tertua), Ruben, Yusuf dan Bunyamin (Benyamin).
Dari kedua belas anak ini, lahirlah keturunan yang sangat banyak. Allah memberikan karunia kepada anak-anak Ya'qub, berupa kenabian dan kekuasaan, sebagaimana yang bisa dibaca di dalam surat al-Māidah berikut:
(وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦ یَـٰقَوۡمِ ٱذۡكُرُوا۟ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ
عَلَیۡكُمۡ إِذۡ جَعَلَ فِیكُمۡ أَنۢبِیَاۤءَ وَجَعَلَكُم مُّلُوكࣰا
وَءَاتَىٰكُم مَّا لَمۡ یُؤۡتِ أَحَدࣰا مِّنَ ٱلۡعَـٰلَمِینَ)
Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dan menjadikan kamu sebagai orang-orang merdeka, dan memberikan kepada kamu apa yang belum pernah diberikan kepada seorang pun di antara umat yang lain.” [Surat Al-Ma'idah 20]
Karunia yang Allah berikan itu, juga merupakan berkah dari doa yang pernah dibaca oleh nenek moyang Bani Israil, yaitu Nabi Ibrahim alaihissalam. Di dalam al-Qur'an disebut bahwa Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah, setelah berhasil menjalankan beban perintah yang disampaikan kepadanya:
(۞ وَإِذِ ٱبۡتَلَىٰۤ إِبۡرَ ٰهِـۧمَ رَبُّهُۥ بِكَلِمَـٰتࣲ
فَأَتَمَّهُنَّۖ قَالَ إِنِّی جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامࣰاۖ قَالَ وَمِن
ذُرِّیَّتِیۖ قَالَ لَا یَنَالُ عَهۡدِی ٱلظَّـٰلِمِینَ)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zhalim.”[Surat Al-Baqarah 124]
Banyak nabi dan rasul yang terlahir dari keturunan Israil, di antara yang bisa disebut di sini adalah: Yusuf, Musa, Harun, Zakariyya, Yahya, Isa, Danial, Samuel, Yesaya, dan masih banyak lagi.
Selain menjelaskan asal usul Bani Israil, al-Qur'an juga memberi gambaran (sifat) tentang Bani Israil. Deskripsi tentang Bani Israil ini begitu banyak dijumpai di dalam al-Qur'an. Bisa dikatakan di sini bahwa dari kisah-kisah para nabi dan rasul yang datang sebelum Nabi Muhammad, 3/4 dari kisah-kisah itu adalah kisah Nabi Musa alaihissalam dengan umatnya, Bani Israil.
Penggambaran tentang Bani Israil itu dimulai dari Juz 1 surat al-Baqarah ayat 40:
(یَـٰبَنِیۤ إِسۡرَ ٰۤءِیلَ ٱذۡكُرُوا۟ نِعۡمَتِیَ ٱلَّتِیۤ أَنۡعَمۡتُ
عَلَیۡكُمۡ وَأَوۡفُوا۟ بِعَهۡدِیۤ أُوفِ بِعَهۡدِكُمۡ وَإِیَّـٰیَ
فَٱرۡهَبُونِ)
Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu. Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu, dan takutlah kepada-Ku saja.
Saya melihat kandungan makna dari ayat ini, memuat substansi dari seluruh penggambaran Bani Israil di dalam al-Qur'an. Itu bisa dipahami dari kata-kata kunci:
وَأَوۡفُوا۟ بِعَهۡدِیۤ أُوفِ بِعَهۡدِكُمۡ وَإِیَّـٰیَ فَٱرۡهَبُونِ
Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu, dan takutlah kepada-Ku saja
Dari semua penggambaran yang diuraikan, dapat diketahui detail dari sifat-sifat Bani Israil sebagai berikut:
1. Mengkhianati janji kepada Allah (Qs 2: 40)
2. Tidak mengimani semua yang diturunkan Allah dan memperjualbelikan ayat dengan harga murah (Qs 2:41)
3. Mencampuradukkan yang haq (kebenaran) dengan yang bathil (kekeliruan) (Qs 2:42)
4. Enggan melaksanakan shalat secara berjamaah (Qs 2: 43)
5. Pandai menasihati dalam hal kebaikan, namun enggan melakukan kebaikan (Qs 2: 44)
6. Mengabaikan spiritualitas (Qs 2: 45)
7. Melupakan nikmat Allah (Qs 2: 47)
8. Tidak takut dengan datangnya hari kiamat, sehingga enggan bersegera dalam beramal. Keengganan itu selalu dibarengi dengan alasan bahwa mereka akan mendapat pertolongan dari nenek moyang mereka yang merupakan umat terpilih (Qs 2: 48)
9. Mengkhianati Nabi mereka (Qs 2: 51)
10. Menganggap remeh ajaran agama sampai kepada level menafikan iman (Qs 2:55)
11. Tidak syukur nikmat (Qs 2: 61)
12. Berpaling dari wahyu (Qs 2: 64)
13. Sengaja melanggar larangan (Qs 2: 65)
14. Membangkang kepada Nabi (Qs 2: 67)
15. Tidak mau mengambil pelajaran dari sebuah peristiwa (Qs 2: 74)
16. Mengubah ayat-ayat Allah dengan tujuan menolak kebenaran yang disampaikan di dalamnya (Qs 2: 75)
17. Bersikap basa basi jika bertemu orang yang tidak mereka sukai, dan berusaha agar jangan sampai orang yang mereka benci dapat mematahkan argumen kebencian mereka (Qs 2: 76)
18. Mengubah atau memalsu ayat-ayat Allah untuk mendapatkan keuntungan (Qs 2: 79)
19. Bersikap kejam terhadap sesama mereka (Qs 2: 84-85)
20. Lebih memilih kekufuran daripada iman, jika iman merugikan mereka (Qs 2: 88)
21. Menolak kebenaran yang datang bukan dari golongan mereka (Qs 2: 89-93)
22. Takut kepada kematian (Qs 2: 94)
Dan masih banyak lagi.
Komentar
Posting Komentar