Langsung ke konten utama

NU dan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren

Logo NU


Oleh: Dianta A. Sebayang


Nahdlatul Ulama (NU) terlahir bukan hanya melalui pondasi keagamaan, nasionalisme, dan pemikiran. NU juga dibangun atas dasar kekuatan ekonomi yang kokoh beserta potensi untuk membangun masyarakat. Ketika didirikan pada tahun 1926, NU berkomitmen untuk merealisasikan 3 pilar dasar, yaitu sebagai semangat nasionalisme dan politik, semangat pemikiran keilmuan dan keagamaan, dan sebagai semangat pemberdayaan ekonomi.


Sayangnya, hingga lebih dari seabad, NU lebih banyak berkutat pada bidang politik—meski dua pilar lain digarap namun dalam porsi minim. Kancah politik memang tidak haram dirambah NU, tetapi mestinya dua pilar yang lain juga harus mendapat tempat bahkan diberdayakan lagi.


Maka, di era pembaruan seperti sekarang ini, dengan semangat baru, sudah saatnya NU memulai "reborn" dengan mengusung dua pilar yang terpinggirkan itu; yaitu pendidikan dan perekonomian. Apalagi, pada momentum Muktamar NU yang ke-33 di Jombang Jawa Timur, 1-5 Agustus mendatang, komitmen mengusung dua pilar yang lain juga perlu dipertegas.  Pertanyaannya kemudian, bagaimana strategi NU untuk mengusung dua pilar itu?


Untuk memulai kebangkitan pada dua pilar itu, NU harus memulainya melalui pesantren. Harus diakui potensi pendidikan sekaligus ekonomi terbesar NU terletak pada pondok pesantren. Pesantren yang secara kultural dan struktural berada di bawah naungan lembaga ini jumlahnya sangat banyak. Bahkan, mendominasi jumlah pesantren di Indonesia dan kesemuanya tersebar hingga pelosok-pelosok negeri ini. Bayangkan kalau potensi itu bisa dimaksimalkan, NU akan menjadi penggerak, sekaligus motor utama bagi pengembangan ekonomi kerakyatan di negeri tercinta kita ini.


Pemberdayaan Ekonomi


Pesantren, sejak dahulu diakui memiliki kemandirian dengan berbasis ekonomi masih bersifat tradisional, kecil dan mayoritas di sektor pertanian—yang sebenarnya merupakan potensi utamanya. Fakta yang tidak bisa dinafikkan, pesantren tidak hanya mendidik ilmu-ilmu agama kepada para santrinya, namun juga memberikan  aneka keterampilan (skill) untuk mengembangkan ekonomi, khususnya dalam bertani, berternak dan berdagang, terutama melalui koperasi pesantren. Aneka keterampilan dan kecakapan hidup itu, ternyata berkontribusi positif, sehingga selepas dari pesantren, para santri dapat hidup mandiri; misalnya dengan bertani, berternak, atau menjadi pedagang kecil.


Seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman, sudah saatnya pesantren mengembangkan kemandirian ekonomi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitarnya dengan memperluas basis ekonominya, paling tidak melalu beberapa cara yaitu intensifikasi, ekstenfikasi, dan diversifikasi produksi. Intensifikasi produksi ini misalnya dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi modern dan hasil-hasil penelitian, guna pengembangan unit-unit produksinya yang kebanyakan masih tradisional.


Selanjutnya ekstensifikasi dilakukan dengan membuka diri pada peluang-peluang produksi lain, yang sangat dibutuhkan oleh para santri dan masyarakat. Langkah selanjutnya adalah melalui diversifikasi. Diversifikasi ini misalnya dengan membuat varian produk mengikuti perkembangan dan kebutuhan konsumsi masyarakat. Melalui langkah-langkah sebagaimana disebutkan, bisa diharapkan ke depan pesantren akan dapat menjadi basis pengembangan ekonomi umat.


Peran strategis pesantren yang potensial ini, bisa dimaksimalkan oleh NU dengan ikut serta mengambil langkah bersama dengan pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan. NU bisa meneguhkan perannya dalam proses ini dengan terus mendorong perubahan dan kemandirian pesantren dalam bidang ekonomi yang selalu mengedapnkan sikap gotong-royong dan kekeluargaan.


Mendorong Kewirausahaan


Keberadaan pondok pesantren di masyarakat, mempunyai peran yang sangat strategis; khususnya melalui pendidikan. Pendidikan yang ditanamkan oleh pesantren terbukti sangat mengakar di masyarakat dan menjadi kekuatan tersendiri dalam membangkitkan semangat mereka untuk mencapai kemajuan dan kehidupan yang lebih sejahtera.


Selain berfungsi dan berperan sebagai agen pemberdayaan masyarakat, serta untuk menggerakkan secara aktif roda pembangunan, pesantren diharapkan juga mampu memberdayakan diri agar mandiri; terutama dalam aktivitas ekonomi. Maka, melalui momentum muktamar ke-33 mendatang, sudah saatnya  NU mengambil peran utama dalam mentransformasikan potensi pesantren sebagai agen pemberdayaan umat. NU harus menformulasikan sekaligus mengembangkan  upaya strategis untuk menghasilkan santri-santri yang handal, peka terhadap arus globalisasi, modernisasi serta masalah sosial budaya yang ada di tengah-tengah umat, selain ahli dalam agama.


Selain itu, NU harus bisa menjadikan pesantren bukan hanya sebagai  pionir perubahan, tetapi juga pemicu gerakan praktis untuk mengembangkan program kewirausahaan lokal maupun nasional. Tujuannya,  pesantren dapat mendorong kewirausahaan di kalangan para santri; agar mereka dapat menciptakan pekerjaan dan dapat melanjutkan denyut kehidupan pesantren. Diharapkan ke depan ekspansi usaha para santri terus berlanjut seiring dengan tantangan pesantren ke depan.


Akhirnya, sudah saatnya NU tidak hanya konsen pada satu pilar yaitu aspek politik, tetapi juga pada dua pilar lainnya yaitu pemikiran keilmuan dan keagamaan, dan sebagai semangat pemberdayaan ekonomi. Untuk itu semua NU harus segera bersiap dan sigap menjadikan menjadikan pesantren sebagai pusat pembentukan karakter bangsa, pengembangan budaya damai, dan program pendidikan kewirausahaan. Untuk menjadikan pesantren sebagai pusat pengembangan keterampilan dan pengembangan ekonomi kerakyatan, maka dirancang program penguatan peran pesantren di tengah masyarakat melalui program keterampilan khusus dan program pengembangan kewirausahaan pesantren.  Program ini harus digagas dan digawangi oleh NU. Semoga. [FM]


Dianta A. Sebayang, Kader Muda NU, Kandidat Doktor Universitas Indonesia & Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta


Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas