Langsung ke konten utama

Dongeng dari Negeri Tembakau

Mohammad Sobary

Oleh: Mohamad Sobary


Syahdan, kata orang-orang tua, ada kisah turun-temurun yang sampai di telinga kita. Pada zaman dahulu ada seorang kakek yang mendaki Gunung Sumbing di Temanggung, Jawa Tengah.

Dalam pendakiannya itu, di suatu tempat, yang sudah dekat dengan puncak gunung tersebut, sang kakek berteriak dengan perasaan terkejut bercampur rasa kagum: "iki tambaku", inilah obatku. Apa yang disebut obat itu? Sang kakek membungkuk dan mencabut sejenis tetumbuhan liar di hutan, yang belum dibudidayakan petani.

Menurut dongeng yang kini menggelantung di dahan-dahan, di ranting, maupun di pohon-pohon dan di batu-batu, kata "tambaku" itu berubah bunyi menjadi "tembako", kemudian menjadi "mbako". Orang Jawa, sejak dulu hingga kini, menyebutnya "mbako". Kita tahu artinya tembakau yang kita kenal sekarang.

Sejak dulu, ketika jenis tetumbuhan itu masih liar, hingga sekarang, sesudah dibudidayakan petani menjadi tanaman yang terpelihara dengan baik, tetumbuhan itu tidak berubah. Batang dan daun-daunnya masih seperti yang dulu. Batang maupun daun-daunnya mengandung sejenis "bulu-bulu" lembut. Bila kita menyentuhnya dengan jari-jari tangan, dengan sentuhan yang sedikit ditekan, keluarlah sejenis cairan yang sedikit berlendir.

Jika cairan itu dijilat, rasanya pahit. Inilah pahit tembakau, yang kita kenal sampai sekarang. Rasa pahit itu merupakan sejenis racun yang bisa digunakan sebagai obat. Tidak ada catatan yang ditinggalkan pada kita, penyakit apa yang bisa diobati dengan tanaman tersebut. Para leluhur tidak memiliki tradisi mencatat apa yang mereka kerjakan.

Obat dan sistem pengobatan berkembang secara terbatas dan hanya dikenang berdasarkan ingatan yang juga terbatas. Begitu suatu generasi berlalu, sebagian cara pengobatan dan jenis-jenis penyakit yang diobatinya ikut hilang tertiup badai perubahan. Modernisasi, kemajuan, dan perkembangan zaman, menelan apa saja yang tak sejalan dengan semangat zaman itu.

Tradisi dan segenap tata cara yang dimuliakan masa lalu juga ikut lenyap. Sistem pengobatan modern yang lebih maju, lebih efisien, dan mungkin kelihatan lebih bergengsi mendesak jauh sistem pengobatan nenek moyang kita. Apa yang modern bertahan. Yang tua-tua perlahan-lahan lenyap tanpa sisa.

Meskipun begitu, ada yang tetap tinggal, tak pernah tergusur, dan tetap jaya: tembakau tetap tembakau. Sistem budi daya tanaman tembakau bukan semakin surut, melainkan semakin maju. Si kakek yang disebut sebagai penemu bibit tembakau tadi di dalam dongeng disebut sebagai pemelihara tanaman tembakau.

Kakek itu bukan orang biasa. Orangorang tua menyebutnya Ki Ageng Makukuhan. Karena beliau hidup di daerah Kedu, beliau pun bergelar Ki Ageng Kedu. Beliau juga dikenal sebagai Prabu Makukuhan, Sunan Makukuhan, Wali Agung Makukuhan. Pada masa hidupnya, sang wali pernah berguru pada Sunan Kudus.

Di dalam dongeng tersebut, ada tiga serangkai yang bekerja sama dan saling menolong. Sunan Makukuhan mengurus sistem budi daya tembakau. Sunan Kudus disebut pengolah produk tembakau. Di zaman itu ada pedagang terkemuka yang menangani penjualan produk olahan tembakau dari Sunan Kudus.

Pedagang itu bernama Dampo Awang, yang juga dikenal dengan sebutan Panglima Ceng Ho. Kita tidak tahu bagaimana tata kelola perdagangan tembakau pada zaman itu. Tapi, kita tahu, Ceng Ho memiliki kapal besar dan beliau berlayar ke tempat-tempat yang jauh dari negeri kita. Kecuali dijual di negerinya, China, dapat diduga bahwa panglima itu juga menjualnya di negeri-negeri lain yang berada dalam jalur pelayarannya.

Sunan Makukuhan, Sunan Kudus, dan Dampo Awang bekerja sama dengan baik. Tiap pihak menghormati pihak lain. Mereka saling membutuhkan. Masing-masing saling melengkapi. Dongeng dari negeri tembakau memberitahukan kepada kita bahwa sejak dulu tembakau sudah merupakan produksi pertanian yang diperdagangkan lintas negara, lintas benua, dan lintas bangsa.

Kita tahu bahwa kelangsungan hidup tanaman tembakau terjaga dengan baik. Masa hidupnya yang melintasi abad-abad yang begitu panjang. Konsumen dan produsen bekerja sama, saling membantu, dan saling menolong. Konsumen bergantung pada produsen, dan sebaliknya, produsen tak bisa berproduksi tanpa konsumen.

Kisah-kisah masa lalu, dongeng dari negeri tembakau, tetap hidup pada hari ini. Tembakau, produk dunia pertanian itu, kaya dengan dongeng dan kisah-kisah yang melibatkan para tokoh besar yang bukan orang setempat. Dongeng dari negeri tembakau menggambarkan jalinan kehidupan yang terjaga secara harmonis.

Kita menikmati kisah kehidupan yang rukun dan damai. Dongeng dari negeri tembakau mungkin gambaran sebuah surga kecil di bumi. Ini surga yang diciptakan dan dipelihara manusia. Di dalamnya alam dan manusia hidup berdampingan. Manusia menjaga alam. Tapi, manusia juga menikmati keagungan alam itu bagi keselarasan hidupnya.

Dongeng dari negeri tembakau itu kisah masa lalu, milik masa lalu, yang kini menjadi milik kita. Tapi, sekarang muncul dongeng baru: dongeng asing yang menakutkan. Siang maupun malam para petani di negeri tembakau merasa terancam. Siang maupun malam hidup mereka tidak tenteram. Syahdan, di dalam mimpimimpi mereka terbayang raksasa bule sebesar gunung yang siap mencaplok seluruh ladang pertanian tembakau yang mereka miliki.

Kalau tanaman tembakau, satu-satunya sumber kehidupan ekonomi dicaplok habis tanpa sisa, nasib hari depan para petani pun berada dalam bahaya. Membunuh petani yang tak punya hari depan sama mudahnya dengan memijit buah tomat. Para petani akan mati dengan sendirinya.

Raksasa bule sebesar gunung itu pandai dan kaya raya. Menghadapi politisi, mereka berbicara politik dengan canggih. Di depan para birokrat, mereka berbicara mengenai tata kelola pemerintahan yang adil dan demokratis. Di depan orang-orang kesehatan, mereka berbicara mengenai cara menjaga kesehatan masyarakat.

Tapi, bukan hanya itu. Mereka juga membawa uang yang tak terbatas jumlahnya. Politisi, para birokrat, dan orang-orang kesehatan takjub melihat kehebatannya. Mereka pun terpesona pada kemurahan hatinya. Uang dalam jumlah tak terbatas tadi dibagi- bagi begitu saja. Tujuannya hanya satu: mereka diminta membantu raksasa bule tadi menghancurkan kehidupan di negeri tembakau.

Para birokrat, politisi, dan orang-orang kesehatan diberi tahu bahwa tembakau berbahaya sehingga harus dihancurkan. Para birokrat, politisi, dan orang-orang kesehatan, bekerja dengan sikap dan penuh pengabdian pada si raksasa bule. Para prajurit masing-masing yang taat dan patuh sesudah melihat bahwa di balik perintah atasan mereka ada pula uang yang besar jumlahnya.

Para petani tembakau risau. Tapi, kemudian mereka melawan dengan gigih. Mereka mempertahankan hak hidup yang terancam. Dongeng dari negeri tembakau pun kemudian bertambah satu babak baru: babak perlawanan terhadap ancaman raksasa bule sebesar gunung yang dibantu para birokrat, politisi, dan orangorang kesehatan. []

Koran SINDO, 26 Juni 2015
Mohamad Sobary | Esais, Anggota Pengurus Masyarakat Bangga Produk Indonesia, untuk Advokasi, Mediasi, dan Promosi. Penggemar Sirih dan Cengkih, buat Kesehatan.  

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing