Langsung ke konten utama

Nahdlatul Jombang

Gambar hanya Ilustrasi 


Oleh: Binhad Nurrohmat


Tak ada kerajaan Islam di Jawa Timur. Fakta ini turut mengondisikan agama Islam di wilayah ini berkembang secara berbeda dari wilayah lain di Jawa. Kerajaan Majapahit dan keruntuhannya ternyata menjadi puncak tahta dan senjakala kekuasaan Hindu-Buddha di Jawa.


Setelah Majapahit tamat, kerajaan-kerajaan Islam berdiri di Jawa Tengah (Demak), Yogyakarta (Mataram) dan Jawa Barat (Cirebon dan Banten). Kerajaan-kerajaan Islam ini menjadi sumber legitimasi politik dan kekuasaan atas perkembangan agama Islam di Jawa misalnya melalui misionaris Islam dari kalangan wali dan sunan yang dekat dengan kekuasaan kerajaan.


Seusai era Majapahit, Jawa Timur tak lagi menjadi pusat kekuasaan kerajaan dan wilayah ini berada di pinggiran yang perkembangan masyarakatnya lebih bebas dari jangkauan politik dan kekuasaan, termasuk perkembangan agama Islam.


Jombang merupakan wilayah yang dekat dari pusat kekuasaan Majapahit. Trowulan (di daerah Mojokerto) adalah pusat penting Kerajaan Majapahit dan wilayah ini sekarang adalah tetangga Kabupaten Jombang. Majapahit adalah tempat dan masa terpuncak dan sekaligus titik akhir kekuasaan Hindu-Buddha yang paling berpengaruh di Jawa.


Perkembangan agama Islam di Jombang lebih kultural, artinya berlangsung lebih bebas dari pengaruh politik kekuasaan karena di Jawa Timur tak ada kerajaan Islam. Yang menjadi pusat legitimasi perkembangan agama Islam di wilayah ini adalah pondok pesantren. 


Para perintis dan pengembang pondok pesantren di Jombang sebagian besar dari Jawa Tengah. Mereka adalah para kiai atau kalangan sipil religius yang mengembangkan agama Islam secara kultural atau tanpa melibatkan dominasi kekuatan legitimasi politik dan kekuasaan.


Minusnya kekuatan politik dan kekuasaan dalam perkembangan agama Islam di Jombang membuat perubahan sosial-religius berlangsung tanpa upaya dominasi sehingga sisa-sisa pengaruh agama resmi Kerajaan Majapahit di Jombang berhadapan secara bebas dengan kehadiran misi penyebaran agama Islam. "Masyarakat hijau" dan "masyarakat merah" di Jombang hidup bersanding dan saling memberi pengaruh.


Kiai Abdul Wahab Hasbullah dan Kiai Hasyim Asy'ari adalah para kiai yang ber tumbuh dalam kondisi sosial-religius semacam itu. Selain kondisi lokal itu, mereka juga mereguk pengaruh pergaulan kosmopolitan Islam lantaran mereka pernah belajar agama Islam dan hidup di Mekkah.


Ketika dua pemuda Jombang itu di Mekkah, kota suci tempat kelahiran Nabi Muhammad ini adalah pusat pergaulan dunia pengetahuan Islam dan masyarakat Islam. Di Mekkah banyak pelajar dari berbagai dunia menimba pengetahuan Islam dan berkumpul masyarakat Islam yang berhaji dari beragam bangsa.


Sepulang dari Mekkah, Kiai Wahab dan Kiai Hasyim berkiprah di pondok pesantren dan ketika itu gerakan pemurnian agama Islam merebak di tanah air dan di Mekkah diberlakukan kebijakan penunggalan anutan mazhab. Khazanah tradisi masyarakat lokal hendak dibersihkan sama sekali dari praktik berislam oleh gerakan pemurnian ini.


Ketegangan religius pun terjadi oleh gerakan pemurnian dan ini membuat Kiai Wahab dan Kiai Hasyim memutuskan melakukan pendekatan dan protes kepada penguasa Mekkah kala itu serta mengembangkan organisasi sosial-agama di tanah air yang akomodatif terhadap tradisi lokal dan global. Singkat cerita, kemudian tercetuslah Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 1926 di Jawa Timur.


Keislaman di Jombang yang sejak mula berkembang tanpa dominasi dan legitimasi politik dan kekuasaan membuat para kiai itu memiliki kesadaran beragama yang akomodatif terhadap tradisi lokal dan global. Dengan demikian, Jombang telah menciptakan suatu sikap keislaman dan masyarakat yang khas. Kiai Wahab dan Kiai Hasyim adalah produk lokalitas Jombang yang bergaul dengan dunia global melalui Mekkah.


Maka, "Nahdlatul Ulama" barangkali kurang mewakili integritas kenyataan sosial-budaya di Jombang. Keulamaan Kiai Wahab dan Kiai Hasyim beserta visi kultural keislamannya yang lahir dari kenyataan sosial-budaya di Jombang mestinya juga melahirkan "Nahdlatul Jombang" yaitu kebangkitan seluruh elemen budaya masyarakat Jombang, bukan sebatas kebangkitan kaum agamawan.


***

Dari latar sejarah dan sosial-agama di Jombang itulah lahir visi dan karakter kultural NU sebagai organisasi sosial-agama. Dan keislaman yang dikembangkan di pondok pesantren adalah akar tradisi NU. Pondok Pesantren adalah komunitas pengetahuan (kitab kuning) dan komunitas dengan etos beragama yang mempertimbangkan tradisi lokal dan global.


Para santri yang ditempa di pondok pesantren adalah benih-benih masyarakat yang tercerahkan dan terbentuk oleh pengetahuan dan etos beragama yang mempertimbangkan tradisi lokal dan global. Kiai Wahab dan Kiai Hasyim adalah sebagian contoh modelnya.


NU terilhami visi besar semacam itu. NU adalah bukan gerakan politik. Politisasi NU adalah penyimpangan dari garis awalnya. Sebuah penyempitan dan pengerdilan yang membuat NU dangkal dan kehilangan daya yang lebih luas dan mendalam. NU memimpin ummah, bukan memimpin golongan atau massa parpol tertentu.


Dinamika NU tentu tak selalu berada di rel visi ke-ummah-an dan hal ini merupakan dampak dari perkembangan masyarakat yang mestinya dicermati dan dikoreksi agar arah NU tak bergerak menuju yang bukan tujuan awalnya.


Melalui realitas pondok pesantren saat ini sebenarnya bisa ditakar bagaimana dan akan ke mana arah NU di masa depan. Realitas pondok pesantren adalah cermin NU. Barangkali ada pendapat lain menyanggahnya. Namun, bila bukan realitas pondok pesantren, di mana NU akan menemukan basis dan tempat bercermin yang semestinya? [FM]


Binhad Nurrohmat | Penyair, Penulis Buku Kumpulan Puisi Kwatrin Ringin Contong, dan Pengasuh Asrama Al-Hambra Pesantren Darul Ulum Jombang.

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi