Langsung ke konten utama

KHOTBAH IDUL FITRI : Ilmu dan Derajat Manusia

Ilustrasi



 

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ،

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ،

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَتَمَّ لَنَا شَهْرَ الصِّيَامِ، وَأَعَانَنَا فِيْهِ عَلَى الْقِيَامِ، وَخَتَمَهُ لَنَا بِيَوْمٍ هُوَ مِنْ أَجَلِّ الْأَيَّامِ، وَنَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، الواحِدُ الأَحَدُ، أَهْلُ الْفَضْلِ وَالْإِنْعَامِ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ إلَى جَمِيْعِ الْأَنَامِ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ التَّوْقِيْرِ وَالْاِحْتِرَامِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.  أَمَّا بَعْدُ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ، وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا 

 

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ،

 

Para jamaah idul fitri yang dimuliakan Allah, 

 

Sebelum agama Islam datang, dunia ini diliputi dengan kekerasan dan penindasan yang disebabkan oleh kebodohan. Manusia terbagi menjadi dua kelas sosial, masyarakat kaya dan masyarakat miskin. Masyarakat kaya berisi para raja dan orang-orang yang memiliki hamba sahaya atau budak. Sedangkan masyarakat kelas bawah adalah para budak, petani, dan masyarakat secara umum. Masyarakat kelas atas menindas masyarakat kelas bawah. Kekerasan terjadi secara sistematis, bahkan undang-undang dalam masyarakat yang bias keadilan hanya memihak kepada masyarakat kelas atas yang menindas kaum tak punya.

 

Menghadapi kenyataan yang bengis dan penuh kelaliman itu, sekitar tahun 610 M. nabi Muhammad Saw menyeru kepada umat manusia untuk menghilangkan penindasan di muka bumi dengan mengajak umat manusia untuk belajar. Salah satu ayat al-Quran yang pertama kali diturunkan adalah perintah untuk membaca: اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu Yang Menciptakan).

 

Melalui ayat ini Allah memerintahkan kepada umat manusia supaya membaca, yakni mendayagunakan akal-pikirnya untuk memahami wahyu yang tertulis, yakni al-Quran dan wahyu yang tidak tertulis, yaitu alam semesta. Melalui ilmu pengetahuan, nabi Muhammad mengajak umat manusia untuk berperilaku baik, menjadikan semua lapisan masyarakat setara di hadapan hukum, dan menghilangkan tindak kezaliman.

 

Setelah nabi menerima wahyu, yang pertamakali tertarik dan mengimani dakwah nabi, selain istrinya, Khadijah binti Khuwailid, adalah orang-orang yang pada masa itu digolongkan sebagai kelompok mustadl'afîn (orang-orang lemah), yaitu hamba sahaya dan masyarakat yang tak punya. Kepada penganutnya yang rata-rata dari kaum dlu'afâ`, nabi mengumpulkannya di masjid, lalu nabi mengajarkan ajaran Islam kepada mereka. Taqiyuddîn al-Maqrîzî dalam kitabnya yang berjudul Imtâ' al-Asmâ' menginformasikan, ketika nabi Muhammad Saw duduk di masjid, maka kaum dlu'afa yang mengikutinya seperti 'Ammâr, Khabbâb, Shuhaib, Bilâl, Abû Fukaihah, 'Âmir bin Fuhairah, dan yang lainnya ikut duduk bersama nabi.

 

Sementara itu, kufar Quraisy yang secara ekonomi dan kekuasaan takut dirugikan oleh dakwah nabi yang membela masyarakat tertindas itu, terus berusaha membendung dakwah nabi dengan cara melarang masyarakat untuk mengikuti agama Islam, hingga memerangi serta mengusir nabi dan sahabatnya dari tanah kelahirannya, yakni Makkah.

 

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ

 

Jamaah shalat idul fitri yang berbahagia,

 

Nabi Muhammad memerangi perilaku jahat, kelaliman, dan tindak kekerasan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat Arab saat itu dengan mengajak dan mendidik umat manusia supaya memiliki ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan, seseorang akan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, dan mana yang membahayakan. Karenanya, belajar atau sekolah di dalam Islam memiliki tempat yang sangat istimewa.

 

Allah Swt berfirman:

 

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجاتٍ

 

Artinya: "Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujâdalah 11).

 

Dalam QS. Ali 'Imrân 18 Allah berfirman:

 

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْط

 

Artinya: "Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan."

 

Kata "ûlûl 'ilmi" dalam ayat di atas artinya adalah orang yang memiliki ilmu. Allah menyebutkan "orang berilmu" dalam ayat tersebut pada urutan ketiga setelah penyebutan diri-Nya dan malaikat. Hal ini menunjukkan bahwa "orang yang berilmu" memiliki tempat yang sangat istimewa di sisi Allah, dan orang yang berilmu akan menegakkan keadilan.

 

Sedangkan hadis nabi yang menjelaskan tentang perintah mencari ilmu atau sekolah dan keutamaannya juga banyak sekali. Antara lain:

 

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

 

Artinya: "Mencari ilmu hukumnya wajib bagi semua orang Islam."

 

لَا يَنْبَغِيْ لِلْجَاهِلِ أَنْ يَسْكُتَ عَلَى جَهْلِهِ وَلَا لِلْعَالِمِ أَنْ يَسْكُتَ عَلَى عِلْمِهِ

 

Artinya: "Orang bodoh tidak boleh diam atas kebodohannya, dan orang berilmu tidak boleh diam atas pengetahuan yang dimilikinya." 

 

Kepada sahabatnya yang bernama Kumail, Ali bin Abi Thalib mengatakan:

 

يَا كُمَيْلُ، اَلْعِلْمُ خَيْرٌ مِنَ الْمَالِ

 

"Wahai Kumail, ilmu itu lebih baik daripada harta benda."

 

اَلْعِلْمُ يَحْرُسُكَ وَأَنْتَ تَحْرُسُ الْمَالَ

 

"Ilmu akan menjagamu, sementara engkau akan menjaga harta."

 

وَالْعِلْمُ حَاكِمٌ وَالْمَالُ مَحْكُوْمٌ عَلَيْهِ

 

"Ilmu akan menjadi hakim (pemutus), sementara harta akan menjadi sesuatu yang dihakimi (diputuskan)."

 

وَالْمَالُ تَنْقُصُهُ النَّفَقَةُ وَالْعِلْمُ يَزْكُوْ بِالْإِنْفَاقِ

 

"Harta akan berkurang sebab digunakan, sementara ilmu akan bertambah bila diberikan atau diamalkan."

 

Lebih jauh Sahabat Ali bin Abi Thalib mendendangkan syair:

 

مَا الْفَخْرُ إِلَّا لِأَهْلِ الْعِلْمِ إِنَّهُمْ    #         عَلَى الْهُدَى لِمَنِ اسْتَهْدَى أَدِلَّاءُ 

 

"Tidak ada kebanggaan kecuali bagi orang-orang yang punya ilmu, mereka menjadi petunjuk bagi orang yang meminta ditunjukkan."

 

وَقَدْرُ كُلِّ امْرِىءٍ مَا كَانَ يُحْسِنُهُ   #         وَالْجَاهِلُوْنَ لِأَهْلِ الْعِلْمِ أَعْدَاءُ 

 

"Derajat setiap orang adalah dapat memperbaiki sesuatu, sementara orang-orang bodoh memusuhi orang-orang yang berilmu."

 

فَفُزْ بِعِلْمٍ تَعِشْ حَيّاً بِهِ أَبَداً        #         اَلنَّاسُ مَوْتَى وَأَهْلُ الْعِلْمِ أَحْيَاءُ

 

Maka menangkanlah dengan ilmu. Dengan ilmu engkau akan hidup selama-lamanya. Semua manusia akan mati, sementara orang berilmu akan tetap hidup.

 

Hadirin, hadirat yang dimuliakan Allah,

 

Kemiskinan dan mencari ilmu atau belajar kerap kali dipertentangkan. Hanya gara-gara tak punya biaya kemudian mencari ilmu ditinggalkan. Seharusnya tidak demikian.

 

Apabila membaca sejarah peradaban Islam, maka akan didapati; betapa banyak para ilmuan-ilmuan muslim justru lahir dari kalangan orang-orang miskin dan rakyat jelata. Beberapa nama yang mungkin bisa disebut dalam kesempatan ini, antara lain: Muhammad bin Idris As-Syâfi'î atau biasa dikenal dengan Imam Syâ'fi'i yang menjadi panutan umat Islam Indonesia dan negara lainnya dalam bidang hukum Islam (fikih). Imam Syâfi'î lahir pada tahun 150 H di Ghazzah (Gaza) atau sekarang menjadi salah satu kota di Palestina dan wafat pada tahun 204 H di Mesir. Beliau lahir dari keluarga miskin dan bukan dari keluarga raja atau ulama, namun ketekunannya dalam belajar dapat mengantarkan Asy-Syafi'i menjadi ilmuan besar dan punya banyak karya, antara lain; kitab Al-Umm dalam bidang fikih dan Ar-Risâlah yang menjelaskan tentang ushûl al-fiqh. Namanya harum dan dikenal di belahan dunia, dan terus dikenang sepanjang masa, serta hasil pemikirannya diikuti oleh banyak umat Islam.

 

Ilmuan muslim lainnya yang juga lahir dari keluarga miskin yaitu Abû Hâmid al-Ghazâli atau dikenal dengan Imam Ghazâli, lahir pada tahun 450 H di Thûs, Khurasan (sekarang Iran) dan wafat pada tahun 505 H di tempat yang sama. Beliau lahir dari keluarga tak punya, namun kemiskinan yang dialami keluarganya tak menghalangi Imam al-Ghazâli menempuh ilmu hingga kemudian berhasil menjadi orang besar. Karangannya sangat banyak, antara lain: Faishal at-Tafriqah baina al-Islâm wa az-Zandaqah, Minhâj al-'Âbidîn, Tahâfut al-Falâsifah, Misykâtu al-Anwâr, al-Iqtishâd fî al-I'tiqâd, al-Mustashfâ, dan yang paling terkenal yaitu kitab Ihyâ` 'Ulûmiddîn.

 

Nama lainnya yaitu Râbi'ah al-'Adâwiyah, tokoh tasawuf perempuan yang lahir di Bashrah pada tahun 105 H dan meninggal pada tahun 185 H. Dalam ilmu tashawuf, nama ini sangat dikenal. Râbi'ah adalah wali perempuan yang lahir dari keluarga miskin, bahkan saat dirinya lahir, orangtua Râbi'ah tidak punya uang sepeser pun untuk membeli minyak lampu buat penerangan persalinan. Namun, penderitaannya dalam perekonomian tidak mengantarkan Râbi'ah menjadi glandangan, tapi ia giat mencari ilmu hingga menjadi orang sukses, menjadi kekasih Allah Swt.

 

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ

 

Jamaah idul fitri yang berbahagia,

 

Tidak hanya tiga ilmuan di atas, masih banyak lagi orang-orang besar sejak dahulu hingga sekarang yang lahir dari kaum dlu'afâ. Bahkan nabi Muhammad Saw sendiri lahir bukan dari kalangan ningrat, tapi dari rakyat jelata, miskin, dan yatim piatu. Tapi dengan ilmu pengetahuan, nabi Muhammad, sahabatnya dan para ulama yang memperhatikan ilmu pengetahuan demi menghilangkan kebodohan telah terbukti dapat membangun masyarakat, bisa membangun peradaban, hidupnya dapat memberikan manfaat kepada banyak orang.

 

Mencari ilmu atau berusaha menjadi manusia yang sempurna (al-insân al-kâmil) yang dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain tidak selamanya berkaitan dengan harta benda. Tapi kuncinya adalah kemauan. Di sinilah pentingnya orangtua, keluarga, dan lingkungan untuk turut serta mendidik anak sejak dini supaya mencintai ilmu pengetahuan.

 

Nabi Muhammad Saw bersabda:

 

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ 

 

Artinya: "Tidak ada anak yang dilahirkan kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci, atau bersih. Lalu kedua orangtuanya yang menjadikannya memeluk Yahudi, Nasrani, atau Majusi."

 

Hadis ini memberikan pemahaman bahwa anak kecil bagaikan kertas kosong yang bersih dari coretan apapun. Orangtua dan keluarga sebagai lingkungan pertama yang dihadapi anak dalam berinteraksi, tentu sangat memberikan pengaruh terhadap watak dasar anak yang sedang berproses. Oleh karenanya, jika ingin anak itu kelak menjadi orang yang baik, dan ini menjadi keinginan semua orangtua, maka orangtua harus mendidiknya sejak kecil supaya anak terbiasa dengan melakukan kebaikan-kebaikan. Bahkan, dalam Islam mendidik anak harus dimulai sejak masih dalam kandungan, yakni dibacakan al-Quran, dzikir, dan lantunan-lantunan doa. Itu semua demi masa depan anak, agar menjadi anak yang shâlih yang dapat menjadi warisan berharga bagi yang meninggalkannya.

 

Nabi Muhammad Saw bersabda:

 

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ

 

Artinya: "Jika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal, yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shâlih yang terus mendoakannya."

 

Meninggalkan warisan kekayaan melimpah terkadang dapat memicu pertengkaran dan permusuhan di antara keluarga, tapi meninggalkan 3 hal di atas dapat mengantarkannya ke sorga dan membahagiakan orang-orang yang ditinggalkannya.

 

Dengan meneladani para tokoh terdahulu yang lahir dari rakyat jelata dengan ekonomi yang serba kekurangan, dapat disimpulkan bahwa kemiskinan bukan penghalang seseorang mencari ilmu, karena kemiskinan dapat dikalahkan dengan peran keluarga yang menanamkan kemandirian kepada anak-anaknya.

 

Jadi, langkah yang harus dilakukan dalam mengatasi benyaknya perilaku kasar, zalim, keterbelakangan dan kemunduran bangsa, serta berbagai tindakan yang tidak bermoral yang setiap hari menjadi tontonan adalah dengan mendidik anak dan menyekolahkannya. Masa depan orangtua ditentukan oleh keturunannya, dan masa depan bangsa ditentukan oleh generasi mudanya. Pepatah Arab mengatakan: شباب اليوم رجال الغد (Generasi muda sekarang adalah pemimpin masa depan).

 

Demikian khutbah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan. Selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin.

 

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ

 

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ عِيْدِنَا، وَأَعِدْهُ عَلَيْنَا أَعْوَامًا عَدِيْدَةً

 

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ أنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ، قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ، إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ. [الزمر: 9] جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ، وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ. وَاَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا، وَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِروهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. 

 

=== الخُطْبَةُ الثَّانيةُ === 

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ،

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ،

اللهُ أكبرُ، وللهِ الحَمْدُ.

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الرَّحِيمِ الرَّحْمَنِ، أَمَرَ بِالتَّرَاحُمِ وَجَعَلَهُ مِنْ دَلاَئِلِ الإِيمَانِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى نِعَمِهِ الْمُتَوَالِيَةِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، الرَّحْمَةُ الْمُهْدَاةُ، وَالنِّعْمَةُ الْمُسْدَاةُ، وَهَادِي الإِنْسَانِيَّةِ إِلَى الطَّرِيقِ الْقَوِيمِ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

 

أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ. إنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى فِيْهِ بِمَلَائِكَتِهِ، فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. وقالَ رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً. اللَّهُمَّ صلِّ وسلِّمْ وبارِكْ علَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الْأَكْرَمِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الْاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. 

 

اللَّهمّ إلَيْكَ نَشْكُو ضَعْفَ قُوَّتِنا، وَقِلَّةَ حِيْلَتِنَا، وَهَوَانَنَا عَلَى النَّاسِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، أَنْتَ رَبُّ الْمُسْتَضْعَفِينَ، وَأَنْتَ رَبُّنَا، إلَى مَنْ تَكِلُنا، إلَى بَعِيدٍ يَتَجَهَّمُنَا، أَمْ إلَى عَدُوٍّ مَلَّكْتَهُ أَمْرَنَا، إِنْ لَمْ يَكُنْ بِكَ عَلَيْنَا غَضَبٌ فَلَا نُبَالِي، وَلَكِنَّ عَافِيَتَكَ هِيَ أَوْسَعُ لَنَا، نَعُوْذُ بِنُورِ وَجْهِكَ الَّذِي أَشْرَقَتْ لَهُ الظُّلُمَاتُ ، وَصَلُحَ عَلَيْهِ أَمْرُ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ مِنْ أَنْ تُنْزِلَ بِنا غَضَبَكَ، أَوْ يَحِلَّ عَلَيْنَا سُخْطُكَ، لَكَ الْعُتْبَى حَتَّى تَرْضَى، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِكَ. 

 

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ، وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

 

عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.

 

 

Disusun oleh: Khoirul Anwar, Aktifis Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Jawa Tengah.


Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi