Ust. Abdi Kurnia Djohan |
Banyak orang yang berpendapat bahwa tidak diakuinya keberadaan keturunan Rasulullah hingga hari ini dikarenakan nasab keturunan itu disandarkan kepada garis laki-laki bukan garis perempuan. Cucu-cucu Rasulullah dari Sayyidah Fathimah--menurut mereka--dinisbatkan kepada Sayyidina Ali bin Abu Thalib radhiyallahu anhu bukan kepada Sayyidah Fathimah. Demikian yang berlaku di masyarakat Arab. Pandangan tersebut di satu sisi ada benarnya. Tapi di sisi lain, mengesampingkan kekhususan yang dimiliki Rasulullah dalam banyak hal.
Tentang kekhususan bagi Rasulullah itu telah dijelaskan di dalam Surat al-Ahzāb ayat 6:
(النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ۖ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ ۗ وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَىٰ بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ إِلَّا أَنْ تَفْعَلُوا إِلَىٰ أَوْلِيَائِكُمْ مَعْرُوفًا ۚ كَانَ ذَٰلِكَ فِي الْكِتَابِ مَسْطُورًا)
Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. Orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu hendak berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Demikianlah telah tertulis dalam Kitab (Allah).
[Surat Al-Ahzab 6]
Para ulama, termasuk ulama Saudi Arabia, mengakui bahwa keturunan Rasulullah masih ada hingga hari ini. Pengakuan bahwa keturunan Sayyidah Fathimah bernasab kepada Rasulullah, adalah ucapan Rasulullah:
قوله صلى الله عليه وسلم : (فَاطِمَةُ بَضْعَةٌ مِنِّي) رواه البخاري (3714) ومسلم (2449) .
Fathimah adalah bagian dariku (riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Terkait dengan hadits di atas, Al-Samhudi memberi komentar sebagai berikut:
"معلوم أن أولادها بضعة منها ، فيكونون بواسطتها بضعة منه صلى الله عليه وسلم ، وهذا غاية الشرف لأولادها" انتهى .
Dapat dipahami pula bahwa anak-anak Fathimah juga merupakan bagian dari Fathimah. Karena perantaraan Fathimah itu, mereka (anak-anak Fathimah) itu juga bagian dari Rasulullah. Ini merupakan kehormatan yang luar biasa bagi semua keturunan Fathimah....
Imam al-Alusi, di dalam kitab Tafsir Rūhul Ma'ani (26/15) menulis sebagai berikut:
ومنها : قول النبي صلى الله عليه وسلم عن الحسن بن علي رضي الله عنهما : (إِنَّ ابْنِي هَذَا سَيِّدٌ ، وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ عَظِيمَتَيْنِ مِنْ الْمُسْلِمِين) رواه البخاري (2704) .
Di antara argumen, bahwa cucu Rasulullah dari Fatimah adalah keturunan beliau adalah ucapan Rasulullah sholla Allāhu alayhi wa sallam tentang Sayyidina Hasan bin Ali radhiyallahu anhuma:, " sungguh anakku ini adalah seorang pemimpin, semoga Allah mendamaikan dua kelompok besar umat Islam melalui anak ini." ---hadits riwayat al-Bukhari nomor 2704.
فسمَّاه "ابنه" وهو ابن بنته فاطمة رضي الله عنهما .
Imam al-Alusi memberi komentar, " Rasulullah menamakan Hasan sebagai anaknya karena Hasan adalah putera dari Sayyidah Fathimah radhiyallahu anha."
Pendapat senada juga diberikan oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah ta'ala. Ia mengatakan:
"المسلمون مجمعون على دخول أولاد فاطمة رضي الله عنها في ذرية النبي صلى الله عليه وسلم المطلوب لهم من الله الصلاة ؛ لأن أحدا من بناته لم يعقب غيرها ، فمن انتسب إليه صلى الله عليه وسلم من أولاد ابنته فإنما هو من جهة فاطمة رضي الله عنها خاصة ، ولهذا قال النبي صلى الله عليه وسلم في الحسن ابن ابنته : (إن ابني هذا سيد) فسماه ابنه ، ولما أنزل الله سبحانه آية المباهلة : (فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ ) آل عمران/61، دعا النبي صلى الله عليه وسلم فاطمة وحسنا وحسينا وخرج للمباهلة ....
Umat Islam (para ulama) sepakat mengenai masuknya semua anak Fathimah radhiyallahu anha ke dalam garis keturunan Rasulullah sholla Allahu alayhi wa sallam. Mereka pun masuk ke dalam orang-orang yang dimintakan sholawat dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Sebagaimana diketahui bahwa tidak ada puteri Rasulullah yang mempunyai keturunan selain dari Sayyidah Fathimah. Maka, siapa saja yang mengaku bernasab kepada Rasulullah, orang itu hanya berasal dari keturunan Fathimah.
Berdasarkan pemahaman ini, Rasulullah berkata tentang Sayyidina al-Hasan, anak dari Fathimah (anak saya ini adalah pemimpin). Beliau menamakan Sayyidina Hasan, anaknya. Demikian pula ketika turunan ayat tentang ajakan mubahalah, surat Ali Imran/61, Rasulullah mengajak Fathimah, Hasan dan Husain untuk ikut bermubahalah...
Di dalam Musnad Fathimah, Imam al-Suyuthi meriwayatkan dengan sanadnya bahwa Rasulullah bersabda, "setiap anak bernasab kepada bapaknya kecuali kedua anak Fathimah. Akulah pangkal nasab mereka dan akulah wali mereka..."
wallahu a'lam bis showab
Komentar
Posting Komentar