Langsung ke konten utama

Polemik Tujuh Huruf dalam al-Qur'an

Prolog
Al-Qur'an sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad Shallallâhu 'alaihi wasallam ternyata bagaikan magnet yang selalu menarik minat manusia untuk mengkaji dan meneliti kandungan makna dan kebenarannya. al-Qur'an yang diturunkan atas 'tujuh huruf'(sab'atu ahruf) menjadi polemik di kalangan ulama. Polemik ini bermuara pada pengertian sab'ah dan ahruf itu sendiri.
Kalau ditelusuri, akar polemik ini bermula dari Hadis Nabi Muhammad Shallallâhu 'alaihi wasallam yang berbunyi :

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضى الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِصلى الله عليه وسلمقَالَ « أَقْرَأَنِى جِبْرِيلُ عَلَى حَرْفٍ ، فَلَمْ أَزَلْ أَسْتَزِيدُهُ حَتَّى انْتَهَى إِلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ »

"Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda : " Jibril membacakan al-Qur'an kepadaku dengan satu huruf kemudian aku mengulanginya (setelah itu) senantiasa aku meminta tambah sehingga menambahiku sampai dengan tujuh huruf. " (HR. Bukhari)1
Perbedaan Pendapat
Al-Ahruf adalah bentuk jamak dari harf. Kata harf ini mempunyai makna yang banyak; Harf bisa berarti ujung atau tepi, harf / al-Ahruf berarti huruf dalam istilah Ilmu Nahwu,2 harf yang bermakna puncak seperti diartikan puncak gunung,3 harf juga diartikan sebagai salah satu huruf hijaiyah.
Tidak terdapat nash sharih yang menjelaskan maksud dari sab'ah ahruf. Sehingga menjadi hal yang lumrah kalau para ulama, berdasarkan ijtihadnya masing-masing, berbeda pendapat dalam menafsirkan pengertiannya. Ibnu Hibban al-Busti (w. 354 H) sebagaimana dikutip Al-Suyuti mengatakan bahwa perbedaan ulama dalam masalah ini sampai tiga puluh lima pendapat. Sementara al-Zarqani dalam kitabnya hanya menampilkan sebelas pendapat secara detail dari perbedaan-perbedaan ulama tersebut.
Perbedaan ini muncul dari lafal sab'ah dan ahruf yang masuk kategori lafal-lafal musytarak, yaitu lafal-lafal yang mempunyai banyak kemungkinan arti, sehingga memungkinkan dan mengakomodasi segala jenis penafsiran. Selain itu juga disebabkan adanya fenomena historis tentang periwayatan bacaan al-Qur'an yang memang beragam.
Di sini banyak sekali pertentangan dan perselisihkan pendapat. Berikut ini akan dikemukan sebagiannya seperti yang telah dijelaskan Dr. Syaikh Ali Husain dalam kitabnya Madkhal al-Dirâsat al-Qur'âniyah, sebagai beikut :
1.     Sebagian Ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan tujuh huruf adalah tujuh bahasa dari kalangan orang Arab dalam pengertian yang sama. Dengan pengertian bahwa dialek orang-orang Arab dalam mengungkapkan suatu maksud itu berbeda-beda, sedangkan al-Qur'an datang dengan menggunakan lafal-lafal menurut dialek tersebut. Kalau saja terdapat perbedaan, niscaya, al-Qur'an akan diturunkan dalam suatu lafal saja. Adapun yang dimaksud tujuh bahasa menurut pendapat tersebut adalah bahasa: Quraisy, Saqif, Hawazan, Kinanah, Tamim, dan Yaman.
2.     Sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa, yang dimaksud dengan tujuh huruf ialah tujuh bahasa dari orang-orang Arab yang menjadi tempat al-Qur'an diturunkan. Dengan pengertian bahwa al-Qur'an secara keseluruhan tidak keluar dari ketujuh bahasa tadi, yaitu yang paling baik di kalangan Arab. Kebanyakan bahasa yang dipakai oleh al-Qur'an adalah bahasa Quraisy, adapula yang Huzail, Saqîf, Kinanah, Tamim dan Yaman.
3.     Yang dimaksud dengan Tujuh Huruf adalah tujuh 'macam' di dalam al-Qur'an. Namun, mereka berbeda pendapat dalam menentukan macam dan uslub pengungkapannya. Di antara mereka ada yang manyatakan bahwa bagian yang dimaksud adalah: Amar, nahî, halal, haram, muhkam, mutashabih dan 'amal. Sementara itu, ulama lainnya mengatakan: Wa'd, Wa'îd, Halal, Haram, Mawa'id, Amtsal, dan Ihtijaj. Pendapat lainnya mengatakan: Muhkam, Mutasyâbih, Nâsikh, Mansûkh, Khusus, Umum dan Qashash.
4.     Tujuh huruf juga diartikan beberapa segi lafal yang berbeda dalam satu kalimat dan satu arti, seperti lafal: Halumma, Aqbil, Ta'âl, Ajjil, Asri', ilayya, qurbi dan lain-lain. Lafal yang tujuh tersebut memiliki satu pengertian yaitu perintah "Datanglah".
5.     Ada juga yang mengartikan tujuh huruf dengan perbedaan dalam tujuh hal:
a.     Perbedaan nama-nama dalam bentuk mufrad, mudzakkar, dan cabang-cabangnya.
b.    Perbedaan dalam tashrifanya, dari bentuk Madhi, Mudhari', dan Amar.
c.     Perbedaan dalam ibdâl (pergantian), baik berupa pergantian huruf dengan huruf, atau lafal dengan lafal.
d.    Perbedaan dalam taqdîm dan ta'khîr yang adakalanya bentuk huruf, dan adakalanya bentuk kalimat.
e.     Perbedaan dari segi I'râb.
f.     Perbedaan dari segi penambahan dan pengurangan.
g.    Perbedaan lahjah yang cenderung ke bacaan tafkhîm (tebal) dan tarqîq (tipis), perbedaan yang terakhir ini dikemukakan oleh imam ar-Razi dan didukung oleh Ibnu Qatabah, Ibnu Jazari dan Ibnu Thayyib.5
Analisa
Menurut mayoritas ulama, pendapat yang mendekati kebenaran adalah pendapat ke-empat yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tujuh huruf adalah tujuh bahasa, seperti: Aqbil, ta'âl, halumma, ajjil, dan asri', ilayya, qurbi dan lain-lain. Lafal-lafal tersebut berbeda tapi tunggal semakna. Pendapat ini didukung oleh Sufyan bin 'Uyaynah, Ibnu Jarir, Ibnu Wahab dan masih banyak ulama lainnya. [12]
Pendapat ini juga didukung dengan Hadis yang artinya:
 "Diriwayatkan dari Abi Bakrah: " Jibril 'Alaihissalâm Berkata : Hai Muhammad aku akan bacakan al-Qur'an dengan satu huruf. Lalu Mikail 'Alaihissalâm berkata: "Tambahkan lagi untuknya. Jibril 'Alaihissalâm berkata: "Aku akan menambahkannya dua huruf lagi". Kemudian Mikail 'Alaihissalâm berkata: "Tambah lagi". Akhirnya Jibril 'Alaihissalâm menambahnya sampai dengan tujuh huruf. Rasulullah 'Alaihissalâm bersabda : "Sesungguhnya al-Qur'an ini diturunkan dengan tujuh huruf, maka bacalah semampunya dan tidak berdosa. Tetapi jangan sekali-kali mengakhiri zikir rahmat dengan 'adzab atau zikir 'adzab dengan rahmat, seperti ucapanmu: Ta'âl, aqbil, halumma, idzhab, asri' dan a'jil." (HR. Ahmad)6
Epilog
Bangsa Arab mempunyai aneka ragam dialek (lahjah) yang timbul dari fitrah mereka. Setiap suku mempunyai format dialek yang tipikal dan berbeda dengan suku-suku lain. Perbedaan dialek itu tentunya sesuai dengan letak geografis dan sosio-kultural dari masing-masing suku. Salah satu hikmah dari tujuh huruf itu adalah memberi kelegaan kepada umat.
Catatan akhir:
1.     Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Sahih al-Bukhari, juz. 3, (Beirut: Dar al-Kutub, 2004), 1176
2.     Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progresif, 1997). 254-255.
3.     Ibid
4.     al-Saih 'Ali Husain, Madkhal al-Dirasat al-Qur'aniyah, (Tripoli: Da'wah Islamiyah, 2000). 140-145.Lihat juga, Muhammad Ali al-Sabuni, Studi Ilmu al-Qur'an, Terj. Aminuddin, (Bandung: Pustaka Setia, 1999). 363.
5.     Rosihan Anwar, Samudra al-Qur'an, (Bandung: Pustaka Setia, 2001). 125-127.
6.     Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, juz. 6., (Kuwait: Maktabah Dar al-Aqsa. 1985). 37
7.     Manna' al-Qattan, Mabahith fi 'Ulum al-Qur'an, (Beirut: al-'Asr al-Hadith, 1973), 156.

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi