KH Khalilur Rahman |
Ra Lilur, panggilan akrab KH Ra Lilur, panggilan akrab KH Khalilur Rahman Madura meninggal dunia malam ini, Selasa, 10 April 2018 sekira pukul 22.47 WIB.
……اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْن
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِيْهِ وَاعْفُ عَنْهُ اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ اَللَّهُمَّ أكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ كَمَا يُنَقَّ الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اَللَّهُمَّ اجْعَلْ قَبْرَهُ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الجِنَانِ وَلاَ Lتَجْعَلْ قَبْرَهُ حَفْرَةً مِنْ حَفَرِ النِّيْرَانِ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ مُحْسِنََا فّزِدْ فِيْ إِحْسَانِهِ وَاِنْ كَانَ مُسِيْئََا فَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِهِ وَقَدَّسَ اللَّهُ رُوْحَهُ وَكَرَّمَ نُزُوْلَهُ وَأَوْسَعَ مَدْخَلَهُ وَنَوَّرَ ضَرِيْحَهُ وَيُعْلِيْ دَرَجَاتَهُ فِيْ الجَنَّةِ بِبَرَكَةِ
……..اَلْفَاتِحَة
Ra Lilur adalah cicit Syaichona Kholil Bangkalan yang dikenal sebagai salah satu waliyullah nyentrik yang acap menggunakan kaos putih dalam kesehariannya.
Mengenal Waliyullah Jadab Ra Lilur asal Bangkalan
Ra Lilur, demikian orang dengan akrab memanggilnya. Beliau seringkali dianggap oleh masyarakat sebagai Waliyullah Jadab oleh masyarakat sekitar di Bangkalan, Madura. Bernama asli KH. Kholilurrahman yang merupakan cicit dari KH Syaikhona Mohammad Kholil bin Abdul Latif (akrab dipanggilan Syaikhona Kholil). Sebutan Ra merupakan kependekan Lora atau semacam Gus dalam bahasa Jawa untuk menyebutkan anak dari seorang Kyai. Tubuhnya yang sudah tua namun terlihat nyentrik, aneh dan kadang tidak masuk akal pikiran. Nah berikut beberapa karomah beliau yang KHS himpun dari berbagai sumber terutama Harian Bangsa dengan kolom khususnya.
biografi Ra Lilur atau KH Kholilurrahman dari Bangkalan, Madura
Sebelumnya kita mesti mengetahui bahwa dalam terminologi ilmu sufi ada empat jenis keistimewaan yang diberikan kepada manusia. Pertama, mukjizat. Mukjizat ini hanya diberikan kepada para Nabi. Seperti kita pahami, bentuk mukjizat bermacam-macam. Umumnya tak masuk akal. Misalnya, dari jari Nabi Muhammad tiba-tiba bisa memancar air, bisa membelah bulan dan sebagainya.
Kedua, karamah. Karamah ini diberikan kepada manusia istimewa di bawah Nabi. Jadi diberikan kepada orang tertentu yang memang disayang Tuhan. Karena itu mereka disebut wali (kekasih Allah). Wali sebenarnya tak bisa dideteksi. Bahkan dalam ajaran sufi disebutkan bahwa tak ada yang bisa mengetahui wali kecuali sesama wali. Karena itu kalau tiba-tiba ada orang mengaku wali patut diragukan. Ketiga, mau'nah. Yaitu keistimewaan untuk orang biasa. Jadi orang biasa, tapi punya keistimewaan tertentu. Misalnya, bisa terbang atau sejenisnya.
Keempat, istidraj. Keistimewaan ini diberikan kepada orang-orang yang menentang Allah. Jadi orang-orang yang sesat pun oleh Allah diberi keistimewaan. Hanya saja keistimewaan itu hakikatnya sekedar untuk memanjakan mereka (me-lulu-bahasa Jawa). Karena kelak di akhirat ia akan disiksa habis-habisan. Nah terkait Ra Lilur ini memang Wallahu'alam namun masyarakat meyakini bahwa beliau menuju proses menjadi Wali atau Waliyullah Jadab Majedub (suatu tahapan untuk mencapai tingkat karamah (keistimewaan) yang biasanya disebut wali) dengan segala keanehan, gila dan hal-hal diluar nalar yang lain.Khalilur Rahman Madura meninggal dunia malam ini, Selasa, 10 April 2018 sekira pukul 22.47 WIB.
……اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْن
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِيْهِ وَاعْفُ عَنْهُ اَللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ اَللَّهُمَّ أكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ كَمَا يُنَقَّ الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اَللَّهُمَّ اجْعَلْ قَبْرَهُ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الجِنَانِ وَلاَ تَجْعَلْ قَبْرَهُ حَفْرَةً مِنْ حَفَرِ النِّيْرَانِ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ مُحْسِنََا فّزِدْ فِيْ إِحْسَانِهِ وَاِنْ كَانَ مُسِيْئََا فَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِهِ وَقَدَّسَ اللَّهُ رُوْحَهُ وَكَرَّمَ نُزُوْلَهُ وَأَوْسَعَ مَدْخَلَهُ وَنَوَّرَ ضَرِيْحَهُ وَيُعْلِيْ دَرَجَاتَهُ فِيْ الجَنَّةِ بِبَرَكَةِ
……..اَلْفَاتِحَة
Ra Lilur adalah cicit Syaichona Kholil Bangkalan yang dikenal sebagai salah satu waliyullah nyentrik yang acap menggunakan kaos putih dalam kesehariannya.
Mengenal Waliyullah Jadab Ra Lilur asal Bangkalan
Ra Lilur, demikian orang dengan akrab memanggilnya. Beliau seringkali dianggap oleh masyarakat sebagai Waliyullah Jadab oleh masyarakat sekitar di Bangkalan, Madura. Bernama asli KH. Kholilurrahman yang merupakan cicit dari KH Syaikhona Mohammad Kholil bin Abdul Latif (akrab dipanggilan Syaikhona Kholil). Sebutan Ra merupakan kependekan Lora atau semacam Gus dalam bahasa Jawa untuk menyebutkan anak dari seorang Kyai. Tubuhnya yang sudah tua namun terlihat nyentrik, aneh dan kadang tidak masuk akal pikiran. Nah berikut beberapa karomah beliau yang KHS himpun dari berbagai sumber terutama Harian Bangsa dengan kolom khususnya.
biografi Ra Lilur atau KH Kholilurrahman dari Bangkalan, Madura
Sebelumnya kita mesti mengetahui bahwa dalam terminologi ilmu sufi ada empat jenis keistimewaan yang diberikan kepada manusia. Pertama, mukjizat. Mukjizat ini hanya diberikan kepada para Nabi. Seperti kita pahami, bentuk mukjizat bermacam-macam. Umumnya tak masuk akal. Misalnya, dari jari Nabi Muhammad tiba-tiba bisa memancar air, bisa membelah bulan dan sebagainya.
Kedua, karamah. Karamah ini diberikan kepada manusia istimewa di bawah Nabi. Jadi diberikan kepada orang tertentu yang memang disayang Tuhan. Karena itu mereka disebut wali (kekasih Allah). Wali sebenarnya tak bisa dideteksi. Bahkan dalam ajaran sufi disebutkan bahwa tak ada yang bisa mengetahui wali kecuali sesama wali. Karena itu kalau tiba-tiba ada orang mengaku wali patut diragukan. Ketiga, mau'nah. Yaitu keistimewaan untuk orang biasa. Jadi orang biasa, tapi punya keistimewaan tertentu. Misalnya, bisa terbang atau sejenisnya.
Keempat, istidraj. Keistimewaan ini diberikan kepada orang-orang yang menentang Allah. Jadi orang-orang yang sesat pun oleh Allah diberi keistimewaan. Hanya saja keistimewaan itu hakikatnya sekedar untuk memanjakan mereka (me-lulu-bahasa Jawa). Karena kelak di akhirat ia akan disiksa habis-habisan. Nah terkait Ra Lilur ini memang Wallahu'alam namun masyarakat meyakini bahwa beliau menuju proses menjadi Wali atau Waliyullah Jadab Majedub (suatu tahapan untuk mencapai tingkat karamah (keistimewaan) yang biasanya disebut wali) dengan segala keanehan, gila dan hal-hal diluar nalar yang lain.
Sumber : Baldatuna
Komentar
Posting Komentar