Langsung ke konten utama

Konflik Suriah


(Oleh : Mabda Dzikara Alumni Mesir yang berjodoh dengan Santriwati Alumni Suriah)

Dicopas dari PPI Damaskus, 9 Maret 2018 


Logika paling sederhana dalam melihat konflik Suriah adalah bahwa selama bertahun-tahun negara itu dipimpin oleh seorang Basyar Assad, Suriah menjadi negara Arab paling kondusif tanpa rangkaian konflik yang terjadi, apalagi yang berbau SARA. Suriah adalah satu-satunya negara Arab yang tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel, sebab pemerintahannya konsisten dalam memperjuangkan terbentuknya negara Palestina. Sebuah negara yang masyarakatnya sangat mencintai ilmu dan ulama. Memiliki tutur kata yang lembut dan santun dengan nilai kearifan yang paling berbeda dengan peradaban Arab lainnya. Dan keindahan itu kemudian berubah sejak fitnah SARA yang melanda negara itu sejak 2012 silam yang sependek pemahaman saya dibuat oleh Amerika dan sekutunya. Teori konspirasi yang sama saat Amerika beberapa tahun silam menghancurkan Irak dan Libya dengan pantikan isu yang agak berbeda.


Saya memang tidak pernah berkunjung kesana, tapi istri saya adalah alumni salah satu Universitas di Damaskus, yang walaupun harus menjadi bagian yang terevakuasi pada tahun 2012 akibat konflik, namun pernah merasakan kesyahduan menimba ilmu disana. Dia selalu menggambarkan Suriah sebagai tempat yang mampu menghadirkan nuansa akademis dan spiritual sekaligus. Ya, seperti Mesir, tradisi keilmuan Islam disana sangat dinamis, dengan ratusan ulama kibar yang mendunia. Bedanya, masyarakat Suriah - disamping Yaman- memang dari dulu dikenal paling santun dalam bermuamalah diantara negara-negara tetangganya. Jadi, secara umum, tradisi belajar di Suriah memiliki banyak poin plus dibandingkan Mesir, Sudan, Yaman, Tunisia, Maroko, Libanon, dll. Bukan melebih-lebihkan, sebab saya sendiri pernah hidup di Mesir dan sangat mencintai Mesir, walaupun cinta ini kemudian berlabuh pada santriwati tanah Syam.

Membaca konflik Suriah harus sangat hati-hati sekali dan tidak bisa sembarangan berteori. Saya pribadi juga tidak yakin dapat objektif menilai situasi ini. Namun, secara sederhana peta konflik itu kan bisa terbaca; Ada pemerintahan sah yang hampir 50 tahun berdaulat di Suriah yang sedang dirongrong oleh segelintir kelompok didikan Amerika yang 5 tahun ini terus menerus melawan. Itu saja. Kelompok pertama adalah kelompok berdaulat, yang kedua jelas masuk kategori pemberontak yang dalam fikih islam boleh diperangi.

Di Indonesia, isu yang paling menonjol terkait konflik ini adalah konflik antara Sunni-Syiah. Pemerintah Suriah selalu diidentikkan dengan kelompok Syiah yang sedang menganiaya kelompok Sunni. Padahal teori itu menurut saya salah kaprah, sebab yang saya ketahui mayoritas pro pemerintah adalah kaum Sunni. Katakanlah jika benar Presiden Suriah adalah Syiah dan Pro Iran. So what? Selama bertahun-tahun manhaj keislaman di hampir semua kampus Suriah adalah Ahlussunnah, bahkan Grand Mufti Damaskus dan Suriah adalah Ahlussunnah. Literatur Sunni dijaga dengan sempurna, pengajian-pengajian kitab Ahlussunnah begitu masifnya tanpa ada kekangan dari pemerintah. Pun kelompok pemberontak yang menyatakan diri mereka Sunni. Jika dilihat, justru mayoritas afiliasi ideologi mereka mengarah pada ikhwany-Salafy, yang bisa dikatakan bukan bagian dari ideologi Sunni arus utama. Bahkan jika kita mengikuti hasil muktamar Checnya tahun kemarin, kelompok ini sudah tidak dikategorikan bagian dari Sunni. Jadi sangat tidak tepat bahwa perang ini disebut konflik Sunni-syiah. Pemerintah Suriah bukan merepresentasikan Syiah, pun pemberontak bukan mewakili Sunni. Rakyat Suriah hanya korban dari kepentingan-kepentingan asing di luar mereka.

Sekali lagi saya ingin katakan bahwa konflik ini bukan antara Kafir-Muslim, Syiah-Sunni atau Fir'aun-Musa. Terlalu banyak faksi-faksi kepentingan yang mesti diklasifikasi dengan data yang tepat. Yang sangat disayangkan, kabar yang banyak berkembang di Indonesia, kelompok pemberontak inilah yang di blow up mewakili islam/sunni satu-satunya. Dan pemerintah sah Suriah dipersepsikan sebagai Kafir. Opini ini kemudian diledakkan oleh para simpatisan dan kader-kader militan mereka di Indonesia yang berafiliasi ke dua kelompok tadi yang seringkali 'Play Victim'; "Kaum muslim di Suriah terzolimi"; "Rezim Syiah sedang membantai saudara Sunni kita"; dll. Padahal bukankah kelompok yang sering mereka sebut Muajahidin tersebut yang memporak-porandakan Suriah 5 tahun belakangan ini? Lalu, siapa yang mereka maksud dengan "saudara muslim kita tersebut"? Apakah pro pemerintah Suriah bukan Muslim? Atau apakah ulama-ulama yang Insof dan tidak memihak seperti Syekh Ramadhan al-Buthy dianggap ulama yang tertipu? Padahal sudah masyhur adanya beliau adalah salah satu Wali Abdal dan al-Ghazali dari tanah Syam yang titahnya tidak bisa dianggap remeh. Ratusan lembaga fundriser yang berafiliasi ke dua kelompok ini kemudian bergerak mengatasnamakan korban kekerasan pemerintah Suriah untuk mengumpulkan dana kemanusiaan yang distribusinya pun banyak yang salah alamat sebab tidak melibatkan instansi yang mempunyai otoritas disana seperti PPI Damaskus dan KBRI.

Dari hal ini, saya yakin orang-orang Indonesia yang masih menyatakan bahwa konflik Suriah adalah Sunni melawan Syiah, atau kafir melawan muslim, mayoritas mereka adalah kader dan atau simpatisan ikhwan, Salafy, atau NU garis lugu. Karena NU garis lucu insya allah tidak begitu. Heuheu..

Terakhir, sempat ada yang bertanya sama saya, "lebih percaya keterangan siapa dalam membaca peta konflik berkepanjangan jni, Ustadz sosmed atau mahasiswa Suriah dan KBRI Damaskus?" Jelas saya memilih kesaksian para alumni Suriah dan KBRI Damaskus yang menurut saya lebih kredibel dibandingkan yang lain. Di kubu sebelah sana, membedakan bendera resmi Suriah yang Merah-Putih-Hitam saja masih terbalik dengan Hijau-Putih-Hitam, apalagi yang lain. Lagian kalau saya membantah istri saya yang memang alumnus Suriah, bisa tidur di luar saya tiap malam. Heuheu....

Tabik,
Mabda Dzikara

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Panduan Puasa Ramadhan menurut Ayat Qur’an dan Hadits

Kewajiban berpuasa dalam Al Qur’an “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa” [Al Baqarah:183] Pada bulan Ramadhan, setiap Muslim wajib berpuasa kecuali orang yang sakit, dalam perjalanan, haidh, atau pun belum balligh: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kep