Langsung ke konten utama

Abu Ubaidah bin al-Jarrah: Orang Kepercayaan Allah dan Rasul-Nya

Ilustrasi Makkah Mukarromah

Forum Muslim - Seandainya Abu Ubaidah masih hidup aku akan menunjuknya sebagai penggantiku. Dan bila kelak Allah bertanya tentang itu aku akan menjawab, "Aku memilihnya karena ia orang kepercayaan Allah dan Rasul-Nya"  ~ Umar bin al-Khatthab
Suatu ketika, utusan dari Yaman datang menghadap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Mereka meminta kepada Rasulullah agar mengutus salah seorang sahabatnya yang bisa mengajari mereka al-Qur'an dan agama. "Aku akan mengutus bersama kalian orang kuat dan terpercaya," jawab Rasulullah.
Berita itu kemudian tersebar. Menjelang waktu Dzuhur, para sahabat – termasuk Umar bin al-Khatthab – bergegas menuju masjid. Mereka berangkat lebih cepat agar bisa berada di shaf pertama dan berharap dialah yang ditunjuk oleh Rasulullah.
Usai salat Dzuhur, Rasulullah menengok ke kanan dan ke kiri. Tatapan beliau berhenti saat mengenai seorang sahabat yang bertubuh kurus. Beliau memanggilnya sambil berkata, "Pergilah bersama mereka!"
Pribadi yang Menyenangkan
Sahabat terpercaya ini lahir di tengah-tengah keluarga Quraisy. Namanya Amir bin Abdillah bin al-Jarrah al-Fihry. Silsilah nasabnya bertemu dengan Rasulullah di kakek keenamnya Fihr, yang bergelar Quraisy.
Amir bin Abdillah biasa dipanggil dengan nama Abu Ubaidah. Perawakannya tinggi kurus. Pribadinya menyenangkan. Sikapnya ramah, lemah lembut dan tawaduk. Banyak orang yang bersimpati padanya.
Sahabat yang pemalu ini juga dikenal gagah berani dalam menghadapi musuh dan sangat cekatan bila menghadapi suatu urusan penting.
Abu Ubaidah termasuk as-Sâbiqûn al-Awwalûn atau pendahulu Islam. Ia masuk Islam sehari setelah Abu Bakar. Ia berikrar setia kepada Rasulullah bersama Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Madz'un dan al-Arqam bin Abi al-Arqam atas ajakan Abu Bakar.
Dalam naungan Islam, Abu Ubaidah kemudian menjadi sahabat yang sangat dekat dengan Rasulullah. Ia membantu perjuangan beliau dengan penuh kesetiaan, tanggung jawab dan pengorbanan. Sebab itulah ia mendapat tempat yang istimewa di hati beliau.
Dalam suatu kesempatan beliau memberikan apresiasi kepada sahabat agung ini. Sambil memegang tangan kanan Abu Ubaidah beliau bersabda, "Setiap umat memiliki orang kepercayaan. Dan orang kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah."
Tidak mengherankan jika Abdullah bin Mas'ud sangat bangga padanya, "Paman-pamanku yang paling setia sebagai sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam cuma tiga orang. Mereka adalah Abu Bakar, Umar, dan Abu Ubaidah," sebut Abdullah bin Mas'ud.
Kepercayaan itu terus ia dapatkan hingga akhir hayatnya. Di masa kekhalifahan Abu Bakar, Abu Ubaidah dipercaya sebagai pengawas Baitul Mal. Abu Bakar kemudian mengangkatnya sebagai gubernur Syam. Jabatan ini ia emban hingga masa kekhalifahan Umar bin al-Khatthab. Tak lama kemudian Umar mengangkatnya sebagai panglima tertinggi di Syam, menggantikan Khalid bin al-Walid.
Selalu Dirindukan
Setelah masuk Islam, Abu Ubaidah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Islam. Ia telah mengorbankan banyak waktu, harta benda dan tenaganya demi kejayaan Islam. Ia hampir tidak pernah absen dari momen-momen penting bersama Rasulullah. Ia mengikuti semua pertempuran yang dihadiri Rasulullah. Dan, pengorbanannya yang luar biasa tampak pada saat terjadinya perang Badar dan Uhud.
Dalam perang Badar, Abu Ubaidah mendapatkan ujian yang sangat berat. Ia harus bertempur melawan ayahnya sendiri, Abdullah bin al-Jarrah yang saat musyrik. Sebenarnya, Abu Ubaidah sudah berusaha menghindari ayahnya. Tapi, sang ayah terus mengejarnya dengan beringas. Saat terdesak, maka tak ada pilihan lain. Abu Ubaidah membunuh ayahnya sendiri. Atas kesetiaan terhadap agama yang melebihi hubungan keluarga ini, Allah memberikan pujian kepada Abu Ubaidah dalam QS al-Mujadilah: 22.
Pada saat-saat genting dalam perang Uhud, ia tetap bertahan di samping Rasulullah bersama sebagian kecil sahabat yang lain. Saat perang sedang berkecamuk, Rasulullah terjatuh sehingga gigi depan beliau retak, kening beliau luka dan di pipi beliau tertancap dua mata rantai baju besi beliau. Melihat keadaan beliau seperti itu, Abu Bakar sangat iba dan ingin mencabutnya, tapi ia dicegah Abu Ubaidah. "Biar aku yang mencabutnya," pintanya.
Abu Ubaidah tahu kalau ini dicabut dengan tangan Rasulullah pasti kesakitan. Akhirnya ia mencabutnya dengan gigi depannya. Di saat mata rantai pertama tercabut, satu giginya lepas. Begitu juga ketika mencabut mata rantai. Satu lagi giginya ikut tercabut.
Abu Bakar kemudian berkata, "Sebaik-baik gigi yang tanggal adalah giginya Abu Ubaidah bin al-Jarrah."
Pada masa kekhalifahan Umar bin al-Khatthab, ia membawa bendera Islam hingga ke Syam. Di bawah komandonya, umat Islam berhasil menaklukkan Syria, Yordania, Lebanon dan Palestina. Sumbangsih dan pengorbanannya dalam kejayaan Islam membuat Umar bin al-Khatthab selalu merindukannya. "Seandainya saja rumah ini dipenuhi oleh orang-orang seperti Abu Ubaidah bin al-Jarrah," ungkapnya di depan para sahabatnya.
Penuh Tanggung Jawab
Pasca wafatnya Rasulullah, para sahabat berkumpul di Tsaqifah Babi Saidah. Mereka bermusyawarah untuk menunjuk khalifah yang pertama. Umar bin al-Khatthab lalu mengulurkan tangannya kepada Abu Ubaidah sambil berkata, "Aku memilih Anda dan bersumpah setia dengan Anda. Karena, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap umat memiliki orang kepercayaan. Dan orang kepercayaan umat ini adalah Abu Ubaidah."
Tapi, Abu Ubaidah menjawab, "Aku tidak mau mendahului orang yang pernah disuruh oleh Rasulullah untuk mengimami salat sewaktu beliau masih hidup. "
Akhirnya mereka sepakat memilih Abu Bakar menjadi Khalifah pertama. Sedangkan Abu Ubaidah didapuk menjadi penasehat dan pembantu utama bagi Khalifah. Setelah Abu Bakar, jabatan khalifah pindah ke tangan Umar bin al-Khatthab. Abu Ubaidah selalu dekat dengan Umar dan tidak pernah melanggar perintahnya, kecuali sekali. Yaitu, pada saat Syria dilanda wabah tha'un yang sangat mematikan. Umar datang dari Madinah sengaja ingin menemui Abu Ubaidah. Tetapi Umar tidak dapat masuk kota karena wabah penyakit ganas itu. Lalu Umar menulis surat kepada Abu Ubaidah sebagai berikut: "Aku sangat ingin bertemu denganmu. Tapi, tidak dapat menemui karena wabah ganas yang sedang melanda kota. Karena itu, bila surat ini sampai ke tanganmu di malam hari, aku harap engkau temui aku di luar kota sebelum Subuh. Bila surat ini sampai ke tanganmu siang hari, aku harap engkau berangkat sebelum hari petang."
Abu Ubaidah membaca surat itu. Lalu, ia berkata, "Aku tahu maksud Amirul Mukminin memanggilku. Beliau ingin agar aku menghindar dari wabah ini." Lalu ia menulis surat balasan kepada Umar yang isinya: "Amirul Mukminin, aku mengerti maksud Anda memanggilku. Aku berada di tengah-tengah pasukan, sedang bertugas memimpin mereka. Aku tidak ingin meninggalkan mereka dalam ancaman bahaya hanya untuk menyelamatkan diri sendiri. Aku tidak ingin berpisah dengan mereka, sampai Allah memberi keputusan kepada kami semua (selamat atau binasa). Maka bila surat ini sampai ke tangan Anda, maafkanlah aku tak dapat memenuhi permintaan Anda, dan izinkanlah aku untuk tetap tinggal bersama-sama mereka."
Seusai membaca surat dari Abu Ubaidah, Umar menangis. Air matanya meleleh deras ke pipinya. Melihat Umar menangis, orang yang di sampingnya ikut sedih dan bertanya, "Amirul Mukminin! Apakah Abu Ubaidah wafat?" "Tidak!" jawab Umar. "Tetapi ia berada di ambang kematian." Dugaan Umar tidak salah. Tidak lama kemudian, Abu Ubaidah ikut terserang wabah tha'un yang konon menelan 70.000 korban jiwa lebih.
Abu Ubaidah wafat pada usia 85 tahun. Ia dikebumikan di Yordania dengan iringan kabar surga dari Rasulullah.
Sumber: Buletin SIDOGIRI

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi