Langsung ke konten utama

Jadi Ustadz Itu Susah

Ilustrasi Ustad
Forum Muslim - Menarik mendengar seseorang berbicara masalah dalil al-Quran atau hadis di dalam Islam, lalu merasa seperti imam mujtahid. Padahal, yang diketahuinya itu dalilnya sangat-sangat terbatas. Apa akibatnya jika dalil yang diketahinya itu sangat terbatas? Tentu saja dia akan terperosok kedalam lubang kesalahan.

Di dalam Islam, ada tingkatan-tingkatan dilâlah (pengertian yang diperoleh daripada lafadz-lafadz pada nash). Dilâlah yang paling utama adalah dilâlah ibârah, yaitu dilâlah yang diperoleh langsung dari lafadz-nya, tanpa harus mencari lafadz yang hilang, atau mencari makna yang tersirat darinya. Misalnya di dalam Qs. al-Hajj: 30, dikatakan, "Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta." Dari teks ini diperoleh makna yang apa adanya, yaitu kita tidak boleh berkata-kata dusta, termasuk bersaksi palsu, mengarang-ngarang cerita, menyebarkan berita hoax, menfitnah (meskipun di gedung parlemen), dan seterusnya dan seterusnya. 

Atau seperti dalam Qs. al-Nisa: 10, "Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelam api sepenuh perutnya, dan mereka akan masuk kedalam api yang menyala-nyala (neraka)." Ini artinya ya sama seperti apa yang ada di dalam naskahnya, yaitu tidak boleh memakan harta anak yatim dengan dzalim, titik! 

Lalu, apa pendapat Anda jika ada seorang ngulama' yang mendasari segalanya dengan pemikiran-pemikiran budayanya nyeletuk seperti ini, "Kalau Rasulullah SAW sudah mengatakan bahwa dosa itu dihapuskan atas tiga hal: khatha' atau ketaksengajaan, lupa, dan karena terpaksa, maka memang seharusnya orang yang membunuh karena tidak sengaja itu tidak terkena hukuman. Begitulah ajaran Islam," katanya diiringi gelak tawa dan tepuk tangan. Dia pun lalu membacakan teks arabnya:

رفع عن أمتى الخطأ والنسيان وما استكرهوا عليه

Karena dia berlebel ngulama', tentu saja apa yang diucapkannya, apalagi dilengkapi dengan dalil, akan dibenarkan oleh orang-orang awam pengikutnya. Padahal itu jelas-jelas salah. 

Anak-anak kelas 2 Tsanawiyah saja mengerti itu. Bahwa Qs. al-Nisa: 92, menyebutkan: "Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena khatha' (tidak sengaja), hendaklah ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (yang terbunuh)." 

Jadi jelas kan, ada dendanya. Artinya, jika dendanya telah terbayarkan, maka pembunuh yang tak sengaja itu bebas. Itu jika kita mau berbicara hukum Islam. 

Kejadian ini seharusnya memberikan makna bahwa tidak mudah menjadi ustadz, apalagi ulama. Seorang ustadz itu seharusnya menguasai semua ilmu alat yang memungkinkannya untuk mereview apa pun yang berkaitan dengan kehidupan ini. Seandainya pun seorang ustadz lupa dalil al-Quran, hadis, atau fiqihnya, dia tidak akan lupa ke mana dia harus merujuk; kitab apa yang harus di-oprek-oprek; bab apa yang harus disbanding-bandingkan, dan seterusnya. 

Dua hari yang lalu, saya naik taksi online Supirnya orang berumur 50-an tahun. Dia menyebut dirinya adalah pengagum Khalid Bassalamah, dan beberapa tokoh aneh lainnya. 

Saat itu, seperti biasa, saya lalu bertanya kepada orang-orang seperti ini dengan pertanyaan yang standar (standar untuk mengulik apakah dia Wahabi bodoh atau pinter). "Pak, Khalid kan menyebut bahwa orang-tua Nabi SAW kafir, bagaimana menurut bapak?" tanya saya. 

"Kata ustadz Khalid, bapak dan ibunya Nabi itu masuk neraka. Hadisnya ada dan shahih, ya sudah, berarti memang begitu," katanya. 

"Lho, bapak nggak ngerti hadisnya apa?" tanya saya.

"Tidak, tapi pokoknya gitu lah, masuk neraka mereka itu, kan mereka orang jahiliyah," jawabnya. 

Lalu, saya sebutkan bahwa hadis "inna abi wa abaaka fi al-naar" itu hadis ahad. Bahwa hadis ahad itu tidak boleh untuk I'tiqadiyyah, tapi boleh untuk amaliyah. Juga saya sebutkan hadis shahih riwayat Bukhari bahwa Ali bin Abi Thalib pernah mendengar Nabi SAW mengumpulkan ayah dan ibu beliau dan menjaminkan mereka untuk Sa'ad bin Abi Waqash agar berani melempar tombak saat perang. Dengan jaminan itu, Sa'ad berani melakukannya. 

Saya bertanya kepadanya, "Bapak mengerti apa arti hadis Ali bin Abi Thalib yang mutawatir ini?" Orang-tua itu menggeleng, tapi sambil berpikir. "Apa artinya pak?" katanya menyerah. 

"Masak begini saja tidak mengerti pak? Kan gampang tuh. Nabi menjaminkan kedua orang-tuanya agar sahabatnya yang bernama Sa'd bin Abi Waqash berani berperang, coba dipikir lagi." 

"Saya tidak mengerti," katanya.

"Artinya ya gampang dong pak. Jika bapak cinta kepada Rasulullah SAW, bapak pasti mengerti arti hadis ini," kata saya. 

"Bapak tinggal menyebutkan saja hadis tadi, bahwa Rasulullah SAW menjaminkan kedua orang-tua beliau kepada sahabatnya. Artinya, nabi sedang menjaminkan orang-orang yang memiliki nilai yang lebih tinggi daripada Sa'd bin Abi Waqash sendiri dalam segala hal. Artinya, jika orang-tua Nabi SAW masuk neraka, Nabi SAW tidak mungkin menjaminkan kedua-orang tuanya kepada Sahabatnya. Dan Sahabatnya tak akan mau menerima jaminan dari para ahli neraka itu," kata saya panjang. 

"Oh iya iya," katanya sambil manggut-manggut. 

Saya bertanya, maksudnya iya-iya itu apa. Dia menjawab bahwa dia baru mengerti ini. Bahwa ternyata orang-tua Nabi SAW bukan kafir. 

"Lalu, bagaimana dengan ustadz Bassalamah?" tanya saya. 

"Beliau kok berani ya pak mengafirkan orang-tua Nabi?" tanyanya. 

Walhasil, sampai saya turun di tempat tujuan, orang-tua itu minta no. HP saya, dan sekali-sekali ingin mengundang saya. Saya lalu memberikan no. Hp saya untuk sopan-santun saja. 

Dan Anda harus mengerti bahwa orang-tua ini adalah satu dari sekian banyak pengagum ustadz-ustadz aneh itu yang setelah diajak bicara ternyata tidak mengerti apa-apa. Mereka hanya menurut saja, menempatkan ustadz-nya sebagai kebenaran yang absolute. Hingga mereka bertemu dengan seseorang yang membukakan persepsi yang lebih luas, mereka rata-rata menyadari ketakmengertiannya. Andai semua orang mau berdialog dengan pikiran terbuka.   

Intinya, tidak mudah menjadi ustadz apalagi ulama. Tidak cukup gelar doktor saja, atau gelar-gelar lainnya. Seorang ustadz harus bergumul dengan ratusan bahkan ribuan literatur Islam maupun ilmu-ilmu yang bertalian dengannya agar ilmunya senantiasa terasah, sedangkan persepsi dan coverage-nya menjadi semakin luas. Sekian. (Sumber  : Khoiron Mustafit/fb)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi