Langsung ke konten utama

Seminar Pembela PKI dan Presiden Jokowi yang Ingin Menggebuk PKI

Eko Ismadi

Oleh Eko Ismadi

Para pembela pengkhianatan Partai Komunis Indonesia, telah meradang kembali pada 2017. Pada Sabtu, 16 September 2017 besok, di Gedung LBH Jalan Diponegoro, LBH Jakarta dan segenap pembela PKI akan melakukan seminar dua hari dengan agenda untuk memutihkan kejahatan PKI di masa lalu.

Mereka ingin mengungkapkan "kebenaran versi pembela PKI" atas sejarah pengkhiatan PKI pada 1965 dan sebelumnya. Mereka telah menuduh ada pemalsuan dan manipulasi sejarah versi Orde Baru atas peristiwa 1965. Mereka ingin, sejarawan dan akademisi, aktivis sosial, serta korban/penyintas 65, mau mengikuti versi sejarah yang mereka seminarkan, bahwa PKI tidak bersalah. Mereka beralasan perlu adanya resolusi bagi pengungkapan kebenaran sejarah atas peristiwa1965.

Seminar LBH yang juga dihadiri Eks Tapol PKI itu akan membahas latar belakang permasalahan 65 (kontroversi 1948, kontroversi sebelum 1965), G30S/Gestok (kudeta dan tuduhan PKI makar, kudeta merangkak Suharto, berujung pada Supersemar), Sesudah 65 (kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida), serta bagaimana mencari terobosan penyelesaian dan KKR (Rehabilitasi, Rekonsiliasi, Reparasi dan lain-lain)

Saya merasa, di masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla ini, para pembela PKI itu seakan mendapat kesempatan untuk memutihkan kesalahannya. Pada tahun 2016 lalu, saya melihat, para pembela PKI tersebut ingin mengulangi perilaku, seperti yang pernah mereka lakukan dimasa lalu. Dalam amatan saya, ada eks tapol PKI yang mengatakan,"Masa pemerintahan Jokowi adalah masa yang tepat bagi kita."

Secara terang-terangan, ada pernyataan putera dari DN AIDIT (Ketua Umum PKI di tahun 1965), bernama ILHAM AIDIT, ketika dua kali memberi pernyataan di ILC TV One dan Metro TV tanggal 28 Mei 2016. Secara terbuka, Ilham Aidit dengan lantang menyebut, "44 TAHUN SAYA MENYEMBUNYIKAN IDENTITAS SEBAGAI PUTERA AIDIT. BARULAH SEKARANG INI, SAAT YANG TEPAT. DAN DI PEMERINTAHAN JOKOWI, SAYA BERANI MENYEMATKAN NAMA AIDIT DI BELAKANG NAMAKU."

Tanpa pernah berhenti, di berbagai kesempatan, Ilham Aidit dan para pembela PKI ini terus menerus menuduh bangsa Indonesia melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), karena peristiwa penumpasan pemberontakan dan pengkhianatan G 30 S/PKI tahun 1965. Para pembela PKI meminta pemerintah Jokowi untuk meminta maaf kepada PKI.

Kalangan pembela PKI ini terus menerus ingin memutihkan kesalahan PKI. Padahal, Presiden Jokowi sudah memerintahkan untuk menghancurkan siapa saja yang ingin memunculkan lagi PKI. "Saya dilantik jadi Presiden yang saya pegang konstitusi, kehendak rakyat. Bukan yang lain-lain. Misalnya PKI nongol, gebuk saja. TAP MPR jelas soal larangan itu," ujar Jokowi saat bersilaturahmi dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Mei 2017 lalu.

Artinya, jika masih ada yang membela perilaku PKI pada 1965, merasa PKI tidak bersalah atas peristiwa G30/S PKI 1965, mereka adalah kalangan yang tidak taat dengan PANCASILA dan UNDANG UNDANG DASAR 1945.

Maraknya kegiatan yang menampilkan adanya pemikiran Komunisme dan PKI ini patut untuk direnungkan dan diwaspadai bersama. Atas nama penyelesaian kasus 1965 ataupun pelurusan sejarah, semua itu adalah pemikiran dari PKI. Seluruh bangsa Indonesia, khususnya anak-anak muda, harus paham itu!

Para pembela PKI yang akan berseminar pada 16 September besok di LBH, selalu menuduh bahwa sejarah dibuat oleh yang menang. Mereka terus merekayasa bahwa Orde Baru adalah Penjahat Pembantai. Bahkan, mereka telah menganggap bahwa TNI AD adalah pembunuh Rakyat Indonesia yang tidak berdosa. Saya berkesimpulan, bahwa para pembela PKI itu berpikir dengan logika otak PKI.

Dalam sejarah bangsa Indonesia, kelompok bangsa yang bermasalah dengan sejarah nasionalisme dan Pancasila di Indonesia, hanyalah pengikut PKI berikut penganut komunisme. Sedangkan, DI/TII, maupun gerakan islam lain, sudah menemukan formula kebangsaan yang tepat dalam kehidupan kebangsaan, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Bagi saya, sejarah adalah sebuah rasa dan seni yang sangat menarik untuk dimengerti. Sejarah adalah sebuh cermin dan suratan bagi perilaku seseorang yang. Melalui sejarah, kita jadi mengerti perilaku orang, perilaku sekelompok orang, dan aktivitas politik bangsa Indonesia. Sejarah adalah bagian yang melekat dan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah Sejarah PKI Dan Komunisme Indonesia.

Ketika bicara tentang PKI, maka kita akan berbicara empat hal atasnya. Yakni sejarah PKI, organisasi PKI, manusia yang mengawaki PKI, dan yang terakhir adalah sikap PARASITISME PKI. Karena mereka sering menumpang pada popularitas orang lain.

Empat hal tersebut, menjadi landasan bagi kita untuk meninjau PERILAKU PARASITISME PKI DAN KOMUNISME INDONESIA. Hal tersebut sangat korelatif dengan kondisi politik, sikap pemerintah, serta komponen bangsa Indonesia yang memiliki kaitan dengan PKI dan Komunisme

Bagaimanapun, negara kita berdasarkan Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Lambang Negara Garuda Pancasila, dan Bendera merah Putih. Sehingga, tulisan ini saya niatkan untuk mengulas perilaku PKI dan Komunisme Indonesia yang menjadi penyakit dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, sejak awal berdirinya PKI hingga di masa Pemerintahan Jokowi sekarang.

Tulisan ini bermaksud memojokkan seseorang atau mendeskreditkan pemerintah, melainkan hanya menyampaikan sebuah ulasan bagi kebaikan bersama, berdasarkan pengalaman sejarah yang pernah dialami oleh bangsa Indonesia atas pengkhianatan PKI. Sejarah bangsa Indonesia adalah sejarah berdasar Pancasila dan UUD 1945, bukan sejarah berdasarkan Seminar Pembela PKI.

Celakanya, tahun 2016 lalu, di hotel Aryaduta, diselenggarakan Simposium tentang korban Tahun 1965-1966. Dalam symposium tersebut, keluar rekomendasi agar pemerintah Indonesia meminta maaf kepada anggota PKI dan keturunannya.

Menyikapi simposium Aryaduta pembela PKI tersebut, saya mengutip sebuah peribahasa yang menjadi semboyan, SIAPA YANG MENABUR ANGIN AKAN MENUAI BADAI. SIAPA YANG MENGGALI LUBANG, DIA SENDIRI YANG AKAN TERPEROSOK DI DALAMNYA. SIAPA MENEPUK AIR DIDULANG, AKAN TERPERCIK KE MUKA SENDIRI.

Berulang kali, PKI melakukan kudeta dan pembantaian kepada umat Islam, masyarakat Pancasilais, serta beberapa Jenderal TNI. Mereka jelas merusak Pancasila Dan Undang Undang Dasar 1945. Harusnya, para pembela PKI tidak menganiaya diri sendiri. Sebaiknya, para Pembela PKI justru meminta maaf kepada bangsa Indonesia, agar kita semua berjalan selaras dan serasi, dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air.

Secara umum, para komunis tidak percaya adanya Tuhan dan melaksanakan kegiatan Partai sesuai dengan ajaran komunis. Komunisme sama sekali tidak sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia, sehingga dinyatakan sebagai partai terlarang. PKI-lah yang menghendaki adanya perubahan idiologi Negara Indonesia dari Pancasila dan UUD 1945 menjadi NASAKOM, serta mengubah bendera merah putih dengan Simbol PKI PALU ARIT.

Sehingga, gerakan G30/PKI memang perlu ditumpas. Anggotanya dipenjarakan di Pulau Buru Propinsi Maluku, agar sadar dan kembali kepada Pancasila.

Sekarang ini, memang subur tumbuh Komunis Gaya Baru (KGB). Komunis Gaya Baru adalah bentuk Perjuangan PKI untuk melanjutkan perjuangannya setelah gagal memberontak dan berkhianat di tahun 1965. Jika mereka masih terus melakukan pembelaan dan pemutihan atas pemberontakan PKI 1965, artinya, penjara dan hukuman tidak berhasil mengubah perilaku anggota PKI.

Kesempatan baik dan penghargaan manusiawi yang diberikan oleh bangsa Indonesia selama ini kepada para Tapol PKI, justru menjadikan eks tapol PKI, berikut pembelanya, merasa besar kepala dan tidak tahu diri. Tujuan dari seminar 1965 di LBH besok, tentunya mau menunutut Pemerintah agar meminta maaf kepada PKI. Anggota PKI yang membunuh masyarakat Pancasilais dan jenderal, justru pemerintah yang disuruh meminta maaf kepada pembunuh Jenderal.

Jika kita memberikan kelonggaran kepada para pembela PKI, maka kita akan mengulang kesalahan yang telah dibuat para pendahulu. Pada masa orde lama, PRESIDEN SOEKARNO telah termakan hasutan PKI melalui program NASAKOM-nya. PRESIDEN SOEKARNO tidak sadar, ia ditipu dengan sanjungan. Segala kesukaan Soekarno selalu dituruti oleh PKI.

Saat itu, Presiden Soekarno belum sadar akan bahaya PKI. Ketika PKI berkhianat pada tahun 1965 dengan gerakan G30S/PKI yang dipimpin Letkol Untung dan DN AIDIT yang membentuk Dewan Revolusioner. Dalam kejadian itu, Presiden Soekarno masih saja tetap membela dan melindungi anggota PKI.

Ternyata, PKI ketahuan, telah menyiapkan program untuk menghancurkan Bangsa Indonesia. Sehingga Gerakan G30S/PKI dapat ditumpas. Sebagian besar anggotanya memang harus dihukum mati, sebagian dipenjarakan di Pulau Nusakambanagn dan Pulau Buru.

Pada Simposium 1965 di hotel Arya Duta tahun 2016, PKI dan Komunisme Indonesia kembali menampilkan dirinya sebagai PKI dan Komunis. Mereka telah menyalahkan penumpasan PKI dan gerakan G30S/PKI. Perilaku pembela PKI yang menyalahkan agenda penegakan Pancasila itu, justru menunjukkan kebobrokan moral PKI gaya baru ini.

Sesat pikir pembela PKI, yaitu menuduh bangsa dan rakyat Indonesia melanggar HAM dalam menumpas PKI. Mereka menghasut generasi muda Indonesia agar mempercayai, PKI tidak bersalah. Sehingga, sampai kapan pun, PKI tetap merupakan bahaya LATEN bagi BANGSA INDONESIA.

Saya menjadi memahami dan meyakini keterlibatan Bung Karno dalam gerakan G30S/PKI tahun 1965 yang dipimpin DN AIDIT dan UNTUNG. Sebab, ada seorang penasihat Presiden Soekarno di tahun 1965 yang menyatakan bahwa penumpasan dan perilaku bangsa Indonesia terhadap Anggota PKI dan Komunisme tidak benar (Siaran metro TV 28 Mei 2016).

Kecurigaan dan kewaspadaan saya terhadap bangkitnya PKI dan hubungannya dengan Pemerintahan Jokowi, menjadi jelas. Pemerintahan Jokowi sempat menunjuk Gubernur LEMHANNAS Letjen (Purn.) Agus Wijoyo yang memiliki pemikiran membala komunis. Di masa pemerintahan Jokowi sekarang, banyak orang berani mengatakan, ingin membela PKI sampai mati. Bahkan, ada yang bernai mengatakan AKU BANGGA JADI ANAK PKI. Padahal, Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945 .

Saya bertanya, APAKAH MASIH ADA RASA DAN PENGETAHUAN KEIMANAN ITU DALAM DIRI ANGGOTA PKI DAN PENGANUT KOMUNISME INDONESIA ?

Kalau masih ada keimanan, maka sikap perilaku eks Tapol PKI, harusnya merefleksikan sebagai Insan Hamba Tuhan Yang Bertakwa dan menyadari bahwa yang dilakukan PKI di masa lalu adalah salah. Rasanya, sangat tidak pantas, ketika sesama bangsa Indonesia saling menuntut dan mencari pembenaran, dan malah terus memperjuangkan bahwa PKI tidak bersalah. Mereka seakan memanfaatkan masa pemerintahan Jokowi, sebagai masa yang tepat untuk membangun permusuhan dan pemutarbalikan fakta, agar bisa membangkitkan komunisme di Indonesia.

Harapan saya, para pembela PKI, eks Tapol, serta penggemar komunis segera sadar, yang lalu sudah berlalu. Sebaiknya, kita hidup bersama dalam biduk nasionalisme kebangsaan Indonesia yang berdasarkan pancasila Dan Undang Undang Dasar 1945.

Anggota PKI, Eks Tapol PKI, serta komunisme, sudah jelas membuat sengsara. Jangan memberikan kesempatan sedikit pun kepada PKI untuk menuntut dan tumbuh. Saya curiga, jangan-jangan, ketika ada Purnawirawan Jenderal ataupun pemuka agama yang ikut membela PKI dalam seminar 1965 di LBH pada 16 September 2017 besok, merupakan bagian dari organ perjuangan bangkitnya lagi PKI di Indonesia! Ingat, hingga detik ini, negara INDONESIA masih berdasarkan PANCASILA dan UUD 1945, bukan berdasarkan pemahaman PKI dan KOMUNISME!!!

Saya sangat yakin, Jika Seminar 1965 di LBH pada 16 September hendak membela PKI, tentu Pak Jokowi akan segera menggebuk seminar 1965 tersebut! Sekali lagi, Bravo atas komitmen luhur Presiden Jokowi untuk menggebuk PKI yang muncul!

*Eko Ismadi adalah Pemerhati Militer dan seorang Anti Komunis(Sumber : Cendananews)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )