Forum Muslim - Juru bicara penasehat parlemen Iran untuk urusan internasional, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan pada Sabtu (8/7) bahwa Amerika Serikat dan Israel sengaja memperkeruh krisis yang terjadi di Timur Tengah, agar bisnis jual beli senjata ke negara-negara yang dilanda perang ini semakin lancar.
Dilansir dari Situs Liputan Islam menyebutkan, dalam sebuah pertemuan dengan Duta Besar Suriah untuk Tehran, Adnan Mahmoud, Amir-Abdollahian mengatakan bahwa Washington dan Tel Aviv sengaja memperpanjang krisis di Timur Tengah, seperti agresi Arab Saudi atas Yaman, perang di Suriah, konflik Arab Saudi-Qatar, tujuannya adalah untuk menjual lebih banyak senjata ke negara-negara yang terlibat konflik.
Ia menambahkan bahwa peninjauan ulang Gedung Putih atas kebijakannya di Suriah hanya menunjukkan perubahan taktik dan strategi saja, bukan kebijakan yang secara langsung menargetkan musuh-musuh negara yang ada di Suriah.
“Sejak enam tahun lalu, musuh-musuh Suriah selalu berusaha untuk menyingkirkan kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad,”ucapnya.
Amir Abdollahian menegaskan bahwa pilihan dan tekad bangsa Suriah merupakan satu-satunya jalan untuk menentukan masa depan Suriah. Sementara itu, Republik Islam Iran sejak awal menekankan pentingnya dialog dan negosiasi politik.
Pejabat Iran tersebut mengatakan bahwa Suriah berada di garis perlawanan yang mulia karena berani berhadapan dengan rezim Israel dan terorisme.
Ia menegaskan sikap Iran dan Suriah dalam mendukung penyelesaian berbagai masalah yang muncul di Suriah serta menegaskan pentingnya kerjasama lanjutan antar ketiga negara tersebut.
Suriah telah diserang oleh kelompok militan yang didukung asing sejak Maret 2011. Atas permintaan Damaskus, Iran telah memberikan dukungan militer kepada Suriah dalam operasi melawan terorisme. Rusia juga telah melakukan kampanye angkatan udara di Suriah atas izin dari pemerintah Damaskus sejak September 2015, dalam rangka perang melawan gerakan teror yang melanda Suriah. (MS/FM)
Komentar
Posting Komentar