Ilustrasi Radikalisme - File Twitter |
Forum Muslim - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merilis hasil penelitian bahwa 72 persen rakyat Indonesia antiradikalisme yang meresahkan masyarakat.
Sebagaimana dikutip dari Okezone, direktur Pencegahan BNPT Brigjen Hamli mengatakan 7,7 persen mau radikalisme dan 0,4 persen sudah melakukan radikalisme. "Data tersebut bersumber dari hasil penelitian ilmiah kerja sama BNPT dengan sejumlah lembaga peleliti terpercaya. Semua elemen patut mawas diri terhadap radikalisme," kata Hamli di Kendari, Sabtu (8/7/2017).
Upaya pihak-pihak menyebarkan teror di Tanah Air sudah merambah seluruh aspek dan dimensi kehidupan tanpa memandang status sosial, agama, ras, suku dan jenjang lembaga pendidikan.
"Jangankan lembaga pendidikan tinggi, SMU, SMP sedangkan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) sudah disasar ajaran kebencian sebagai cikal bakal pelaku teror," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, BNPT senantiasa mengimbau institusi Kementerian Pendidikan maupun Dinas Pendidikan di daerah-daerah untuk memastikan lembaga penyelenggara pendidikan tidak disusupi ajaran radikalisme.
Kepala Dinas Pendidikan Sultra Damsid menyambut baik sinergi dengan pihak lain dalam rangka mencegah upaya organisasi yang mengajarkan radikalisme.
"Dinas Pendidikan bukan pihak yang memiliki kompetensi menyatakan seseorang atau lembaga penyelenggara pendidikan tertentu berafiliasi dengan kelompok radikal," ujar Damsid.
Namun, Dinas Pendidikan mengapresasi sinergitas dengan pihak lain, baik BNPT, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, TNI, Polri dan lain lain untuk mencegah dan melenyapkan paham radikalisme. (FM/MS)
Komentar
Posting Komentar