Langsung ke konten utama

Siapa itu Wahabi?

Muhammad Bin Abdul Wahhab, Tokoh Wahabi - File i.ytimg.com
Forum Muslim - Menurut Syaikh Hisyam Kabbani, wahabi adalah Neo Khawarij atau kaum Khawarij yang muncul dengan wajah baru. Siapa itu Khawarij? Aliran Khawarij muncul pada masa tabiin. Mereka kelompok besar yang terdiri atas ribuan muslim, kebanyakan berasal dari para penghapal Alquran dan yang berlebihan dalam ibadah, salat ataupun puasa. Mereka menyatakan bahwa semua sahabat dan orang-orang yang tidak mengikuti mereka sudah keluar dari Islam (murtad), kafir, dan wajib diperangi. Praktik mengafirkan (takfîr) sesama muslim dan mengangkat senjata untuk menghadapi pusat otoritas Islam, yaitu kekhalifahan, merupakan dan akan terus menjadi ciri khas kelompok Khawarij pada masa lalu dan kini.
Al-Bukhârî dalam Shahîh-nya menyebutkan orang-orang yang menerapkan ayat-ayat Alquran secara tidak benar, misalnya ayat yang diturunkan mengenai orang-orang kafir, terhadap orang-orang Islam yang berbeda pendapat dengan mereka. Ibn ‘Umar memandang mereka sebagai makhluk Tuhan yang paling buruk, dengan mengatakan: "Sesungguhnya mereka memberlakukan ayat yang diturunkan mengenai orang-orang kafir terhadap orang-orang beriman".
Pada masa sekarang, pemberontakan bersenjata dan praktik mengafirkan orang Islam telah terjadi di wilayah Arab bagian timur laut pada peralihan abad ke-19 seperti yang ditulis oleh para cendekiawan Islam: Istilah Khawarij berlaku bagi kelompok yang bersimpang jalan dengan orang-orang Islam dan menganggap mereka sebagai orang-orang kafir, seperti yang terjadi pada zaman sekarang ini dengan para pengikut Ibn ‘Abd al-Wahhâb yang muncul di Najd dan menyerang dua tempat suci umat Islam.
Al-Shawî mengatakan: Kelompok Khawarij telah menghapus penafsiran Alquran dan sunah, sehingga mereka menganggap halal membunuh dan merampas harta seorang muslim seperti yang bisa disaksikan pada masa modern ini pada sebuah aliran di Hijaz yang menamakan diri kelompok Wahabi. Kedua kutipan tersebut bukanlah hal baru. Kategorisasi Wahabi sebagai kelompok Khawarij telah menjadi tema dominan yang sering dibicarakan dalam heresiografi (ilmu kebid’ahan) Suni selama 200 tahun terakhir.
Belakangan ini, beberapa ulama mengritik aliran Wahabi atau “salafî” sebagai kelompok yang secara politik tidak benar. Praktik mengafirkan menjadi ciri utama yang bisa dikenali dari kelompok neo-Khawarij pada masa modern ini. Mereka kelompok yang senang menghantam orang-orang Islam dengan tudingan kafir, bidah, syirik, dan haram, tanpa bukti atau pembenaran selain dari hawa nafsu mereka sendiri, dan tanpa memberikan solusi selain dari sikap tertutup dan kekerasan terhadap siapa pun yang berbeda pendapat dengan mereka.
Mereka sama sekali tidak ragu-ragu menjatuhkan hukuman mati terhadap orang-orang yang mereka tuduh kafir, sehingga mereka benar-benar telah meremehkan kesucian jiwa dan kehormatan saudara-saudara mereka sendiri. Imam al-Nawawî berkata, “Orang-orang ekstrem merupakan kelompok fanatik yang sudah melampaui batas, dalam ucapan maupun perbuatan,” dan “keras pendirian.” Melakukan praktik takfîr terhadap sesama muslim merupakan ciri kelompok Khawarij, entah mereka menyebut diri sebagai kelompok “salafi”, Syiah, atau sufi.
Adalah sangat menyedihkan melihat orang-orang Islam dewasa ini yang memanggil saudaranya sendiri dengan ucapan, “Hai kafir!” ‘Abd Allâh ibn ‘Umar meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Barang siapa berkata kepada saudaranya, “Hai orang kafir!” maka salah satunya pasti kafir. Baik itu kalau perkataannya benar, atau kalaupun tidak, maka julukan itu kembali kepada si penuduh. Jika saudaranya itu bukan orang kafir, maka tuduhan itu akan berbalik ke si pengucap.
Ironisnya, para Khawarij muda (Wahabi) dan para pemimpin mereka sering kali memelihara hubungan baik dengan orang-orang nonmuslim sementara mereka tidak merasa risih menuduh sesama muslim sebagai orang kafir dan musuh mereka. Mereka menyibukkan diri dengan mengecam bahwa orang lain akan masuk neraka, termasuk orang-orang Islam sendiri. Yasîr ibn ‘Amr meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Sahl ibn Hunayf: Apakah kamu mendengar Rasulullah menyebutkan tentang kelompok Khawarij?” Ia menjawab, “Aku mendengar beliau berkata (sambil menunjukkan jarinya ke arah timur) bahwa mereka adalah orang-orang yang membaca Alquran, tetapi bacaannya hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka akan melesat keluar dari agama seperti anak panah yang menembus sasarannya.”
Maksudnya mereka lepas dengan sangat cepat dari agamanya, sehingga mereka tidak memahaminya sama sekali. Gambaran tentang kelompok Khawarij ini (yang muncul pada masa tabiin) dinyatakan juga dalam hadis yang menggambarkan tentang kelompok Khawarij pada akhir zaman. Nabi bersabda: Akan muncul di akhir zaman sekelompok anak muda yang mempunyai mimpi aneh.
Mereka akan berbicara dengan kata-kata yang dikutip dari ciptaan Tuhan paling baik (yaitu Alquran dan hadis Nabi). Iman mereka hanya sampai di tenggorokan, dan mereka akan melesat keluar dari agama seperti anak panah yang menembus sasarannya. Nabi saw. mengatakan bahwa pada akhir zaman akan muncul sebuah kelompok anak muda yang memiliki mimpi yang konyol.
Penggambaran mereka sebagai orang yang baru tumbuh gigi menunjukkan bahwa mereka masih sangat muda, karena gigi geraham terakhir akan tumbuh sekitar usia 10 hingga 12 tahun, dan empat gigi terakhir pada kedua rahang baru muncul pada usia belasan yang paling akhir. Anak-anak yang masih sangat belia itu dicuci otaknya dengan qawl al-zûr, melalui media, televisi, buku, dan indoktrinasi budaya, nasional, atau keagamaan.
Nabi saw. mengatakan bahwa mereka memiliki impian gila, cita-cita konyol, dan imajinasi khayal (sufahâ’ al-ahlâm), yang artinya mereka memiliki pikiran yang kacau dan tidak berpemahaman. Meskipun kadar intelektualitas mereka rendah, mereka selalu mengutip perkataan Nabi dan ayat-ayat Alquran. Orang kagum dengan perkataan mereka karena mereka mengutip Alquran dan hadis dalam segala hal. Di internet mereka bertingkah seperti ulama, yang sibuk dengan kutipan-kutipan ayat Alquran dan hadis, sebagai sarana untuk menyebarluaskan impian dan aspirasi mereka, seperti pembentukan masyarakat utopis, atau negara Islam versi mereka. Ketika dunia sudah semakin rusak, anak-anak muda yang bodoh ini akan muncul dan berbicara tentang Islam.
Namun, mereka tidak bijak, cerdas, ataupun mukmin yang baik. Nabi saw. menegaskan, “Iman mereka hanya sampai di tenggorokan (maksudnya tak beriman sama sekali), dan mereka melesat keluar dari agama seperti anak panah yang menembus sasarannya.” Inilah yang kita saksikan sekarang. Anak-anak muda itu membaca Alquran dan menyodorkan hadis sebagai bukti mimpi dan angan-angan mereka, tetapi hal tersebut mereka lakukan dengan cara yang keliru, sehingga mereka menerapkan hukum tentang suatu persoalan tanpa pengetahuan yang memadai tentang persoalan itu.
Mereka mencampuradukkan berbagai hal menurut selera mereka, asalkan sesuai dengan kepentingan mereka. Bahkan, mereka tidak memiliki latar belakang ilmu-ilmu keislaman sedikit pun, dan mereka menggunakan ayat-ayat Alquran mengenai orang-orang kafir keluar dari konteksnya, dan menerapkannya kepada orang-orang Islam. Seperti yang disebutkan sebelumnya, orang-orang Khawarij tidak terbatas pada masa tertentu, tetapi merupakan karakter yang melekat pada kelompok atau orang yang keluar dari batas-batas agama, dengan menuduh orang Islam sebagai kafir.
Inilah metode yang dikembangkan oleh kelompok Khawarij, dulu dan kini, dan kemunculan anak-anak muda Khawarij yang menyesatkan itu telah disinggung 1400 tahun yang lalu oleh Nabi Muhammad saw. Kelompok Khawarij dewasa ini terdiri dari para pengikut aliran Wahabi atau “Salafi”. Mereka sangat aktif menyebarluaskan kepalsuan ajaran mereka dengan propaganda besar-besaran, melalui ceramah di masjid, internet, televisi, atau penyebarluasan video, koran, buku, majalah, dan brosur. Sementara itu, mereka menekan dan menyembunyikan kebenaran ajaran-ajaran Islam klasik yang menjadi arus utama umat Islam, dan berkomplot untuk membungkam siapa pun yang menentang sikap ekstrem mereka.
Mereka mewarisi sikap yang tidak toleran, dan sering kali kekerasan, seperti yang terlihat dari kasus kelompok Khawarij pada masa lalu yang melakukan pembunuhan terhadap orang-orang Islam dan orang-orang tak berdosa yang tidak sependapat dengan keyakinan mereka, serta melakukan propaganda gelap di berbagai negara padahal mereka tidak punya hak untuk melakukan semacam itu. Anak-anak muda di seluruh dunia dicuci otaknya melalui qawl al-zûr.
Mereka menerapkan ayat Alquran dan hadis dengan cara yang keliru, dan selalu mengejar impian mereka yang penuh khayal. Nabi saw. menggambarkan mereka secara tepat, dan meramalkan bahwa mereka akan muncul di akhir zaman. Dan fenomena itu kini tengah terjadi. Hudzayfah meriwayatkan: Nabi saw. menjawab [pertanyaan yang diajukan kepada beliau], “Akan muncul sekelompok orang yang akan membawa orang lain ke jalan yang berbeda dengan jalanku. Kalian akan melihat kebaikan dan keburukan dalam diri mereka.”
Aku bertanya, “Akankah keburukan datang kembali setelah kebaikan?” Nabi menjawab, “Beberapa orang akan berdiri dan menyeru di pintu-pintu neraka. Barang siapa mengikuti seruan mereka, mereka akan melemparkannya ke dalam neraka.” Aku berkata, “Ya Rasulullah, berikanlah kepada kami gambaran mereka.” Beliau berkata, “Mereka memiliki warna kulit yang sama dengan kita, dan berbicara dengan bahasa kita.” Aku bertanya, “Apa yang baginda sarankan untukku sekiranya aku hidup dalam kondisi seperti itu?” Beliau berkata, “Kamu harus bergabung dengan jemaah Islam dan mengikuti pemimpinnya.”
Aku bertanya, “Bagaimana jika tidak ada jemaah Islam maupun pemimpin Islam?” Beliau berkata, “Menyingkirlah dari semua aliran yang ada, meskipun jika kamu harus makan akar tanaman hingga kematian menjemputmu dalam kondisi seperti itu.” ( Sumber : Hasanain Haikal)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Panduan Puasa Ramadhan menurut Ayat Qur’an dan Hadits

Kewajiban berpuasa dalam Al Qur’an “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa” [Al Baqarah:183] Pada bulan Ramadhan, setiap Muslim wajib berpuasa kecuali orang yang sakit, dalam perjalanan, haidh, atau pun belum balligh: “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kep