KH Abdul Wahab Chasbullah |
Hingga belakangan ini baru diketahui maksud KH Wahab tersebut, bahwa jangan sampai kelompok Agama memiliki sejarah berhadap-hadapan dalam konteks bertempur dengan kelompok Nasionalis, yang tentunya memiliki kewaskita-an bahwa Komunis yang tidak sesuai sunatullah tidak bakalan bisa bertahan di bumi penuh barakah Indonesia ini.
Maka bila Komunis terhapus bisa jadi bila NU tidak bergabung ke kelompok Nasionalis, jelas yang terjadi adalah kelompok Nasionalis akan bertempur dengan kelompok Agama.
Meski terdapat beberapa hadis tentang bela negara, namun beliau lebih memilih pertimbangan di atas.
Kini kita baru tahu, betapa negara-negara di jazirah Arab sana, kesulitan mempersatukan bangsanya karena sudah dari sononya kelompok Nasionalis bersejarahkan selalu berseberangan dengan kelompok Agama.
Di tengah kebimbangan para cendekiawan Mesir saat ini, mereka tidak merasa peradaban Islam adalah peradaban yang telah menyusun bangsanya, hanya karena ketika kelompok Nasionalis berkuasa yang mana bersamaan telah memotong kekuasaan kelompok Islam (Ikhwanul Muslimin).
"Begini ini", kata Gus Yahya Staquf, "ndak mungkin kalau bukan Wali yang menentukan", (merujuk kepada KH Wahab Chasbullah). [dutaislam]
Komentar
Posting Komentar