Pasukan Isis |
Pasukan dinas anti terorisme (CTS) dan unit-unit elite Kementerian Dalam Negeri yang dikenal sebagai Respons Cepat menyerbu bandara pada Kamis dini hari waktu setempat dan kompleks militer Ghozlani di dekatnya. Demikian disampaikan juru bicara CTS Sabah al-Numan kepada televisi pemerintah Irak seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (23/2/2017). "Pasukan kami memulai operasi besar dini hari tadi untuk menggempur bandara Mosul dan pangkalan Ghozlani untuk mengusir para teroris Daesh (nama lain ISIS).
Kami bisa konfirmasi bahwa bandara Mosul telah jatuh secara militer dan hanya tinggal menunggu waktu untuk menguasainya sepenuhnya," kata Numan. Setelah berhasil mengusir kelompok ISIS dari wilayah Mosul timur bulan lalu, pasukan Irak kini berupaya untuk merebut bandara kota tersebut dan menggunakannya sebagai landasan dilancarkannya serangan besar-besaran ke wilayah Mosul barat.
Bandara dan pangkalan militer Irak tersebut jatuh ke tangan ISIS ketika kelompok radikal itu
menguasai Mosul pada Juni 2014. Mosul merupakan kota terbesar kedua di Irak setelah ibukota Baghdad.
Operasi besar-besaran di Mosul ini melibatkan sekitar 100 ribu personel pasukan militer Irak, pejuang Kurdi dan milisi Syiah. Pejabat-pejabat militer Irak mengatakan, pasukan Irak dan sekutu telah melakukan pergerakan cepat mendekati Mosul sejak awal tahun ini, dengan didukung taktik-taktik baru dan koordinasi yang lebih baik. [detik]
Komentar
Posting Komentar