Forummuslim.org – Komisi urusan Arab parlemen Mesir, Selasa
(13/2/2017), merilis statemen mengenai perkembangan situasi politik
Suriah berisikan penegasan atas kedaulatan dan integritas Suriah serta
penjagaan lembaga-lembaga pemerintahan di negara pimpinan Presiden
Bashar al-Assad ini.
Selain itu, komisi ini menyatakan keinginannya supaya Suriah kembali
ke pangkuan organisasi negara-negara Arab, Liga Arab.
"Kami menegaskan pentingnya Suriah kembali ke posisinya di Liga Arab,"
bunyi statemen itu.
Sebelumnya, komisi ini mengungkapkan hasrat mereka untuk menjadikan
Mesir sebagai tuan rumah perundingan damai perwakilan pemerintah dan
oposisi Suriah.
Pada Agustus 2012 Suriah dikeluarkan dari Liga Arab karena
pemerintahan Bashar al-Assad dituduh sebagai penindas oleh sejumlah
negara yang berpengaruh di organisasi ini, terutama Arab Saudi.
Kampanye sudah dihembuskan supaya kursi keanggotaan Suriah di Liga
Arab diisi oleh perwakilan kubu pemberontak Suriah, tapi ternyata
kursi itu sampai sekarang tetap kosong.
Mesir semula merupakan negara yang paling diharapkan rezim Riyadh
dapat menyesuaikan diri dengan ambisi Arab Saudi. Tapi belakangan ini,
terutama setelah pemerintahan al-Assad semakin dapat mengendalikan
gejolak pemberontakan dan terorisme di Suriah, Mesir menunjukkan
independensinya dari Arab Saudi dengan bersikap netral terhadap
pemerintah dan oposisi Suriah serta mendukung perjuangan Damaskus
melawan terorisme. (sumber : liputanislam.com)
(13/2/2017), merilis statemen mengenai perkembangan situasi politik
Suriah berisikan penegasan atas kedaulatan dan integritas Suriah serta
penjagaan lembaga-lembaga pemerintahan di negara pimpinan Presiden
Bashar al-Assad ini.
Selain itu, komisi ini menyatakan keinginannya supaya Suriah kembali
ke pangkuan organisasi negara-negara Arab, Liga Arab.
"Kami menegaskan pentingnya Suriah kembali ke posisinya di Liga Arab,"
bunyi statemen itu.
Sebelumnya, komisi ini mengungkapkan hasrat mereka untuk menjadikan
Mesir sebagai tuan rumah perundingan damai perwakilan pemerintah dan
oposisi Suriah.
Pada Agustus 2012 Suriah dikeluarkan dari Liga Arab karena
pemerintahan Bashar al-Assad dituduh sebagai penindas oleh sejumlah
negara yang berpengaruh di organisasi ini, terutama Arab Saudi.
Kampanye sudah dihembuskan supaya kursi keanggotaan Suriah di Liga
Arab diisi oleh perwakilan kubu pemberontak Suriah, tapi ternyata
kursi itu sampai sekarang tetap kosong.
Mesir semula merupakan negara yang paling diharapkan rezim Riyadh
dapat menyesuaikan diri dengan ambisi Arab Saudi. Tapi belakangan ini,
terutama setelah pemerintahan al-Assad semakin dapat mengendalikan
gejolak pemberontakan dan terorisme di Suriah, Mesir menunjukkan
independensinya dari Arab Saudi dengan bersikap netral terhadap
pemerintah dan oposisi Suriah serta mendukung perjuangan Damaskus
melawan terorisme. (sumber : liputanislam.com)
Komentar
Posting Komentar