Sebuah catatan Ide Gila Santri Ciamis Jalan Kaki Menuju Jakarta Untuk Melakukan Aksi Super Damai 212 (6)
Saya Dan kafilah melangkah Dan terus melangkah, kedua hp terus
berbunyi ketika diangkat ternyata wartawan dari berbagai media,,,
pertanyaannya hampir semuanya sama, Sudah sampai dimana? Berapa jumlah
Yang ikut,, saya jawab semua telpon dengan sabar,, kalaupun agak
sedikit malas Dan pusing karena saking banyaknya Yang menghubungi .
Satu lagi handpon berbunyi begitu diliat ternyata guru saya,, saya
angkat assalamualaikumuwa,,,,,, guru saya bertanya,, gimana kondisi
santri??? Perjalanan mau sampai mana? Pertimbangkan kondisi santri
jangan sampai orang tua menyalahkan kita ,,saya hanya menjawab,, baik
uwa Akan saya musyawarahkan didepan,,, hati mulai Ada sedikit
kebimbangan,, tak terasa perjalanan Sudah hampir 4 jam Dan akhirnya
sampailah kita disatu mesjid daerah ciawi dekat rumah makan asep
strawberry kita putuskan untuk istirahat Dan solat,, begitu ke masjid
ternyata Sudah berkumpul ratusan santri Dan laskar fpi Yang siap
bergabung jumalah peserta makin bertambah,, Adan duhur berkumanadang
semua bergegas ngambil wudu ,,solat berjamaah duhur Dan asar dijama
Dan qhosor imamnya kiayi tiring,, santri dibiarkan dulu istirahat
sambil menikmati makanan Dan minuman pemberian masyarakat disepanjang
jalan.
Ketika saya rebahan diteras masjid sambil ngurut kaki, telpon berbunyi
namanya muncul kiayi senior ciamis,, beliau katakan,, saya kedatangan
pa dandim Dan mohon santri untuk kembali ke pondok masing masing
,,saya jawab mau dirapatkan dulu,, hp ditutup Dan saya meneruskan
rebahan,, Tiba2 datang Mobil polisi ternyata belakangan diketahui itu
adalah kapolresta tasik Dan kapolres tasikmalaya Serta dandim tasik,,
ketiganya berjalan menuju arah mesjid ,,salahseorang diantara mereka
bertanya,, mana pimpinan rombongannya?? Semua santri nunjuk pada
saya,, itu pa,, saya berdiri menyambut tamu special,,, ini pimpinan
rombongan??? Kata Yang berbaju loreng,,, betul pa saya,, bisaa bicara
sebentar,! ,,bisa pa saya mnjawab,, kami berlima duduk melingkar,, Dan
pa dandim memulai obrolan,,,, pa kiayi saya ditelpon pangdam agar
menjemput santri untuk pulang ke pondok masing2,,,bagaimana?? Saya
melirik ke kiayi maksum Dan kiayi titing, keduanya memberikan isyarat
menyerahkan keputusan pada saya,,, saya agak bingung,,, terdiam Dan
nengok ke kanan ada ade saya yg mengatur peta Jalan ,,,pung,, gimana
lanjut apa pulang?,, sambil melotot dia menjawab jangan pulang,,, niih
liat pemberitaan media sekuler menurunkan ulasan bahwa pejalan kaki
santri ciamis tinggal 86 orang,,harus dilawan dengan pakta,, papar ade
saya,,, saya pokus lagi mengarah ke dandim,, pa dandim saya tidak bisa
memutuskan sendiri saya Akan Tanya santrinya aja,,,, boleh Kata pa
dandim,, lewat pengeras suara masjid,, santri disuruh masuk mesjid,
semuanya duduk pengarahan dimulai, pekikan takbiir selalu jadi kata
penyemangat disetiap waktu , saya bertanya,,,, apakah perjalanan
dilanjut,,, mereka serempak lanjuuuuuuuuttt, masih kuat masiiihhhh,,
pertannyaan dilanjutkann,,,siapa Yang mau pulang berdiriii! Tak ada
satupun Yang berdiri,,,, siapa yg mau lanjut duduk,,, semuanya
dudukk,, mereka teriakan takbir berkali Kali,, mata saya tak kuat
menahan haru Dan air mata meleleh tak terasa tenggorokan serasa ada yg
mengganjal sehingga berbicara agak parau saking harunya,,, saya
berjalan mengelilingi mereka disaksikan kapolres Dan dandim ,,kenapa
kalian memilih lanjutt,, seorang santri Yang perawakannya paling
ceking ngacungkan tangan sambil berkata,, mundur sejengkal adalah
mental munafik Dan pecundang,,, disambut takbiirr bergemuruh,, saya
tak kuat lagi bicara karena suasana mesjid itu menjdi begitu bergema
dengan semangat jihad,, mikropun saya serahkan pada kiayi maksum
beliau berkata itulah keputusannya pa dandim anak anak tetap
lanjutt,,, takbiiirr.
Pa dandim mengatakan,, saya tidak ada hak untuk melarang hanya ngasih
Saran saja kalau itu pilihannya silahkan Jalan hati2 jaga
keselamatan,,, baik pa dandim mohon doanya saja, timpal saya, kami
bersalaman Dan berpelukan sambil berlinang air mata sungguh perjalanan
Yang penuh dinamika setiap titiknya,,
Semua santri keluar dari masjid, Mobil komando tetap didepan , polisi
mengawall Dan pa dandim melambaikan tangan,,, perjalanan dilanjutkan
menyusuri Jalan gentong Yang nanjak Dan berkelok deru mesin Mobil
Mobil Yang lewat mengerang menanjak seolah2 irama musik pengantar para
pejuang,,,(https://www.facebook.com/nonop.hanafi)
Komentar
Posting Komentar