Forummuslim.org - Presiden China Xi Jinping menyita perhatian dunia.
Kamis yang lalu (21/1/2016), di sela-sela lawatan perdananya ke
kawasan Timur Tengah, sebab secara mengejutkan dia mendeklarasikan
dukungannya terhadap Palestina. Bahkan, Xi mendukung Jerusalem Timur
menjadi ibu kota negara Palestina yang berdaulat.
Seperti diberitakan dalam situs Muslimedianews, dukungan terbuka bagi
Palestina itu disampaikan Xi dalam pidatonya di hadapan para petinggi
Liga Arab di Kota Kairo, Mesir. Pemimpin 62 tahun tersebut menyatakan
bahwa isu tentang Palestina tidak boleh dikesampingkan. Khususnya
terkait dengan upaya Palestina menjadi negara yang berdaulat seperti
Israel. Dia bahkan mendukung rencana Palestina menjadikan Jerusalem
Timur sebagai ibu kota negara. "Tiongkok mendukung penuh proses damai
Timur Tengah dan mendukung lahirnya negara Palestina yang berdaulat.
Sesuai batas wilayah yang sudah disepakati pada 1967 dengan Jerusalem
Timur sebagai ibu kotanya," papar Xi di markas utama Liga Arab
tersebut.
Kalimat itu sukses menuai apresiasi para petinggi Liga Arab dan
masyarakat internasional. Untuk kali pertama Xi menyampaikan langsung
dukungan terhadap Palestina. Beijing, menurut dia, ingin melihat
Palestina menjadi negara yang sah dan berdaulat di sisi Israel.
Dia juga mengatakan bahwa isu tentang Palestina menjadi pusat konflik
di kawasan Timur Tengah. Apalagi, Israel sudah terang-terangan
menentang lahirnya negara Palestina. Karena itu, dunia tidak bisa
mengabaikan Palestina.
Untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, menurut Xi, dibutuhkan
lebih dari sekadar dukungan atau dialog damai. Bahkan, penerapan
kesepakatan dialog damai kedua negara pun tidak akan menjamin
terciptanya perdamaian di kawasan tersebut. "Penting bagi masyarakat
internasional tetap menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan di
kawasan ini," tutur pengganti Hu Jintao tersebut.
Dalam kesempatan itu, Xi menegaskan bahwa Tiongkok akan mengikuti
mekanisme damai Israel-Palestina yang digariskan Liga Arab dan
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Untuk itu, dia juga menjanjikan
bantuan bagi masyarakat Palestina senilai 50 juta yuan atau setara
dengan Rp 105,29 miliar. Bantuan tersebut juga akan diwujudkan dalam
bentuk proyek pembangkit listrik tenaga surya.
Nasib Palestina memang menjadi isu utama di Timur Tengah. Rencana
Palestina membentuk negara yang sah dan berdaulat terganjal Israel.
Sejak berakhirnya Pertempuran Enam Hari (Israel-Palestina) 1967, dua
kawasan yang berbatasan di Jalur Gaza dan Tepi Barat itu memang tidak
pernah rukun. Mereka juga sama-sama mengklaim Jerusalem Timur sebagai
bagian dari wilayah masing-masing.
Sesuai dengan kesepakatan damai yang mengakhiri konflik 1967,
Jerusalem Timur masuk dalam wilayah Palestina. Demikian juga Jalur
Gaza dan Tepi Barat. Tapi, di tiga kawasan itu ada begitu banyak
permukiman Yahudi milik Israel. Bahkan, tiap tahun
permukiman-permukiman tersebut mengalami pemekaran. Meski berkali-kali
diprotes, Israel bergeming. Rencana pemekaran permukiman Yahudi terus
berlanjut.
Pada 2012 Majelis Umum PBB meningkatkan status Palestina menjadi
negara. Tepatnya negara pengawas non anggota. September lalu PBB
mengibarkan bendera Palestina di markas utamanya di Turtle Bay,
kawasan Manhattan, Kota New York, Negara Bagian New York, Amerika
Serikat (AS). PBB pun memilih mengabaikan protes Israel atas dua
bentuk dukungannya terhadap Palestina itu.
Xi yang tiba di Mesir pada Rabu malam waktu setempat (20/1) bakal
melanjutkan lawatan ke Iran. Sebelumnya dia telah mengunjungi Arab
Saudi. Nanti Xi mengakhiri kunjungan di negeri Persia tersebut. Selain
menggarisbawahi pentingnya perdamaian Timur Tengah di tiga negara
tersebut, Xi meneken serangkaian kerja sama di bidang ekonomi.
Kamis yang lalu (21/1/2016), di sela-sela lawatan perdananya ke
kawasan Timur Tengah, sebab secara mengejutkan dia mendeklarasikan
dukungannya terhadap Palestina. Bahkan, Xi mendukung Jerusalem Timur
menjadi ibu kota negara Palestina yang berdaulat.
Seperti diberitakan dalam situs Muslimedianews, dukungan terbuka bagi
Palestina itu disampaikan Xi dalam pidatonya di hadapan para petinggi
Liga Arab di Kota Kairo, Mesir. Pemimpin 62 tahun tersebut menyatakan
bahwa isu tentang Palestina tidak boleh dikesampingkan. Khususnya
terkait dengan upaya Palestina menjadi negara yang berdaulat seperti
Israel. Dia bahkan mendukung rencana Palestina menjadikan Jerusalem
Timur sebagai ibu kota negara. "Tiongkok mendukung penuh proses damai
Timur Tengah dan mendukung lahirnya negara Palestina yang berdaulat.
Sesuai batas wilayah yang sudah disepakati pada 1967 dengan Jerusalem
Timur sebagai ibu kotanya," papar Xi di markas utama Liga Arab
tersebut.
Kalimat itu sukses menuai apresiasi para petinggi Liga Arab dan
masyarakat internasional. Untuk kali pertama Xi menyampaikan langsung
dukungan terhadap Palestina. Beijing, menurut dia, ingin melihat
Palestina menjadi negara yang sah dan berdaulat di sisi Israel.
Dia juga mengatakan bahwa isu tentang Palestina menjadi pusat konflik
di kawasan Timur Tengah. Apalagi, Israel sudah terang-terangan
menentang lahirnya negara Palestina. Karena itu, dunia tidak bisa
mengabaikan Palestina.
Untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina, menurut Xi, dibutuhkan
lebih dari sekadar dukungan atau dialog damai. Bahkan, penerapan
kesepakatan dialog damai kedua negara pun tidak akan menjamin
terciptanya perdamaian di kawasan tersebut. "Penting bagi masyarakat
internasional tetap menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan di
kawasan ini," tutur pengganti Hu Jintao tersebut.
Dalam kesempatan itu, Xi menegaskan bahwa Tiongkok akan mengikuti
mekanisme damai Israel-Palestina yang digariskan Liga Arab dan
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Untuk itu, dia juga menjanjikan
bantuan bagi masyarakat Palestina senilai 50 juta yuan atau setara
dengan Rp 105,29 miliar. Bantuan tersebut juga akan diwujudkan dalam
bentuk proyek pembangkit listrik tenaga surya.
Nasib Palestina memang menjadi isu utama di Timur Tengah. Rencana
Palestina membentuk negara yang sah dan berdaulat terganjal Israel.
Sejak berakhirnya Pertempuran Enam Hari (Israel-Palestina) 1967, dua
kawasan yang berbatasan di Jalur Gaza dan Tepi Barat itu memang tidak
pernah rukun. Mereka juga sama-sama mengklaim Jerusalem Timur sebagai
bagian dari wilayah masing-masing.
Sesuai dengan kesepakatan damai yang mengakhiri konflik 1967,
Jerusalem Timur masuk dalam wilayah Palestina. Demikian juga Jalur
Gaza dan Tepi Barat. Tapi, di tiga kawasan itu ada begitu banyak
permukiman Yahudi milik Israel. Bahkan, tiap tahun
permukiman-permukiman tersebut mengalami pemekaran. Meski berkali-kali
diprotes, Israel bergeming. Rencana pemekaran permukiman Yahudi terus
berlanjut.
Pada 2012 Majelis Umum PBB meningkatkan status Palestina menjadi
negara. Tepatnya negara pengawas non anggota. September lalu PBB
mengibarkan bendera Palestina di markas utamanya di Turtle Bay,
kawasan Manhattan, Kota New York, Negara Bagian New York, Amerika
Serikat (AS). PBB pun memilih mengabaikan protes Israel atas dua
bentuk dukungannya terhadap Palestina itu.
Xi yang tiba di Mesir pada Rabu malam waktu setempat (20/1) bakal
melanjutkan lawatan ke Iran. Sebelumnya dia telah mengunjungi Arab
Saudi. Nanti Xi mengakhiri kunjungan di negeri Persia tersebut. Selain
menggarisbawahi pentingnya perdamaian Timur Tengah di tiga negara
tersebut, Xi meneken serangkaian kerja sama di bidang ekonomi.
Komentar
Posting Komentar