Dalam tradisi umat Islam Indonesia, ketika berdoa memohon sesuatu
kepada Allah, telapak tangan dihadapkan ke atas. Dan ketika memohon
perlindungan dari keburukan kepada Allah, telapak tangan dihadapkan ke
bawah, sementara punggung tangan menghadap ke atas. Hal tersebut
didasarkan pada hadits berikut ini;
عَنْ خَلَّادِ بْنِ السَّائِبِ الْأَنْصَارِيِّ رضي الله عنه ، " أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا سَأَلَ جَعَلَ
بَاطِنَ كَفَّيْهِ ، إِلَيْهِ وَإِذَا اسْتَعَاذَ جَعَلَ ظَاهِرَهُمَا
إِلَيْهِ "
Dari Khallad bin as-Saib al-Anshari, radhiyallahu 'anhu, "Sesungguhnya
Nabi shallallahu 'alaihi wassalam apabila memohon, maka menjadikan
bagian dalam kedua telapak tangannya menghadap kepadanya. Dan apabila
memohon perlindungan, maka menjadikan bagian punggung keduanya
menghadap kepadanya.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad juz 4 hlm 56 dengan sanad
yang Hasan.
Hadits tersebut menjadi dalil tentang posisi tangan ketika memohon
sesuatu dan ketika memohon perlindungan dari keburukan. Wallahu a'lam.
(Oleh: Sayyidil Habib Alwi bin Ali Al Habsyi, Pengasuh Ma'had Darul
Ilmi wad Da'wah Majlis Taklim Al Hidayah Surakarta)
kepada Allah, telapak tangan dihadapkan ke atas. Dan ketika memohon
perlindungan dari keburukan kepada Allah, telapak tangan dihadapkan ke
bawah, sementara punggung tangan menghadap ke atas. Hal tersebut
didasarkan pada hadits berikut ini;
عَنْ خَلَّادِ بْنِ السَّائِبِ الْأَنْصَارِيِّ رضي الله عنه ، " أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا سَأَلَ جَعَلَ
بَاطِنَ كَفَّيْهِ ، إِلَيْهِ وَإِذَا اسْتَعَاذَ جَعَلَ ظَاهِرَهُمَا
إِلَيْهِ "
Dari Khallad bin as-Saib al-Anshari, radhiyallahu 'anhu, "Sesungguhnya
Nabi shallallahu 'alaihi wassalam apabila memohon, maka menjadikan
bagian dalam kedua telapak tangannya menghadap kepadanya. Dan apabila
memohon perlindungan, maka menjadikan bagian punggung keduanya
menghadap kepadanya.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad juz 4 hlm 56 dengan sanad
yang Hasan.
Hadits tersebut menjadi dalil tentang posisi tangan ketika memohon
sesuatu dan ketika memohon perlindungan dari keburukan. Wallahu a'lam.
(Oleh: Sayyidil Habib Alwi bin Ali Al Habsyi, Pengasuh Ma'had Darul
Ilmi wad Da'wah Majlis Taklim Al Hidayah Surakarta)
Komentar
Posting Komentar