Forummuslim.org - Sebuah mobil yang bermuatan bom meledak di jantung
Ankara, ibu kota Turki pada Minggu malam (13/3/2016) yang menewaskan
lebih dari puluhan orang.
Seperti dilansir situs Liputanislam.com, ledakan ini menimbulkan
pertanyaan serius. Mampukan pemerintah Turki melindungi warga
negaranya? Mengingat serangan ini terjadi hanya berselang dua hari
setelah Amerika Serikat (AS) memperingatkan adanya rencana serangan
teroris yang kemungkinan akan menyerang gedung-gedung pemerintahan.
Menurut Menteri Kesehatan Turki, Mahmet Muezzinoglu, setidaknya ada 34
orang yang tewas dan 125 orang lainnya mengalami luka-luka atas
ledakan itu.
Sampai berita ini diturunkan, tidak ada pihak yang mengaku bertanggung
jawab. Pihak berwenang Turki sendiri kini masih melakukan
menyelidikan.
Dalam pernyataan tertulis, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
mengatakan bahwa organisasi teroris mengkhususkan menargetkan warga
sipil karena mereka kewalahan menghadapi pasukan keamanan.
Tiga minggu sebelumnya, sebuah bom juga meledak ketika berlangsung
konvoi militer di Ankara, yang menewaskan 28 orang. Kelompok militan
yang berbasis di Turki yaitu Kurdistan Freedom Falcons mengaku
bertanggung jawab atas serangan itu.
Ledakan tersebut diyakini merupakan respon atas operasi militer yang
dilakukan oleh Turki di wilayah tenggara yang didominasi oleh etnis
Kurdi. Turki juga telah menembaki wilayah di Suriah utara yang dihuni
oleh Kurdi Suriah, dan menuduh bahwa mereka adalah perpanjangan tangan
dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK). PKK sendiri telah dimasukkan
sebagai organisasi teroris oleh Turki, karena berkehendak menjadi
negara merdeka selama lebih dari tiga dekade.
Ankara, ibu kota Turki pada Minggu malam (13/3/2016) yang menewaskan
lebih dari puluhan orang.
Seperti dilansir situs Liputanislam.com, ledakan ini menimbulkan
pertanyaan serius. Mampukan pemerintah Turki melindungi warga
negaranya? Mengingat serangan ini terjadi hanya berselang dua hari
setelah Amerika Serikat (AS) memperingatkan adanya rencana serangan
teroris yang kemungkinan akan menyerang gedung-gedung pemerintahan.
Menurut Menteri Kesehatan Turki, Mahmet Muezzinoglu, setidaknya ada 34
orang yang tewas dan 125 orang lainnya mengalami luka-luka atas
ledakan itu.
Sampai berita ini diturunkan, tidak ada pihak yang mengaku bertanggung
jawab. Pihak berwenang Turki sendiri kini masih melakukan
menyelidikan.
Dalam pernyataan tertulis, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
mengatakan bahwa organisasi teroris mengkhususkan menargetkan warga
sipil karena mereka kewalahan menghadapi pasukan keamanan.
Tiga minggu sebelumnya, sebuah bom juga meledak ketika berlangsung
konvoi militer di Ankara, yang menewaskan 28 orang. Kelompok militan
yang berbasis di Turki yaitu Kurdistan Freedom Falcons mengaku
bertanggung jawab atas serangan itu.
Ledakan tersebut diyakini merupakan respon atas operasi militer yang
dilakukan oleh Turki di wilayah tenggara yang didominasi oleh etnis
Kurdi. Turki juga telah menembaki wilayah di Suriah utara yang dihuni
oleh Kurdi Suriah, dan menuduh bahwa mereka adalah perpanjangan tangan
dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK). PKK sendiri telah dimasukkan
sebagai organisasi teroris oleh Turki, karena berkehendak menjadi
negara merdeka selama lebih dari tiga dekade.
Komentar
Posting Komentar