Karawang - Hubungan Erdogan, pemimpin Turki dengan Bashar Al Assaad,
pemimpin Syria berada di level baik dan hangat selama 1dekade. Tidak
ada gangguan yang berarti, sehingga orang menaruh harapan kepada ke
dua orang pemimpin ini menjadi POROS perlawanan terhadap zionis.
Erdogan tampil gagah dan memukau ketika dia marah kepada pemimpin
zionis di suatu pertemuan Internasional di Eropa.
Bashar dan bapaknya, Hafez mempunyai track record yang tidak usah
diragukan dalam melawan zionis.
Hafez adalah pahlawan perang 67 dan perang Yom Kippur (thn 73) melawan zionis.
Bashar tidak diragukan lagi bantuannya terhadap Hizbullah, kelompok
perlawanan terhadap zionis dari Lebanon Selatan yang terkenal dengan
kemenangan perang 34 hari tahun 2006 lawan zionis. Dan juga
komitmennya untuk tetap bantu pengungsi Palestina di Syria dan
mempertahankan markas Hamas, kelompok perlawanan terhadap zionis
terutama di Gaza, di Damaskus.
Apa yang kurang dengan harmonisasi Persektuan ini ? TIDAK ADA !!!
TAPI........
Begitu gelombang Arab Spring bergulir, godaan dan tipuan mulai bergentayangan..
Godaan dan tipuan itu berupa PENEGAKKAN DEMOKRASI, SYARIAT dan KHILAFAH
Erdogan, entah dia sadar, sekedar mengikuti sebagai anggota NATO, atau
punya agenda tersendiri, mencemplungkan diri ke dalam Arab Spring ini
sebagai pihak yang bergandeng tangan dengan AS dan NATO, menghancurkan
negara yang secara militer kuat dan berpotensi sangat membahayakan
zionis.
Yang paling mencolok adalah terhadap Libya dan Syria. Mulailah Erdogan
berpetualangan di Libya dan di Syria.
Di awal konflik Syria, Erdogan terlibat membantu kalangan IM untuk
mengambil alih kekuasaan di Syria, tentu juga kelompok oposisi
lainnya.
Ternyata, Bashar tidak mudah didongkel. Bashar masih didukung rakyat
Syria dan ulama-ulama berpengaruh Syria seperti Mufti Syria, As Syahid
Syaikh Ramadhan Al Buthi dll.
Di negara-negara Arab lainnya, pendongkelan pimpinan tidak terlalu
lama, tapi di Syria sampai saat ini peperangan tetap masih berlangsung
dan Bashar makin kuat setelah ada bantuan dari Hizbullah, Iran, Iraq
dan Rusia. Pertempuran yang pada awalnya banyak melibatkan pihak
oposisi Syria, makin lama makin banyak fighter asing yang terlibat di
Syria, apalagi sejak dominannya Al Nusra dan terakhir ISIS, sehingga
saat ini fighter asing menjadi andalan AS dan NATO untuk mendongkel
Bashar. Erdogan menyediakan negaranya sebagai pintu masuk dan tempat
berlatih para fighter asing, selain Jordania, Lebanon dan Iraq.
Erdogan makin menjadi-jadi dengan mengirim pasukannya ke Mosul dengan
alasan untuk untuk melawan ISIS, tentu banyak orang ketawa mendengar
alasan ini. Minyak jarahan ISIS pun dengan lancar masuk Turki.
Saat ini, banyak juga yang berpikir, ERDOGAN?
Sekedar membantu IM untuk berkuasa di Syria ?
Sekedar untuk memperluas pengaruh Turki di kawasan ini?
Menggunakan kesempatan ini untuk melibas juga Kurdi?
Atau menjalankan agenda zionis ?
(kalau ini benar, sulit memprediksi akhir konflik Syria kapan akan
berakhir) (Joserizal Jurnalis)
pemimpin Syria berada di level baik dan hangat selama 1dekade. Tidak
ada gangguan yang berarti, sehingga orang menaruh harapan kepada ke
dua orang pemimpin ini menjadi POROS perlawanan terhadap zionis.
Erdogan tampil gagah dan memukau ketika dia marah kepada pemimpin
zionis di suatu pertemuan Internasional di Eropa.
Bashar dan bapaknya, Hafez mempunyai track record yang tidak usah
diragukan dalam melawan zionis.
Hafez adalah pahlawan perang 67 dan perang Yom Kippur (thn 73) melawan zionis.
Bashar tidak diragukan lagi bantuannya terhadap Hizbullah, kelompok
perlawanan terhadap zionis dari Lebanon Selatan yang terkenal dengan
kemenangan perang 34 hari tahun 2006 lawan zionis. Dan juga
komitmennya untuk tetap bantu pengungsi Palestina di Syria dan
mempertahankan markas Hamas, kelompok perlawanan terhadap zionis
terutama di Gaza, di Damaskus.
Apa yang kurang dengan harmonisasi Persektuan ini ? TIDAK ADA !!!
TAPI........
Begitu gelombang Arab Spring bergulir, godaan dan tipuan mulai bergentayangan..
Godaan dan tipuan itu berupa PENEGAKKAN DEMOKRASI, SYARIAT dan KHILAFAH
Erdogan, entah dia sadar, sekedar mengikuti sebagai anggota NATO, atau
punya agenda tersendiri, mencemplungkan diri ke dalam Arab Spring ini
sebagai pihak yang bergandeng tangan dengan AS dan NATO, menghancurkan
negara yang secara militer kuat dan berpotensi sangat membahayakan
zionis.
Yang paling mencolok adalah terhadap Libya dan Syria. Mulailah Erdogan
berpetualangan di Libya dan di Syria.
Di awal konflik Syria, Erdogan terlibat membantu kalangan IM untuk
mengambil alih kekuasaan di Syria, tentu juga kelompok oposisi
lainnya.
Ternyata, Bashar tidak mudah didongkel. Bashar masih didukung rakyat
Syria dan ulama-ulama berpengaruh Syria seperti Mufti Syria, As Syahid
Syaikh Ramadhan Al Buthi dll.
Di negara-negara Arab lainnya, pendongkelan pimpinan tidak terlalu
lama, tapi di Syria sampai saat ini peperangan tetap masih berlangsung
dan Bashar makin kuat setelah ada bantuan dari Hizbullah, Iran, Iraq
dan Rusia. Pertempuran yang pada awalnya banyak melibatkan pihak
oposisi Syria, makin lama makin banyak fighter asing yang terlibat di
Syria, apalagi sejak dominannya Al Nusra dan terakhir ISIS, sehingga
saat ini fighter asing menjadi andalan AS dan NATO untuk mendongkel
Bashar. Erdogan menyediakan negaranya sebagai pintu masuk dan tempat
berlatih para fighter asing, selain Jordania, Lebanon dan Iraq.
Erdogan makin menjadi-jadi dengan mengirim pasukannya ke Mosul dengan
alasan untuk untuk melawan ISIS, tentu banyak orang ketawa mendengar
alasan ini. Minyak jarahan ISIS pun dengan lancar masuk Turki.
Saat ini, banyak juga yang berpikir, ERDOGAN?
Sekedar membantu IM untuk berkuasa di Syria ?
Sekedar untuk memperluas pengaruh Turki di kawasan ini?
Menggunakan kesempatan ini untuk melibas juga Kurdi?
Atau menjalankan agenda zionis ?
(kalau ini benar, sulit memprediksi akhir konflik Syria kapan akan
berakhir) (Joserizal Jurnalis)
Komentar
Posting Komentar