Sebanyak 52 akademisi
dan ulama Saudi meminta
warga untuk berangkat ke
Suriah memerangi
pasukan Rusia yang
membela rezim Bashar al-
Assad. Mereka menyeru
umat yang merasa
mampu, termasuk di luar
Saudi untuk memenuhi
panggilan jihad.
Seperti dikutip Al-Arabiya,
Senin (5/10), sejumlah
pengamat menilai, seruan
itu akan berdampak ke
Saudi, Negara Teluk, dan
pemuda Muslim melawan
pasukan Rusia. Hal ini pun
mengingatkan
pertempuran antara
Afghanistan dan Soviet.
Mereka juga mendesak
agar oposisi Suriah
menyatukan barisan dan
meminta yang mampu
untuk bertempur dan
tidak meninggalkan
negara itu.
Rusia telah secara resmi
terlibat aktif dalam perang
Suriah sejak Rabu pekan
lalu. Mereka mengaku,
melancarkan serangan ke
kelompok ISIS kendati tak
menampik telah menyasar
pemberontak lain yang
telah masuk dalam daftar
target.
Pernyataan akademisi dan
ulama Saudi itu
disampaikan setelah
Kementerian Dalam Negeri
Saudi mengepung sebuah
rumah yang membuat
bom di area pemukiman
di Riyadh. Belakangan,
diketahui rumah itu milik
seorang pria asal Suriah.
Pada tahun 2014 Raja Abdullah telah
mengeluarkan dekrit
Kerajaan Saudi. Dalam
dekrit tersebut ditegaskan,
warga Saudi yang terlibat
konflik di luar kerajaan
terancam hukuman tiga
hingga 20 tahun penjara.
Sumber : republika.co.id
dan ulama Saudi meminta
warga untuk berangkat ke
Suriah memerangi
pasukan Rusia yang
membela rezim Bashar al-
Assad. Mereka menyeru
umat yang merasa
mampu, termasuk di luar
Saudi untuk memenuhi
panggilan jihad.
Seperti dikutip Al-Arabiya,
Senin (5/10), sejumlah
pengamat menilai, seruan
itu akan berdampak ke
Saudi, Negara Teluk, dan
pemuda Muslim melawan
pasukan Rusia. Hal ini pun
mengingatkan
pertempuran antara
Afghanistan dan Soviet.
Mereka juga mendesak
agar oposisi Suriah
menyatukan barisan dan
meminta yang mampu
untuk bertempur dan
tidak meninggalkan
negara itu.
Rusia telah secara resmi
terlibat aktif dalam perang
Suriah sejak Rabu pekan
lalu. Mereka mengaku,
melancarkan serangan ke
kelompok ISIS kendati tak
menampik telah menyasar
pemberontak lain yang
telah masuk dalam daftar
target.
Pernyataan akademisi dan
ulama Saudi itu
disampaikan setelah
Kementerian Dalam Negeri
Saudi mengepung sebuah
rumah yang membuat
bom di area pemukiman
di Riyadh. Belakangan,
diketahui rumah itu milik
seorang pria asal Suriah.
Pada tahun 2014 Raja Abdullah telah
mengeluarkan dekrit
Kerajaan Saudi. Dalam
dekrit tersebut ditegaskan,
warga Saudi yang terlibat
konflik di luar kerajaan
terancam hukuman tiga
hingga 20 tahun penjara.
Sumber : republika.co.id
Komentar
Posting Komentar