Banyak tokoh yang tergiur dengan kampanye pemilihan presiden waktu
lalu, di mana capres Joko Widodo kala itu menyuarakan revolusi mental.
Salah satunya yang tergiur adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Namun kenyataannya setelah enam bulan berjalan, revolusi mental yang
disuarakan dengan keras saat pilpres, belum direalisasikan secara
maksimal dan baru sebatas wacana.
"Gagasan revolusi mental itu bagus, tapi sayang belum terlaksana
dengan baik. Dan belum ada tanda-tanda penerapan yang baik," ujar Din
di Istana Wakil Presiden, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Menurut Din, setelah sekian bulan ini kelihatannya Jokowi kurang
greget untuk melaksanakan apa yang disebut dengan revolusi mental. Ia
menambahkan, pemerintahan Jokowi juga belum menerapkan revolusi mental
secara menyeluruh.
Ini terlihat belum ada gebrakan-gebrakan yang membuat publik bangga.
"Karena revolusi mental itu harus sebuah ledakan dasyat yang
sistematis dan membawa perubahan," ungkapnya.
Lantaran itu, Din mengingatkan Jokowi untuk merealisasikan janjinya
pada saat kampanye yang lalu agar rakyat Indonesia benar-benar percaya
bahwa revolusi mental itu telah terlaksana. "Sayang kalau hanya
berhenti sampai gagasan, ini memerlukan sebuah strategi komperhensif
total, dan revolusi mental," tegasnya. (fastnews)
lalu, di mana capres Joko Widodo kala itu menyuarakan revolusi mental.
Salah satunya yang tergiur adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Namun kenyataannya setelah enam bulan berjalan, revolusi mental yang
disuarakan dengan keras saat pilpres, belum direalisasikan secara
maksimal dan baru sebatas wacana.
"Gagasan revolusi mental itu bagus, tapi sayang belum terlaksana
dengan baik. Dan belum ada tanda-tanda penerapan yang baik," ujar Din
di Istana Wakil Presiden, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Menurut Din, setelah sekian bulan ini kelihatannya Jokowi kurang
greget untuk melaksanakan apa yang disebut dengan revolusi mental. Ia
menambahkan, pemerintahan Jokowi juga belum menerapkan revolusi mental
secara menyeluruh.
Ini terlihat belum ada gebrakan-gebrakan yang membuat publik bangga.
"Karena revolusi mental itu harus sebuah ledakan dasyat yang
sistematis dan membawa perubahan," ungkapnya.
Lantaran itu, Din mengingatkan Jokowi untuk merealisasikan janjinya
pada saat kampanye yang lalu agar rakyat Indonesia benar-benar percaya
bahwa revolusi mental itu telah terlaksana. "Sayang kalau hanya
berhenti sampai gagasan, ini memerlukan sebuah strategi komperhensif
total, dan revolusi mental," tegasnya. (fastnews)
Komentar
Posting Komentar