Pembicaraan yang paling sensitif dan yang paling banyak dihindari pada zaman modern ini adalah pembicaraan tentang perbedaan agama-agama.
Kebanyakan dari kita risih untuk membicarakan agama manakah yang paling benar. Masalah ini menjadi lebih sulit lagi karena di indonesia memang dilarang keras membicarakan masalah-masalah yang berhubungan
dengan isyu SARA didepan umum.
Saya menyadari, dengan menulis isyu ini bisa jadi saya akan menjadi bahan ejekan, makian dan tertawaan orang-orang dan bahkan boleh jadi lebih dari itu. Bisa jadi yang tadinya teman menjadi lawan dan yang
tadinya lawan menjadi teman secara ideologi….bahkan tidak menutup kemungkinan saya akan dicari dan dimasukkan ke hotel pledo � .
Untuk membahas persoalan ini saya mulai dengan keingin tahuan saya dengan mengajukan tiga pertanyaan penting, yaitu : Pertama, Apakah sesorang wajib memilik satu agama saja atau mengikuti beberapa agama
dalam waktu yang bersamaan?
Kedua, Jika yang masuk akal adalah mengikuti satu agama saja, maka apakah kita bebas memilih salah satu agama mana saja tanpa membeda-bedakannya satu sama lain? Apakah semua agama saja saja dan ambil yang mana saja pasti BENAR?
Atau apakah hanya ada satu agama saja yang benar di tiap-tiap zaman?
Ini adalah jenis pertanyaan yang paling mudah untuk mendapatkan jawabannya, pastilah dalam satu zaman hanya ada satu agama saja yang
benar, ini bisa dibuktikan secara mudah dengan melihat fakta bagaimana semua orang ingin mempertahankan agamanya karena mereka menggangap
agamanyalah satu-satunya agama yang benar.
Fakta yang kita saksikan tersebut berbeda dengan apa yang dikampanyekan oleh mereka yang mengembangkan isyu pluralisme agama.
Mereka mengatakan pada setiap zaman semua agama sama saja. Semua agama memiliki keabsahan yang sama..
Tentu saja benar adanya bahwa tidak ada pertentangan antara satu nabi dengan nabi yang berikutnya. Semua Nabi diseru dan diutus untuk menyeru kepada jalan Tuhan yang satu. Tidak masuk akal kalau Tuhan
yang satu memerintahkan utusannya menyeru kepada jalan yang berbeda-beda dan menciptakan beberapa aliran yang saling bertentangan.
Namun demikian tidaklah berarti bahwa disetiap zaman dan dalam waktu yang bersamaan ada beberapa agama yang benar dan karenanya setiap orang bebas memilih agama manapun yang mereka inginkan sebagai mana orang memilih nomor undian secara acak.
Yang betul adalah setiap orang harus beriman kepada SEMUA Nabi utusan Tuhan, dan mengikuti apa yang dikabarkan oleh nabi-nabi tersebut.
Dalam hal ini termasuk mengikuti dan mengimani khabar siapa Nabi yang akan datang berikutnya. Dan sebaliknya harus mengimani apa yang
dikatakan oleh nabi terakhir tentang siapa nabi sebelumnya.
Setelah kita melihat fakta dan menerimanya dengan akal yang sehat bahwa setiap zamannya hanya ada satu agama yang benar, maka pertanyaan
ketiganya adalah Apakah orang-orang yang tidak mengikuti agama yang benar TETAPI melakukan pekerjaan dan perbuatan sesuai dengan ajaran
agama yang benar, semua amalannya itu akan diterima oleh Tuhan?
Misalnya agama yang benar telah memerintahkan untuk berbuat baik kepada semua manusia, mendukung hak-hak orang yang tertindas,
menengahi perselisihan, memerangi para pemeras dan penindas, menolong
orang-orang yang bernasib malang, membantu orang-orang miskin, menegakkan keadilan dan memberikan pendidikan sebagaimana tugas
kenabian pada setiap zamannya. Lalu kita bertanya apakah mereka yang melakukan tugas-tugas kenabian tersebut akan diberi pahala atau tidak?
Dengan kata lain apakah keimanan kepada satu agama yang benar adalah
sebagai prasyarat untuk memperoleh pahala disisi Tuhan?
Bersambung ke thread berikutnya yang berjudul : Dua Jalan Pemikiran
Komentar
Posting Komentar