Langsung ke konten utama

Mbah Nur Walangsanga, Kiai Zuhud, Sederhana dan Penuh Karomah dari Pemalang

Mbah Nur Walangsanga
Forum Muslim ~ Bernama lengkap H. Nur Durya bin Sayyid, akrab disebut dengan nama Mbah Nur Walangsanga. Lahir pada hari Jum'at tahun 1873 M. Dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang agamis dan taat beribadah. Sehingga membentuk karakter dan pribadi Nur Durya kecil yang baik, haus akan ilmu dan agama.
Beliau sosok yang penuh semangat dalam menuntut ilmu, giat beribadah, hidup zuhud dan sederhana. Haus mencari ilmu pada guru-guru yang memiliki ketersambungan sanad keilmuan hingga Rasulullah Saw. Shalat berjamaah tak pernah ia tinggal. Kesederhanaannya tercermin dari tempat tinggalnya yang sangat sederhana di pinggir sungai. Kini setelah wafatnya tempat tinggal sederhananya itu menjadi makamnya yang selalu ramai dikunjungi para peziarah.
Diantara guru-gurunya adalah Kiai Muslim Bendakerep Cirebon, Kiai Kaukab bin Kiai Muslim Bendakerep Cirebon, Kiai Wahmuka, Kiai Jami' Banyumundang, dan Kiai Dahlan Purbalingga. Bahkan saat sudah beristri ia tetap mencari ilmu kepada Syaikh Armia Cikura Tegal dan Kiai Said bin Syaikh Armia Giren Talang Tegal. Mbah Nur bukan saja sosok yang gemar mencari ilmu saja, melainkan langsung mengamalkannya.

Pada akhir tahun 1960-an KH. Anas Noer pernah matur kepada ayahnya, yaitu Mbah Nur Fathoni Kersan, untuk meminta ijin pergi ke Pemalang untuk sowan kepada Mbah Nur Walangsanga Moga. Ketika itu Mbah Nur belum banyak dikenal kalangan masyarakat luas.

Selesai matur Mbah Nur Kersan memberi petunjuk, "Nur Durya iku ijek enom tapi wes dadi wali, omahe nggon tengah sawah, pinggire kali. (Mbah Nur Durya itu masih muda tetapi sudah jadi wali Allah. Rumahnya di tengah sawah dan pinggir sungai)."

Ada beberapa kiai sufi yang dianugerahi oleh Allah kemampuan lebih, sebagaimana kemampuan membaca sesuatu sebelum terjadi atau melihat hal-hal ghaib. Mbah Nur adalah salah satunya, seorang kiai yang dianugerahi Allah weruh sadurunge winarah menjadi bagian dari kemampuannya melihat yang tersurat dari yang tersirat.

Berikut adalah beberapa karomah Mbah Nur Walangsanga yang disaksikan oleh banyak pelaku sejarah:

a. Perhatian Kepada Santrinya Meski Sudah Wafat

Salah seorang santri Mbah Nur berasal dari Desa Kangkung Mranggen Jawa Tengah bernama Abdul Muid Elco yang sangat ta'dzim dan patuh terhadap dawuh-dawuh Mbah Nur. Kini setelah sang guru wafat beliau KH. Abdul Muid setiap tahun pasti ke Walangsanga untuk menghadiri haul gurunya itu.

Sekitar tahun 2011 silam, ketika KH. Abdul Muid selesai berzirah dan ingin pulang tiba-tiba mobilnya macet tak bisa jalan. Diperbaiki sampai jam 3 malam tetap tidak bisa nyala mobilnya. Kemudian KH. Abdul Muid memutuskan untuk bermalam di makam Mbah Nur.

Paginya aneh bin ajaib, tanpa diapa-apakan mobil itu bisa menyala sendiri. Usut punya usut ketika KH. Abdul Muid berkendara sampai di Pemalang kota, diketahui ternyata tadi malam ada bencana banjir besar. Bahkan air banjir bandang tersebut kata warga sampai berwarna hitam. Jembatan Comal saat itu pun putus karena kejadian banjir bandang.

b. Pisang Ajaib Mbah Nur

Kisah lainnya saat Mbah Nur masih hidup, dua orang santri Mbah Nur Kiai Bardi dan KH. Abdul Muid ingin sowan kepada gurunya itu. Namun mereka tidak punya ongkos untuk pergi ke kediaman sang guru. Yang mereka punyai hanyalah buah pisang yang masih di pohon. Lalu buah pisang itu dijualnya untuk bekal modal perjalanan berangkat sowan.

Singkat cerita mereka pun sampai di kediaman Mbah Nur yang berada persis di bibir sungai, lalu disuguhi hidangan pisang oleh gurunya tersebut. Seketika mereka dibuat kaget. Karena pisang yang disuguhkan itu sama persis dengan pisang yang baru mereka jual sebelum berangkat sowan.

c. Air Hujan Tak Berani Menyentuh Mbah Nur

Kejadian ini terjadi saat Mbah Nur berangkat ke Bendakerep Cirebon untuk mengaji kepada Kiai Kaukab. Dengan ditemani menantunya, Kiai Musthafa, tiba-tiba di tengah perjalanan hujan deras. Lalu Mbah Nur berkata kepada Musthafa, "Peganglah tanganku!." 

Dan selama itu keduanya tidak setetes pun terkena air hujan.

d. Banjir Tak Berani Menyentuh Rumah Mbah Nur

Kediaman Mbah Nur mulanya berada di Blok Mushalla al-Awwabin. Namun karena alasan khalwat, menyepi atau riyadhah, beliau memilih tinggal di Blok Manggis Genting Kel. Walangsanga Kec. Moga Pemalang yang masih sepi dari penduduk karena letaknya persis di tengah sawah.

Selain itu kediaman Mbah Nur yang baru memang tidak wajar untuk keumuman manusia. Karena terletak di bawah dasar sampir persis di bibir sungai. Bahkan rumah beliau dengan sugai seakan tidak ada jarak, menyatu dengan sungai. Rumahnya terbuat dari bambu. Kesederhaan itulah yang justeru membuat Mbah Nur semakin kharismatik di mata masyarakat.

Suatu ketika sungai itu banjir besar. Airnya meluap-meluap. Namun seakan tak berani menyentuh apalagi merendam rumah Mbah Nur. Ajaibnya air sungai yang meluap itu nampak mengalir miring karena menghindari rumah Mbah Nur. Sebesar apapun banjir yang datang pasti airnya miring dan tidak sampai menggenangi ataupun menyentuh pintu bilik rumah Mbah Nur. Kejadian ini terjadi diantaranya saat Mbah Nur meninggal dunia.

e. Mampu Melihat Kejadian yang Akan Terjadi

Alkisah, suatu ketika pada tahun 1974, Haji Samsuddin dan istrinya yang berasal dari daerah Tegal hendak melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. Semua syarat dan berbagai macamnya sudah terpenuhi, tinggal menunggu keberangkatan. Sambil menunggu keberangkatan, mereka sowan ke kediaman Mbah Nur untuk meminta doa dan berkah agar perjalanan haji mereka dilancarkan.

"Mohon doa restu, Kiai. Tahun ini kami insyaAllah akan melaksanakan ibadah haji. Doakan kami semoga lancar dan selamat," kata H. Samsuddin.

"Mau haji? Haji Singapura?" ucap sang kiai tanpa ekspresi sedikit pun.

Singkat cerita H. Samsuddin dan keluarganya lalu pamit pulang. Perkataan sang kiai menjadi teka-teki di dalam benaknya.

Di belakang hari kemudian teka-teki dari perkataan Mbah Nur terjawab. Saat jadual keberangkatan, H. Samsuddin dan istrinya harus membatalkan rencana pergi hajinya tahun itu walau mereka telah berada di embarkasi di Jakarta. Baru, pada tahun-tahun setelahnya mereka bisa menunaikan ibadah hajinya.

Jawaban "Haji Singapura" dari Mbah Nur terbukti, kalau sang tamu tak bisa menunaikan ibadah haji pada tahun itu, seakan Mbah Nur telah mengetahui peristiwa yang sebenarnya belum terjadi, weruh sadurunge winarah tadi.

Kisah lain terjadi pada Nyai Nurmi, salah seorang istri Mbah Nur, saat hendak pergi berhaji. Ia pamit minta ijin dan doa dari sang suami. Lalu Mbah Nur hanya berkata, "Silakan kamu pergi berhaji, tapi kamu tidak akan pulang lagi ke Walangsanga. Nanti kita ketemu di Mekkah sana."

Singkat cerita Nyai Nurmi pun sampai di Mekkah. Dan betul di sana ia bertemu secara nyata dengan Mbah Nur suaminya yang tidak turut berhaji. Selang beberapa waktu Nyai Nurmi pun meninggal dunia di Mekkah al-Mukarromah. Betul-betul terjadi perkataan Mbah Nur, "Kamu tidak akan pulang lagi ke Walangsanga".

f. Selalu Shalat Berjamaah dan Daimul Wudhu

Sudah semenjak kecil Mbah Nur dididik oleh orangtuanya untuk selalu menjalankan shalat berjamaah dalam keadaan dan kondisi apapun. Saat masih kecil pernah Mbah Nur menggembalakan kerbau milik salah satu warga Desa Walangsanga. Setiap kali berkumandang adzan maka beliau bergegas menuju masjid untuk shalat berjamaah. Hingga wafatnya Mbah Nur tak pernah tinggal shalat berjamaah satu kalipun.

Selain menjaga shalat berjamaah, Mbah Nur juga selalu menjaga wudhunya. Diriwayatkan beliau selalu melaksanakan shalat Shubuh dengan menggunakan wudhu shalat Isya. Artinya setiap malam beliau tidak pernah tidur, merasakan hangatnya tempat tidur, melainkan bermunajat dan mendoakan kebaikan untuk orang-orang di sekitarnya.

Mbah Nur Durya bin Sayyid wafat pada 9 Jumadil Awal 1409 H. atau pada 17 Desember 1988 M. Tercatat wanita yang pernah menjadi istri Mbah Nur adalah Nyai Siao, Nyai Nurmi, Nyai Danyem dan Nyai Hj. Maesaroh. Kepergiannya diiringi mendung dan hujan deras selama tiga hari berturut-turut di sekitar wilayah Moga. Bahkan pohon besar di hutan Cempaka Wulung roboh waktu itu. Innalillahi wainna ilaihi raji'un. (Ditulis oleh: Sya'roni As-Samfuriy)


Artikel Terkait

Komentar

  1. Maaf kak, ini tulisannya boleh saya copy ? Soalnya skripsi saya meneliti tentang mba nur

    BalasHapus
  2. Semua artikel di blog ini boleh dicopy

    BalasHapus

Posting Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.