Langsung ke konten utama

Presiden Soekarno, Negara Nasional dan Cita-Cita Islam

Presiden Soekarno



( cuplikan ) Kuliah Umum Presiden Soekarno di Depan Civitas Academica Universitas Indonesia Pada Tanggal 7 Mei 1953

Saudara-saudara, maka jikalau kita diajak kembali kepada hal itu, saya kira Saudara-saudara mengerti, bahwa saya sampai kepada pokok uraian saya ini. Ditanyakan oleh Saudara Dahlan Ranuwihardjo bagaimana hubungannya Pancasila dengan Islam.

Saudara-saudara tahulah. Pancasila ini sudah satu kompromi yang laksana meminta kita punya darah dan air mata. Siapa yang membuka sejarah kita terutama sekali pada bulan Juli 1945, satu bulan sebelum proklamasi Indonesia berkumandang di angkasa. 

Siapa yang membuka riwayatnya kita punya musyawarat-musyawarat, kita punya perdebatan-perdebatan, kita punya pertikaian satu sama lain, bahkan kita punya pada waktu itu hampir menjadi kita punya kebencian satu sama lain, akan mengerti bahwa Pancasila sudah satu kompromi.

Pada waktu itu, di dalam sidang badan yang dinamakan Dokuritu Zyunbi Cosakai -- Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdeka­an Indonesia — pada waktu itu pemimpin-pemimpin Islam duduk dengan pemimpin-pemimpin Nasional dengan pemimpin-pemimpin Sosialis. 

Pada waktu itu mula-mula bicara tenang-tenang, pada waktu makin berkobar-kobar, pada waktu itu hampir-hampir pecah persatuan nasional kita. Pada waktu itu aku ada, Kiai Maskur ada, Ki Bagus Hadikusumo ada, pemimpin-pemimpin Islam lain-lain ada, Saudara Abdul Kahar Muzakir ada, 

Saudara Chairul Saleh ada, Muhammad Yamin ada, pemimpin-pemimpin seluruh Indonesia berkumpul mem-bicarakan akan dasar-dasar negara yang akan diproklamirkan.

Alangkah berbahayanya situasinya pada waktu itu. Tetapi Allah SWT Saudara-saudara memberi ilham, memberi taufik hidayah akan persatuan kita. Memberi, menjelma satu dasar yang bisa distujui oleh semuanya yaitu dasar Pancasila, yang sampai dalam tiga Undang-Undang Dasar RI tidak pernah terangkat. 

Undang-Undang Dasar RI Yogyakarta, Undang-Undang Dasar RIS, Undang-Undang Dasar Sementara RI sekarang ini, Pancasila tetap terpegang teguh, ialah oleh karena Pancasila adalah sudah satu kompromi yang dapat mempersatukan golongan-golongan ini.

Maka oleh karena itu Saudara-saudara, insaf dan sadarlah akan keadaan yang berbahaya di dalam bulan Juli 1945 itu. Jangan kita, Saudara-saudara, mengalami lagi keadaan yang demikian itu. Jangan pecah persatuan kita. Dan jikalau kukatakan "pecah persatuan kita", kalau aku berkata demikian, itu berarti pecah, gugur, meledak, musnah negara kita yang telah kita perjuangkan bersama ini dengan penderitaan, dengan segenap penderitaan dan pengorbanan yang hebat-hebat.  

Kembalilah kepada persatuan. Aku sama sekali — sebagai tadi kukatakan berulang-ulang — tidak pernah melarang sesuatu orang mempropagandakan ideologinya.
Tetapi ingat, persatuan mutlak, persatuan mutlak, persatuan mutlak. 

Accenten leggen kepada persatuan. Jangan diruncing-runcingkan. Aku ingat kepada kaum Kristen. Kaum Kristen bukan satu, bukan dua, bukan tiga, bukan seratus, bukan dua ratus, ribuan kaum Kristen mati gugur di dalam pertempuran mempertahankan kemerdekaan ini. Apakah yang menjadi harapan kaum Kristen itu, 

Saudara-saudara, yang kita pantas juga menghargai korban-korban mereka itu? Harapan mereka ialah bahwa mereka bisa bersama-sama dengan kita semuanya menjadi anggota kesatuan bangsa Indonesia yang merdeka. Jangan memakai istilah minoritas. Jangan. 

Kaum Kristen tidak mau dirinya disebut minoritas. Wij hebben gevochten niet om een minoriteit te worden. Kaum Kristen berkata: "Wij hebben onze zonen prijsgegeven niet om een minoriteit te worden."

Apakah yang engkau kehendaki?

Yang dikehendaki ialah sama-sama menjadi anggota warga negara satu negara merdeka: Republik Indonesia Kesatuan. Sama dengan aku, sama dengan alim ulama, sama dengan pemuda-pemudi, sama dengan pegawai, semuanya sonder perkecualian: warga negara Republik Indonesia, semua, sonder ada minoritas-minoritas atau mayoritas-mayoritas. Tidakkah Islam, Saudara-saudara, malahan sebenarnya di dalam hal accenten leggen kepada "musyawarah". 

Aku menjawab pertanyaan-pertanyaan Saudara Dahlan Ranuwihardjo: "bagaimana duduknya dengan demokrasi?" Kembali aku minta tolong kepada alim ulama. Aku belum pernah menjumpai perkataan demokrasi di dalam istilah Islam. Aku sekadar menjumpai "musyawarah". 

Apalagi aku tidak pernah menjumpai istilah stem-stem di dalam istilah Islam. Memang yang dianjurkan oleh Islam adalah musyawarah, berunding. Tidak dianjurkan stem-steman, sehingga satu pihak berkata: ya, aku lebih besar jumlah, aku yang mesti menang, tidak!

"Demokrasi" memang sebenarnya - demokrasi yang kita maksud bukanlah graadmeter sesuatu waarheid. Demokrasi kita bukan sekadar de helft plus een heeft altijd gelijk. Demokrasi bagi kita ialah musyawarah. 

Kita mengadakan demokrasi untuk menunjuk-kan dengan terang ke dunia luar untuk menginsafkan diri kita dengan terang ke dalam, bahwa kita tidak menghendaki otokrasi. Bahwa kita tidak menghendaki teokrasi, tidak menghendaki sesuatu golongan menghikmati, menguasai golongan lain. 

Di dalam isitilah Itulah kita memakai perkataan demokrasi. Bukan de helft plus een heeft altijd gelijk, bukan de helft plus een is altijd menang. Tidak, tidak!

Islam memerintahkan musyawarah. Musyawarah, Saudara-saudara, di dalam alam kebijaksanaan. Demokrasi bukan duel. Demokrasi adalah sekadar satu alat, alat kebijaksanaan. Cara untuk menyampaikan sesuatu dengan cara yang bijaksana di dalam urusan kemasyarakatan dan kenegaraan. 

Satu cara dan cara yang kita kehendaki semuanya. "Demokrasi" kita ialah sebagai sering kukatakan: satu demokrasi met leiderschap. Satu demokrasi dengan kebijaksanaan, bukan sekadar stem-steman. Kalau sekadar stem-steman, buat apa diadakan musyawarah, buat apa diadakan debat-debatan. Lebih baik kumpulkan. Kumpulkan! Sudah.

Sekarang isunya misalnya, isunya Islam ai. u tidak? Stem! Itu: de helft plus een heeft altijd gelijk. Sekarang isunya komunisme, stem sonder bicara lagi, terus stem saja. 

Tetapi Saudara-saudara, itu bukan yang dikehendaki oleh kita dan itu bukan pula yang dikehendaki oleh Islam. Islam menghendaki musyawarah-musyawarah di dalam alam persaudaraan, musyawarah agar mencapai apa yang kita kehendaki bersama dengan cara yang sebijaksana-bijaksananya dan dapat memuaskan segala pihak.

Inilah Saudara-saudara apa yang saya maksud di sini borong-borong. Demokrasi bukan berarti mayorikrasi oleh karena kita diwajibkan bermusyawarah bukan sekadar stem-steman, mana suara yang terbanyak adalah benar.

Inilah jawabanku kepada Saudara Dahlan Ranuwihardjo mengenai kedudukan demokrasi tadi.

Tentang kedudukan Pancasila dan Islam, aku tidak bisa mengatakan lebih daripada lain dengan mensitir ucapan Saudara Pemimpin Besar Masyumi Muhammad Natsir. 

Di Pakistan, di Karachi, tatkala beliau mengadakan ceramah di hadapan Pakistan Institute for International Relation beliau mengatakan bahwa Pancasila dan Islam tidak bertentangan satu sama lain. Bahkan sama satu sama lain.

Ditulis di dalam "Islamic Review" Maret 1953, coba dengarkan. Saudara Natsir menjawab pertanyaan Saudara Ranuwihardjo: Pakistan is modern country. So is may country Indonesia. But though we recognize Islam to be faith of Indonesian people. 

We have not made an expressed mention of it in our constitution. Nor have we excluded religion from our national life. Indonesia has expressed its creed in the Pancasila, or the five principles, which have been adopted as the spiritual, moral and ethical foundation of our nation and our state. Your part and our is the same. Only it is differently stated.

Saudara-saudara, voila monsieur Mohammad Natsir, Apa Saudara-saudara sekarang sudah paham lidhing dongeng. Ikhtiar ceramah saya ini tidak lain tidak bukan ialah agar supaya jangan kita salah paham satu sama lain. 

Dengan dihilangkannya salah paham itu kita bisa mengadakan understanding satu kepada yang lain yang lebih baik agar supaya bisalah tersusun kembali kita punya persatuan nasional yang seerat-eratnya untuk menyelesaikan revolusi nasional kita ini. 

Yaitu mendirikan satu negara nasional yang meliputi segenap wilayah natie Indonesia seluruhnya dari Sabang sampai Merauke.

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.