Forummuslim.org - Amerika dan sekutunya kelompok Kurdi Suriah YPG yang
membentuk pasukan Syrian Defence Forces (SDF), mengubah rencana untuk
merebut kota Raqqa dari arat barat dengan melakukan offensif dari arah
timur ibukota kelompok ISIS di Suriah ini.
Dikutip dari South Front,10 Februari, SDF yang dibantu pasukan khusus
Amerika tengah melakukan offensif dari arah timur kota Raqqa menyusul
kegagalan pasukan khusus Amerika dan SDF merebut bendungan Tabqa,
wilayah strategis di barat Raqqa.
"De-facto, ini berarti pasukan koalisi Amerika tidak bisa meraih
tujuan strategisnya di sebelah barat Raqqah. Betapapun, SDF
mengumumkan berakhirnya tahap kedua dan dimulainya tahap ketiga
Operasi Wrath of Euphrates," tulisSouth Front.
Menurut laporan itu tujuan tahap ketiga operasi ini adalah untuk
mengisolir kota Raqqa, termasuk jalan-jalan raya yang menuju kota Deir
Ezzor. Jika SDF bisa merebut jalan-jalan raya itu, unit-unit ISIS di
Deir Ezzor akan terputus jalur suplainya dari Raqqah.
"Ini akan mengurangi kekuatan kelompok teroris untuk mengerahkan
pasukan dari satu medan perang ke medan perang lainnya. Meski
demikian, hal ini menjadi pertanyaan besar," tambah laporan ini.
Hal ini tidak lain karena Amerika diketahui selalu menginginkan adanya
jalan keluar bagi ISIS yang terkepung di beberapa tempat baik di
Suriah maupun Irak. Dengan tetap menjaga jalan keluar bagi ISIS,
kelompok ini bisa digerakkan ke kota Deir Ezzor yang dikepung ISIS.
Sementara Amerika tampak mengubah strateginya, pejabat SDF, Rojda
Felat, mengatakan bahwa kelompoknya membutuhkan senjata-senjata baru
termasuk tank-tank untuk menyerbu Raqqah.
Awal bulan ini pejabat militer Amerika Letjend Jon Davis mengatakan
bahwa Amerika akan mengintensifkan operasi militernya di Suriah, tidak
sekedar melakukan serangan udara.
Diperkirakan Amerika memiliki antara 300 sampai 500 pasukan khusus
ditambah sejumlah pasukan khusus Jerman dan Perancis. Paska kegagalan
di Tabqa, jumlah kekuatan ini kemungkinan besar akan ditambah untuk
menguasai Raqqah. Hal ini mengindikasikan bahwa Amerika dan NATO akan
terlibat lebih banyak dalam operasi militer sebagaimana di Mosul.
Sementara itu peran SDF sendiri tampak tidak terlalu penting kecuali
menunjukkan bahwa program Amerika membina kelompok-kelompok oposisi
moderat telah berhasil.
Perlombaan Suriah-Turki di Al Bab
Sementara itu Suriah dan Turki terlibat perlombaan untuk merebut kota
Al-Bab di Aleppo utara yang diduduki ISIS. Turki yang menderita malu
setelah berminggu-minggu gagal menguasai Al Bab, menembaki pasukan
Suriah yang mendekati kota ini.
Seperti dilaporkan South Front, pasukan Suriah berhasil merebut jalur
suplai kelompok ISIS di sebelah timur Al Bab. Mereka juga bergerak
dari arah selatan mendekati kota ini untuk memberikan tembakan
artilerinya ke posisi ISIS. Namun ketika mereka tengah bergerak di
jalan raya SW 212, pasukan Turki dan milisi yang didukungnya bereaksi
keras dengan menembakkan artilerinya. Dua pasukan Suriah tewas dan
sebuah kendaraan lapis baja hancur.
"Turki telah menderita malu karena gagal merebut kota ini
berminggu-minggu, jadi mereka menginginkan kemenangan hanya di tangan
mereka," tulis Veterans Today mengutipSouth Front. [Cahyono Adi]
membentuk pasukan Syrian Defence Forces (SDF), mengubah rencana untuk
merebut kota Raqqa dari arat barat dengan melakukan offensif dari arah
timur ibukota kelompok ISIS di Suriah ini.
Dikutip dari South Front,10 Februari, SDF yang dibantu pasukan khusus
Amerika tengah melakukan offensif dari arah timur kota Raqqa menyusul
kegagalan pasukan khusus Amerika dan SDF merebut bendungan Tabqa,
wilayah strategis di barat Raqqa.
"De-facto, ini berarti pasukan koalisi Amerika tidak bisa meraih
tujuan strategisnya di sebelah barat Raqqah. Betapapun, SDF
mengumumkan berakhirnya tahap kedua dan dimulainya tahap ketiga
Operasi Wrath of Euphrates," tulisSouth Front.
Menurut laporan itu tujuan tahap ketiga operasi ini adalah untuk
mengisolir kota Raqqa, termasuk jalan-jalan raya yang menuju kota Deir
Ezzor. Jika SDF bisa merebut jalan-jalan raya itu, unit-unit ISIS di
Deir Ezzor akan terputus jalur suplainya dari Raqqah.
"Ini akan mengurangi kekuatan kelompok teroris untuk mengerahkan
pasukan dari satu medan perang ke medan perang lainnya. Meski
demikian, hal ini menjadi pertanyaan besar," tambah laporan ini.
Hal ini tidak lain karena Amerika diketahui selalu menginginkan adanya
jalan keluar bagi ISIS yang terkepung di beberapa tempat baik di
Suriah maupun Irak. Dengan tetap menjaga jalan keluar bagi ISIS,
kelompok ini bisa digerakkan ke kota Deir Ezzor yang dikepung ISIS.
Sementara Amerika tampak mengubah strateginya, pejabat SDF, Rojda
Felat, mengatakan bahwa kelompoknya membutuhkan senjata-senjata baru
termasuk tank-tank untuk menyerbu Raqqah.
Awal bulan ini pejabat militer Amerika Letjend Jon Davis mengatakan
bahwa Amerika akan mengintensifkan operasi militernya di Suriah, tidak
sekedar melakukan serangan udara.
Diperkirakan Amerika memiliki antara 300 sampai 500 pasukan khusus
ditambah sejumlah pasukan khusus Jerman dan Perancis. Paska kegagalan
di Tabqa, jumlah kekuatan ini kemungkinan besar akan ditambah untuk
menguasai Raqqah. Hal ini mengindikasikan bahwa Amerika dan NATO akan
terlibat lebih banyak dalam operasi militer sebagaimana di Mosul.
Sementara itu peran SDF sendiri tampak tidak terlalu penting kecuali
menunjukkan bahwa program Amerika membina kelompok-kelompok oposisi
moderat telah berhasil.
Perlombaan Suriah-Turki di Al Bab
Sementara itu Suriah dan Turki terlibat perlombaan untuk merebut kota
Al-Bab di Aleppo utara yang diduduki ISIS. Turki yang menderita malu
setelah berminggu-minggu gagal menguasai Al Bab, menembaki pasukan
Suriah yang mendekati kota ini.
Seperti dilaporkan South Front, pasukan Suriah berhasil merebut jalur
suplai kelompok ISIS di sebelah timur Al Bab. Mereka juga bergerak
dari arah selatan mendekati kota ini untuk memberikan tembakan
artilerinya ke posisi ISIS. Namun ketika mereka tengah bergerak di
jalan raya SW 212, pasukan Turki dan milisi yang didukungnya bereaksi
keras dengan menembakkan artilerinya. Dua pasukan Suriah tewas dan
sebuah kendaraan lapis baja hancur.
"Turki telah menderita malu karena gagal merebut kota ini
berminggu-minggu, jadi mereka menginginkan kemenangan hanya di tangan
mereka," tulis Veterans Today mengutipSouth Front. [Cahyono Adi]
Komentar
Posting Komentar