Kafir |
Menapa orang-orang kafir bisa kuat dan berjaya? Karena mereka tidak segan-segan berjihad dengan hartanya. Contoh, AS menghabiskan US$ 596 milyar atau Rp 7.773 Trilyun untuk anggaran militernya. Bandingkan dengan APBN Indonesia yang cuma sekitar Rp 2200 trilyun. Tak heran mereka punya jet tempur terbaik, kapal induk, rudal balistik, nuklir, dsb.
Mereka selain bisa membiayai tentaranya, juga bisa membayar agen-agen mereka. Jika ada "tokoh Islam" yang membela pemimpin kafir dan menghina-hina ulama, itu tak lain kaum kafir itu juga membayar antek-antek mereka. Itu sebabnya mereka maju dan bisa mengalahkan ummat Islam.
Untuk perjuangan di jalan Allah, Usman r.a. menginfakkan 1/3 hartanya, Umar r.a. 1/2 hartanya, sementara Abu Bakar r.a. seluruh hartanya.
Di zaman Nabi Muhammad SAW, ummat Islam mempersenjatai diri mereka sehingga mampu mengimbangi persenjataan musuh yang menyerangnya. Musuh pakai pedang, ummat Islam juga pakai pedang. Musuh pakai panah, ummat Islam juga pakai panah (senjata jarak jauh). Bahkan saat pedang Romawi begitu kuat hingga bisa mematahkan pedang lainnya, pedang ummat Islam punya keunggulan yang tidak dimiliki pedang Romawi. Yaitu sangat ringan namun sangat tajam sehingga bisa merobek-robek kain yang dilempar ke udara! Bahkan di perang Yarmuk, pasukan Khalid bin Walid yang hanya berjumlah 24 ribu pasukan mampu mengalahkan 200 ribu pasukan Romawi karena persenjataannya dengan kavaleri kuda mengungguli pasukan Romawi yang kebanyakan hanya berjalan kaki (infantri)!
Allah Ta'ala berfirman pula: "Berangkatlah engkau semua, dengan rasa ringan atau berat dan berjihadlah dengan harta-harta dan dirimu semua fisabilillah." (at-Taubah: 41)
Allah Ta'ala berfirman pula: "Tidaklah sama antara orang-orang yang duduk-duduk di rumah (yakni tidak mengikuti peperangan) dari golongan kaum mu'minin yang bukan karena keuzuran, dengan orang-orang yang berjihad fisabilillah dengan barta-harta dan dirinya. Allah melebihkan tingkatan orang-orang yang berjihad dengan harta-harta dan dirinya itu daripada orang-orang yang duduk-duduk tadi. Kepada masing-masing dari kedua golongan itu, Allah telah menjanjikan kebaikan dan Allah lebih mengutamakan orang-orang yang berjihad daripada orang-orang yang duduk-duduk dengan pahala yang besar, yaitu berupa derajat-derajat yang tinggi, juga pengampunan dan kerahmatan daripadaNya dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Penyayang." (an-Nisa': 95-96)
Allah Ta'ala juga berfirman: "Hai sekalian orang-orang yang beriman. Sukakah kalau saya tunjukkan kepadamu semua akan sesuatu perdagangan yang dapat menyelamatkan engkau semua dari siksa yang menyakitkan? Yaitu supaya engkau semua beriman kepada Allah dan RasulNya dan pula berjihad fisabilillah dengan harta-harta dan dirimu semua. Yang sedemikian itu adalah lebih baik untukmu semua, jikalau engkau semua mengetahui. Allah juga akan mengampunkan dosa-dosamu semua serta memasukkan engkau semua dalam syurga-syurga yang mengalirlah sungai-sungai di bawahnya, demikian pula beberapa tempat tinggal yang indah di syurga 'Adn -kesenangan yang kekal- dan yang sedemikian itu adalah suatu keuntungan yang besar. Ada pula pemberian-pemberian yang lain-lain yang engkau semua mencintainya, yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman." (as-Shaf: 10-13)
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa mati, sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak mempunyai keinginan untuk jihad, ia mati dalam satu cabang kemunafikan." Muttafaq Alaihi.
Dari Anas bahwa Nabi SAW bersabda: "Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan hartamu, jiwamu dan lidahmu." Riwayat Ahmad dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Hakim.
Komentar
Posting Komentar