Ya Allah, betapa bersyukurnya kami terhadap pertolongan Engkau. Kami
diboikot bus-bus pengangkut karena mereka Diancam Polisi. Kami dicegat
di tengah jalan oleh Polisi. Kami Dibohongi Polisi yang telah berjanji
dalam kesepakatan bersama tidak akan menghalangi asal Sholat Kubro
dipindah ke Monas. Kami difitnah Polisi dituduh mau Makar. Bahkan pagi
tadi aktivis-aktivis kami ditangkap Polisi masih dengan tuduhan mau
Makar.
Tapi alhamdulillah, Engkau tetapkan kami semua sampai ke Jakarta.
Semua yang berniat Sholat Kubro 212 Engkau sampaikan ke Jakarta. Tanpa
kecuali! Termasuk yang berjalan kaki.
Subhanallah. Kuasa Engkau Ya Allah.
Saat akan berwudhu, jutaan dari kami belum melakukannya, meski ada
jutaan juga yang telah melakukannya. Kami semua yang belum berwudhu
sudah berniat akan melakukan tayamum, sebagaimana Engkau ijinkan.
Tetapi Engkau turunkan hujan yang cukup untuk kami melakukan Wudhu.
Masya Allah... sayangnya Engkau kepada kami. Bukan saja hujan itu
mendatangkan air untuk wudhu, tetapi juga meredam hati kami yang
sebelumnya sudah panas nyaris tak tertahankan.
Bisa Engkau bayangkan ya Allah, seandai kami marah terhadap perbuatan
mereka yang semena-mena, tak beretika, akal-akalan yang memuakkan,
bahkan main tangkap dengan alasan-alasan dipaksakan, apa yang bisa
terjadi? Tiga atau bahkan 4 juta orang marah sekaligus? Bukan saja
Presiden dengan Menteri-menterinya kami turunkan, Polisi dan TNI se
Jakarta pun bisa kami hancurkan. Bahkan mungkin se istana-istananya
kami lumatkan. Rata dengan tanah. Empat juta orang?
Tapi Engkau sayang kami. Engkau sayang pada bangsa ini. Bila itu
terjadi. Tak terbayangkan bahagianya musuh-musuh kami. Mereka akan
bayar saudara-saudara seiman kami lainnya untuk melawan kami. Mereka
akan kerahkan saudara-saudara kami non Muslim untuk juga melawan kami.
Bahkan tidak tertutup kemungkinan ada negara lain mengintervensi kami,
karena di antara kami sendiri tidak sedikit pengkhianat-pengkhianat
bangsa ini. Bangsa kami akan hancur berkeping-keping.
Teruslah menyayangi kami Ya Allah. Jangan berhenti. Berilah terus
kesabaran itu dengan cara-cara-Mu. Mereka memang inginkan kami marah,
karena adu domba mereka terhenti bila kami tak marah.
Teruslah sayangi kami.
Amin ya Robbal alamin
(Indra Adil)
diboikot bus-bus pengangkut karena mereka Diancam Polisi. Kami dicegat
di tengah jalan oleh Polisi. Kami Dibohongi Polisi yang telah berjanji
dalam kesepakatan bersama tidak akan menghalangi asal Sholat Kubro
dipindah ke Monas. Kami difitnah Polisi dituduh mau Makar. Bahkan pagi
tadi aktivis-aktivis kami ditangkap Polisi masih dengan tuduhan mau
Makar.
Tapi alhamdulillah, Engkau tetapkan kami semua sampai ke Jakarta.
Semua yang berniat Sholat Kubro 212 Engkau sampaikan ke Jakarta. Tanpa
kecuali! Termasuk yang berjalan kaki.
Subhanallah. Kuasa Engkau Ya Allah.
Saat akan berwudhu, jutaan dari kami belum melakukannya, meski ada
jutaan juga yang telah melakukannya. Kami semua yang belum berwudhu
sudah berniat akan melakukan tayamum, sebagaimana Engkau ijinkan.
Tetapi Engkau turunkan hujan yang cukup untuk kami melakukan Wudhu.
Masya Allah... sayangnya Engkau kepada kami. Bukan saja hujan itu
mendatangkan air untuk wudhu, tetapi juga meredam hati kami yang
sebelumnya sudah panas nyaris tak tertahankan.
Bisa Engkau bayangkan ya Allah, seandai kami marah terhadap perbuatan
mereka yang semena-mena, tak beretika, akal-akalan yang memuakkan,
bahkan main tangkap dengan alasan-alasan dipaksakan, apa yang bisa
terjadi? Tiga atau bahkan 4 juta orang marah sekaligus? Bukan saja
Presiden dengan Menteri-menterinya kami turunkan, Polisi dan TNI se
Jakarta pun bisa kami hancurkan. Bahkan mungkin se istana-istananya
kami lumatkan. Rata dengan tanah. Empat juta orang?
Tapi Engkau sayang kami. Engkau sayang pada bangsa ini. Bila itu
terjadi. Tak terbayangkan bahagianya musuh-musuh kami. Mereka akan
bayar saudara-saudara seiman kami lainnya untuk melawan kami. Mereka
akan kerahkan saudara-saudara kami non Muslim untuk juga melawan kami.
Bahkan tidak tertutup kemungkinan ada negara lain mengintervensi kami,
karena di antara kami sendiri tidak sedikit pengkhianat-pengkhianat
bangsa ini. Bangsa kami akan hancur berkeping-keping.
Teruslah menyayangi kami Ya Allah. Jangan berhenti. Berilah terus
kesabaran itu dengan cara-cara-Mu. Mereka memang inginkan kami marah,
karena adu domba mereka terhenti bila kami tak marah.
Teruslah sayangi kami.
Amin ya Robbal alamin
(Indra Adil)
Komentar
Posting Komentar