Tiga kali aksi mengawal kasus atas penistaan Al-Qur'an yang dilakukan
oleh Basuki Tjahja Purnama alias AHok, Habib Rizieq Shihab, menurut
calon Wakil Gubernur DKI Independen yang berpasangan dengan Ahmad
Taufik, Mujtahid Hashem, pantas menjadi Man of The Year 2016.
Menurut Mujtahid, Habib Rizieq adalah muslim leader yang mempunyai
kemampuan menyibak energi salawat untuk menjaga harga diri kaum
muslimin dan rakyat Indonesia secara umum. Gerakan yang dia lakukan
menjadi warning bagi pembuat kebijakan di Republik Indonesia untuk
tidak menistakan kaum muslimin, ini yang menjadi bagian sempurna
rakyat tertindas di Indonesia.
Habib Rizieq, menurut bidang Hubungan Internasional Korps Alumni HMI
(KAHMI) Nasional itu, mengembalikan kepercayaan diri kaum muslimin
dengan Al-Quran dan pemilik alam semesta ini untuk melakukan perubahan
dan membangun peradaban Indonesia yang agung.
Bagi Mujtahid, Habib Rizieq bisa membawa Indonesia kepada keadaan
Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.
Pendapat senada juga dikemukakan oleh eks aktivis Universitas Mercu
Buana, Indra Budiman, "kemampuan Habib Rizieq menjaga gerakan,
pantaslah beliau dinobatkan sebagai Man of The Year 2016."
Sebagaimana dikutip dari situs indonesiapolicy.com, Habib Rizieq
mengaku banyak pihak yang mendesak agar dirinya membuat partai politik
sendiri (Partai Islam). Namun, Habib Rizieq bersikukuh tetap ingin
menjadi pemimpin informal. "Biarlah untuk gerakan ini FPI yang
bergerak, NU dan Muhammadiyah berada pada jalurnya," ujar Habib
Rizieq.
Sebenarnya, selain kasus penistaan oleh AHok ini, FPI, menurut Habibi
Rizieq juga care pada isu-isu publik. "Kami juga mendemo korupsi AHok
di Sumber Waras atau penggusuran di Kampung Aquarium, Luar Batang,
tapi mana ada media yang meliput aksi kami itu," ujarnya.
FPI yang dipimpin Habib Rizieq, dalam aksi-aksinya mengakui ingin
damai. "Ngapain rusuh, kami juga ingin damai, menjaga Indonesia dalam
kedamaian, tapi tidak mengabaikan keadilan," ujarnya. Unjuk rasa yang
dipimpin Habib Rizieq ini, menurutnya ingin menjaga kehormatan yang
mau datang demo. "Jadi setoplah sebarin berita bohong, dari pihak
manapun pendukung kandidat manapun," ujar Habib Rizieq.
Solusi yang adil adalah menahan Ahok segera, dan jangan membelokkan
gerakan massa ini sebagai gerakan menuju makar. Presiden Jokowi,
harusnya bisa menjaga marwah kekuasaan yang dipegangnya saat ini.
Jangan dibayangi ketakutan, kalau memang dia bekerja untuk rakyat.
(sumber : indonesiapolicy.com)
Komentar
Posting Komentar