Langsung ke konten utama

Maulid Nabi, Wujud Syukur dan Gembira Atas Kehadiran Rasulullah

Bersyukurlah bagi Anda atau siapa pun yang ikut merasakan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam. Kelahiran Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam atau yang lebih dikenal dengan Maulid Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam merupakan salah satu hari penting yang bersejarah bagi setiap umat Islam dimanapun berada.

Siapaun orangnya, setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dan RasulNya pasti akan senang, gembira, bahagia dan bersyukur atas kelahiran Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam di alam dunia ini.

Tak heran, kalau kita dapatkan Hari Maulid Nabi di negara-negara mayoritas berpenduduk muslim dan di negara-negara Timur Tengah menjadikannya sebagai Hari Libur Nasional. Tercatat hanya ada 3 negara saja yang tidak menjadikan maulid Nabi sebagai momen hari libur nasional yaitu Israel, Arab Saudi, dan Qatar. Meski demikian, umat Islam di ketiga negara tersebut tetap dapat melaksanakan peringatan maulid Nabi, bahkan di negara Israel sekalipun yang sebenarnya adalah negara Palestina (sejatinya tidak ada yang namanya negara Israel di dunia ini) juga diadakan Maulid Nabi dengan caranya masing-masing.

Momen peringatan Maulid Nabi yang selalu dikenang di berbagai belahan dunia hakikatnya adalah bentuk wujud rasa syukur dan gembira dengan kehadiran Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam di alam semesta ini. Perasaan gembira atas kelahiran Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam tersebut hendaknya senantiasa tertanam di dalam hati setiap insan umat Islam dan diwujudkan dengan berbagai kegiatan yang baik yang diridhai oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan RasulNya. Hal ini Allah subhanahu wa ta'ala sendiri yang memerintahkan kepada kita sebagaimana tertuang di dalam Al-Qur'an Al-Karim

> قُلْ بِفَضْلِ اللَّـهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ – سورة يونس: ٥٨

Katakanlah: "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan" (Quran Surat Yunus: 58).

Dalam ayat di atas, Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan kita sebagai umat Islam untuk bergembira ketika mendapatkan rahmat Allah subhanahu wa ta'ala. Lantas, apakah rahmat terbesar dari Allah subhanahu wa ta'ala yang diturunkan kepada kita dan juga seluruh alam semesta ini? Tentunya rahmat terbesar dan teragung yang Allah subhanahu wa ta'ala berikan kepada kita itu adalah Sayyidina Muhammad Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala di dalam Quran Surat Al-Anbiya ayat 107,

> وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ – سورة الأنبياء: ١٠٧

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (Quran Surat Al-Anbiya: 107).

Hal ini diperkuat oleh pendapat sahabat Sayyidina Ibn 'Abbas radhiyallohu 'anhu ketika mengomentari Qur'an Surat Yunus ayat 58, Sayyidina Ibn 'Abbas radhiyallohu 'anhu berkata,

> فضل الله العلم ورحمته محمد ، قال الله تعالى وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

Karunia Allah adalah ilmu, sedangkan rahmat Allah adalah Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam…. (Jalâl ad-Dîn as-Suyûthy, ad-Dur al-Mantsûr, Maktabah al-Maimuniyah, vol.II, hal. 308).

Oleh karena itu, bergembira dan bersyukur dengan kelahiran Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam atau Maulid Nabi merupakah hal yang dianjurkan di setiap saat, tidak mengenal batasan waktu dan tempat. Sehingga Maulid Nabi dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, tidak terikat oleh hari maupun tempat tertentu. Itulah mengapa kita biasanya sering menyaksikan majelis-majelis maulid terus diadakan dalam berbagai waktu, ada yang setiap seminggu sekali, dua minggu sekali, setiap sebulan atau selapanan, dan lain sebagainya. Hanya saja memang pada bulan dan hari dimana Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam dilahirkan, terutama di hari Senin dan bulan Rabi'ul Awwal, kegiatan majelis dan syiar Maulid Nabi menjadi lebih tampak dan semarak dikarenakan adanya keterikatan sejarah.

Bukan hanya dari segi sejarah saja, jika kita mau menengok kembali kehidupan Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam maka kita pun akan menemukan bahwasanya beliau shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam begitu memuliakan dan memperhatikan hari kelahirannya. Hal ini disebutkan di dalam Shahih Muslim dalam sebuah hadits yang berbunyi,

وَ حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ عَنْ غَيْلَانَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ الزِّمَّانِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi; telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun dari Ghailan dari Abdullah bin Ma'bad Az-Zimani dari Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, maka beliau pun menjawab: "Di hari itulah aku dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu diturunkan atasku." (Hadits Riwayat Imam Muslim)

Masih di dalam Shahih Muslim juga disebutkan hadits serupa,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Lalu beliau ditanya mengenai puasa pada hari Senin, beliau shollallohu 'alaihi wa sallam menjawab: "Itu adalah hari, ketika aku dilahirkan dan aku diutus (sebagai Rasul) atau pada hari itulah wahyu diturunkan atasku." (Hadits Riwayat Imam Muslim).

Sementara dalam hadits yang lain yang sama juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya,

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi; telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun dari Ghailan bin Jarir dari 'Abdullah bin Ma'bad dari Abu Qatadah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang puasa hari Senin, beliau bersabda: "Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan" (Hadits Riwayat Imam Ahmad)

Begitu juga di dalam Sunan Abu Daud, ketika itu Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallohu 'anhu bertanya tentang puasa hari Senin dan Kamis kepada Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam,

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا مَهْدِيٌّ حَدَّثَنَا غَيْلَانُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ الزِّمَّانِيِّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ بِهَذَا الْحَدِيثِ زَادَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمِ الْخَمِيسِ قَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ الْقُرْآنُ

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il; telah menceritakan kepada kami Mahdi; telah menceritakan kepada kami Ghailan dari Abdullah bin Ma'bad Az-Zimmani dari Abu Qatadah dengan hadits ini. Ia menambahkan; Umar berkata; wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda mengenai puasa hari Senin dan hari Kamis? Beliau berkata: "Padanya aku dilahirkan dan padanya Al-Qur'an diturunkan kepadaku" (Hadits Riwayat Imam Abu Daud).

Lihatlah di dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Imam Abu Daud di atas, ketika Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam ditanya oleh para sahabatnya tentang puasa di hari Senin, beliau shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam tidak menjelaskan keutamaan puasa tersebut, tetapi beliau shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam justru menjawabnya dengan menunjukan kemulian di hari itu, yakni hari Senin adalah hari dimana beliau shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam dilahirkan. Dari sini kita mengetahui bahwa Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam ingin menunjukan kepada para sahabat bahwa hari Senin adalah mulia dikarenakan dirinya, sehingga beliau shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam pun bergembira atas hari tersebut dan bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala atas hari itu dengan cara berpuasa. Dari sinilah Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam telah menanamkan benih-benih peringatan Maulid Nabi.

Mengikuti jejak Nabi shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, para sahabat pun turut bergembira dengan Maulid Nabi. Salah seorang sahabat Nabi yang bernama Sayyidina 'Abbas bin Abdul Mutthallib radhiyallohu 'anhu, yang juga paman Rasulullah shollallohu 'alahi wa alihi wa shohbihi wa sallam, pernah membacakan sebuah kisah Maulid Nabi di hadapan Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam dan para sahabatnya. Diceritakan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim dalam Al Mustadrok 'Ala Shohihaini, telah menceritakan Sayyidina Khuraim bin Aus bin Haritsah bin Lam radhiyallohu 'anhu berkata, Aku berhijrah kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam sepulang beliau dari Tabuk, dan aku masuk Islam, lalu aku mendengar Abbas bin Abdul Muththalib berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ, إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَمْتَدِحَكَ

"Duhai Rasulullah, ijinkan aku mengucapkan syair pujian untukmu"

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab,

قُلْ لَا يُفَضْفِضُ اللَّهُ فَاكَ

"Katakanlah, semoga Allah menjaga mulutmu (gigimu) dari segala penyakit".

Kemudian Sayyidina 'Abbas membacakan syair pujian,

مِنْ قَبْلِهَا طِبْتَ فِي الظِّلَالِ وَفِي … مُسْتَوْدَعٍ حَيْثُ يَخْصِفُ الْوَرِقُ
> ثُمَّ هَبَطَتَ الْبِلَادُ لَا بَشَرٌ … أَنْتَ وَلَا مُضْغَةٌ وَلَا عَلَقُ
> بَلْ نُطْفَةٌ تَرْكَبُ السَّفِينَ وَقَدْ … أَلْجَمَ نَسْرًا وَأَهْلَهُ الْغَرَقُ
تُنْقَلُ مِنْ صَالبٍ إِلَى رَحِمٍ … إِذَا مَضَى عَالَمٌ بَدَا طَبَقُ
> حَتَّى احْتَوَى بَيْتُكَ الْمُهَيْمِنُ مِنْ … خِنْدِفَ عَلْيَاءَ تَحْتَهَا النُّطُقُ
وَأَنْتَ لَمَّا وُلِدْتَ أَشْرَقَتِ الْأَرْضُ … وَضَاءَتْ بِنُورِكَ الْأُفُقُ
فَنَحْنُ فِي ذَلِكَ الضِّيَاءِ وَفِي … النُّورِ وَسُبِلِ الرَّشَادِ نَخْتَرِقُ

Sebelum terlahir ke dunia, engkau (duhai Rasulullah) senang di dalam kenikmatan surga (di tulang rusuk Nabi Adam 'alaihis salam) dan di tempat di mana dedaunan penutup (oleh Adam dan Hawa ketika auratnya terbuka) dipetik.

Kemudian engkau turun ke bumi ini (dalam sulbi Nabi Adam 'alaihis salam) sedang engkau belum berwujud manusia, bukan pula janin maupun `alak (segumpal darah sebelum menjadi janin).

Tetapi engkau adalah nuthfah yang menaiki bahtera (Nabi Nuh 'alaihis salam), ketika Nasr (berhala sesembahan kaum Nuh) dan ahli keluarganya ditenggelamkan.

Kemudian engkau berpindah dari sulbi menuju rahim, dari satu generasi kepada generasi berikutnya.

Hingga akhirnya engkau berada di keluarga yang mulia, berasal dari nasab tertinggi di atas segala nasab orang-orang mulia.

Dan tatkala engkau dilahirkan, bersinarlah bumi ini, dan cakrawala dipenuhi dengan cahayamu.

Kami pun kini selalu berada di tengah cahaya itu, dan di jalan yang penuh dengan petunjuk.

Perhatikanlah, di dalam syair pujian di atas, Sayyidina Abbas radhiyallohu 'anhu menceritakan perihal kisah Maulid Nabi, mulai dari sebelum Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam terlahir ke dunia hingga beliau shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam dilahirkan di muka bumi ini. Bait-bait syair Maulid Nabi tersebut dibacakan oleh Sayyidina Abbas radhiyallohu 'anhu dan didengarkan langsung oleh Sayyidina Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam dan para sahabatnya. Rasulullah shollallohu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam pun senang dan mendoakan Sayyidina Abbas tetap sehat giginya. Semenjak itu Sayyidina Abbas radhiyallohu 'anhu tidak pernah sakit gigi dan tidak ada satu pun giginya yang tanggal hingga usianya lanjut sekitar 80 tahun. Hadits yang serupa terkait syair Maulid Nabi gubahan Sayyidina Abbas radhiyallohu 'anhu juga diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اَصْحَابِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اَنْصَارِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اَزْوَاجِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اَتْبَاعِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى ذُرِّيَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

(El Hooda)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.