Langsung ke konten utama

Madarij Al-Shu’ud - Naskah Maulid Nabi Karya Ulama Nusantara

Madarij Al-Shu’ud - Naskah Maulid Nabi Karya Ulama Nusantara


Foto di atas merupakan halaman depan dari kitab Madârij al-Shu'ûd ilâ Iktisâ al-Burûd atau Asâwir al-Masjid 'alâ Jawâhir 'Aqid karangan salah seorang ulama besar Makkah asal Nusantara (Banten), yaitu Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantanî al-Jâwî (w. 1314 H/ 1897 M), yang merupakan komentar (syarh) atas teks (matn) Aqd al-Jauhar fî Maulid al-Nabî al-Azhar karangan Syaikh Ja'far al-Barzanji (w. 1117 H/ 1705 M).

Teks (matn) kitab maulid karangan al-Barzanji merupakan salah satu teks maulid yang paling popular di dunia Islam. Teks tersebut mengetengahkan sejarah hidup Kanjeng Nabi Muhammad dengan sangat puitis dan mengandung unsur-unsur sastrawi yang indah. Di Nusantara, teks tersebut dikenal dengan nama "Maulid Barzanji" yang kerap dibacakan dan dilantunkan di pelbagai macam acara dan perayaan keagamaan.

Syaikh Nawawi Banten menulis komentar (syarh) atas teks (matn) kitab maulid Barzanji. Dalam kata pengantarnya, beliau mengatakan jika beberapa handai taulan dan orang-orang dekatnya telah memintanya untuk menulis sebuah komentar atas teks tersebut agar isi dan kandungan teks kitab "Maulid Barzanji" dapat difahami secara gambling dan mudah.

Beliau menulis: "setelah saya (selesai) menulis komentar atas (kitab) maulid karangan Sayyid Zain al-Abidin yang berjudul 'Iqd 'Iqyân', beberapa orang yang berprasangka baik terhadap saya berkali-kali meminta kepada saya untuk juga menulis komentar atas (kitab) maulid karangan Syaikh Ja'far (al-Barzanji) yang berjudul 'Jawâhir 'Iqd' atau 'al-Burûd', yang mana komentar dan keterangan saya itu dapat mengungkap maksud isi kitab, dan memudahkan para pelajar dari bangsa saya untuk memahaminya."

Dijelaskan oleh Syaikh Nawawi, jika sebelumnya ia juga pernah menulis sebuah komentar (syarh) atas teks (matn) maulid lain, yaitu 'Iqd 'Iyân karangan Syaikh Zainal Abidin. Meski demikian, lanjut Syaikh Nawawi, teks maulid karangan al-Barzanji memiliki banyak kesitimewaan, yaitu nilai sastrawinya yang sangat tinggi.

Dikatakan oleh Syaikh Nawawi, bahwa "Maulid al-Barzanji banyak dibacakan dan dilantunkan di banyak negeri. Bagaimana tidak demikian, ia adalah pesona yang nyata, dan air yang bening menyegarkan". Meski demikian, lanjut Syaikh Nawawi Banten, keelokan sastrawi dari kitab Maulid al-Barzanji itu ibarat burung elok yang terbang hinggap di ranting-ranting pohon sambal bersenandung, tak lagi dapat ditangkap maknanya.

Dalam menuliskan komentar dan penjelasannya, Syaikh Nawawi Banten bersandar kepada beberapa kitab ulasan sejarah Nabi Muhammad lain, seperti kitab al-Khullâshah al-Mardhiyyah karangan Syaikh Yûsuf al-Sunbulâwainî (w. 1285 H/ 1868 M) yang juga guru Syaikh Nawawi Banten, juga kitab al-Mawâhib al-Ladunniyyah bi al-Minah al-Muhammadiyyah karangan Syaikh Ahmad al-Qasthalânî (w. 923 H/ 1517 M), dan juga kitab al-Syifâ bi Huqûq al-Musthafâ karangan al-Qâdhî 'Iyâdh (w. 544 H/ 1149).

Pada halaman akhir naskah, Syaikh Nawawi menulis jika kitab ini diselesaikan penganggitannya pada siang hari Sabtu, 19 Rabiul Awwal tahun 1293 H (15 April 1876 M). Jika dihitung memakai kalender hijriah, maka saat ini (Rabiul Awwal 1348 M) teks kitab ini sudah berusia 145 tahun. Naskah tersebut baru dicetak 6 (enam) tahun kemudian, yaitu pada bulan Sya'ban 1297 H (Juli 1880 M) di Percetakan al-Amiriyah di Kairo, Mesir.

Melihat tahun cetakan yang merujuk angka 1880 M, maka kitab syarah Madârij al-Shu'ûd karangan Syaikh Nawawi Banten ini terbilang satu dari belasan kitab Melayu-Nusantara (Jawi) yang saat itu mulai dicetak di Timur Tengah. Ketika pada tahun 1886 Orientalis Belanda Christian Snouck Hurgronje berada di Makkah dan bertemu dengan Syaikh Nawawi Banten, dilaporkan jika beberapa buah kitab Syaikh Nawawi Banten sudah ada yang dicetak di Kairo. Nah, kitab Madârij al-Shu'ûd ini adalah salah satunya.

Ahmad Ginanjar Sya'ban, Dosen Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta. [nu.or.id]

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )