Perang Suriah sudah menewaskan 312.000 orang lebih sejak meletus pada Maret 2011 silam. Menurut kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Selasa (13/12), selama ini lebih dari 90.000 warga sipil tewas.
Kelompok yang berbasis di Inggris itu mencatat 312.001 kematian sejak perang dimulai dengan demonstrasi antipemerintah, termasuk hampir 16.000 anak. Tentu statistik ini bukan satu-satunya data, karena beberapa pihak menyebut, korban perang Suriah telah memakan korban jutaan manusia.
Korban jiwa tidak hanya meliputi lebih dari 53.000 pemberontak dan hampir 110.000 petempur prorezim. Di antaranya lebih dari 60.000 tentara Suriah, tapi juga ada puluhan ribu milisi Suriah, anggota gerakan Hizbullah Lebanon dan petempur atau pasukan asing lainnya.
Observatorium menyatakan, hampir 55.000 ekstremis juga tewas dalam pertempuran itu. Sebagian besar dari kelompok ISIS atau bekas afiliasi Al-Qaeda, Front Fateh al-Sham, juga dari kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Obseravtorium mengungkapkan bahwa mereka juga mencatat kematian 3.683 korban tewas yang tidak bisa diidentifikasi.
Konflik Suriah bermula dari demonstrasi antipemerintah, tapi kemudian berubah menjadi perang saudara brutal setelah aksi penindakan pemerintah.
Pada Selasa, pasukan propemerintah Suriah diambang merebut kembali seluruh Kota Aleppo dari pasukan pemberontak. Kabar terakhir atas kembali meletusnya tragedi di Aleppo, sekitar 100.000 warga sipil diungsikan. (Ant)
Komentar
Posting Komentar