Langsung ke konten utama

Kesaksian Prajurit Suriah Tentang Jatuhnya Palmyra ke Tangan ISIS

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi_2VgukjdnH7fcQDBRuxnlTTtxzHAEz6c49xMsN4W-caElOz7PcVRT_P7_mvTPZzoQ__E1-V9tXSac_iyCS7Z7kFJKLdaJlwFCW3B5uVvktWXqgVrTRTAk4MLd9I0jw5zWoDtAL5w8_6S/s400/Isis.jpg


Pembebasan Aleppo dan Mosul dari para pemberontak-teroris ISIS menjadi pukulan sangat menyakitkan bagi koalisi zionis Amerika-Saudi-Turki. Bertahun-tahun upaya keras mereka, dengan sumber daya yang tidak terhingga, untuk menyingkirkan Bashar al Assad dan memarginalkan Iran dari Irak, sia-sia sudah.

Semuanya terjadi setelah Rusia, sejak September 2015 lalu, menerjunkan diri membantu Bashar al Assad. Maka, sebelum semuanya itu terjadi, Rusia harus 'ditampar'. Dan tidak ada tamparan yang lebih keras bagi Rusia daripada merebut Palmyra.

Sebagai kota kuno peninggalan kebudayaan awal Kristen, Rusia, yang mayoritas warganya adalah penganut Kristen Orthodok sebagaimana warga Palmyra, menjadikannya sebagai simbol keberadaan Rusia di Suriah bahkan Timur Tengah. Tidak berlebihan, Rusia mengerahkan pasukannya besar-besaran untuk membantu Suriah merebut kota ini pertengahan tahun ini. Dan setelah berhasil menguasai kota ini, Rusia pun menggelar konser musik klasik di kota ini. Kemudian, untuk menjamin kota ini tidak lagi jatuh ke tangan pemberontak, detasemen khusus militer Rusia pun ditempatkan di kota ini.

Untuk merebut Palmyra, koalisi zionis internasional pun mengerahkan ribuan anggota kelompok pemberontak dan teroris ISIS yang melarikan diri dari Mosul Irak, Idlib hingga Raqqa Suriah. Mereka dilengkapi dengan segala senjata yang bisa diberikan koalisi zionis, mulai dari rudal anti-tank TOW, rudal anti-pesawat MANPAD, artileri, dan tank. Namun, senjata mereka yang paling mematikan adalah bom bunuh diri yang dipasang di kendaraan lapis baja, yang melaju menembus garis perbatasan lawan.

Berikut ini adalah penuturan Omar Dirmam, seorang prajurit Suriah tentang kejatuhan kota Palmyra ke tangan ISIS bulan ini, yang dituliskan kembali oleh Jim W. Dean di Veterans Today, 14 Desember, dengan judul 'Loss of Palmyra – a soldiers diary'.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kejatuhan Palmyra. Selain senjata canggih dan determinasi tinggi para anggota ISIS, sebagian dipengaruhi oleh doktrin jihad yang mereka terima dari para mentor mereka hingga rela menjadi pelaku bom bunuh diri, atau karena pengaruh obat-obatan dan cuci otak sebagain bagian dari program operasi CIA, juga karena moral pasukan koalisi Suriah sendiri yang lemah.

Sebagaimana penuturan prajurit tersebut, pasukan elit Suriah Tiger Force, yang berada di Palmyra telah lima bulan tidak menerima gaji. Kondisi lebih buruk tentu dialami oleh pasukan 'biasa' dan para anggota milisi Suriah. Ini tentu menurunkan moral mereka untuk bertempur membela negara.

Selain itu, milisi-milisi asing, terutama milisi Shiah dari Irak dan Afghanistan, tentu juga tidak begitu bersemangat untuk mempertaruhkan nyawa membela kota Kristen yang bukan tanah airnya. Mereka mungkin akan bertempur sampai mati menjaga makam Sayidah Zainab di Damaskus, namun tidak untuk Palmyra.

Maka terjadilah apa yang telah terjadi.


Sabtu, 10 Desember 2016, Palmyra, 8 pagi.
Peringatan bahaya serangan ISIS oleh Rusia berdasarkan foto satelit mereka, berulangkali disampaikan. Pesawat-pesawat pembom menyerang beberapa ladang minyak di sekitar kota dan
tidak cukup waktu untuk melakukan persiapan.


Pangkalan militer as-Savamiyah dan sekitarnya, 10 pagi. 
Pangkalan ini berada 15 km sebelah timur Palmyra di antara Jalan Raya as-Suhna. Pasukan pertahanan di sini mencakup  Military Security Shield Forces, pasukan khusus al-Badia dengan unit-unit berbeda, as-Saima, Zanubiya, Heart of Syria, dan unit-unit ash-Sheikh Suleiman. Secara keseluruhan 1.800 prajurit. Kemudian pasukan Divisi ke-11 dan Divisi ke-18 yang dilengkapi dengan 6 meriam artileri 130-mm, 6 meriam artileri 122-mm, 7 peluncur roket Grad dan 12 tank.

Kemudian legion al-Faminiyun (milisi Shiah Afghanistan yang dilatih dan dikirim oleh Iran) berjumlah 1.200 militan dan sejumlah besar peralatan militer. Terakhir adalah 150 personil Tiger Forces untuk mempertahankan bagian terlemah di wilayah tenggara.

Secara keseluruhan semuanya adalah kekuatan militer yang cukup besar. Maka, ketika 'serangan' ISIS dimulai dengan dua kendaraan taktis dan satu tank yang melaju cepat di jalan raya As-Suha dan telah diketahui 7 km dari pangkalan oleh pos pengamatan di Bukit at-Tar, reaksi yang dilakukan berjalan lamban.

Mulanya, pesawat-pesawat pembom berhasil menghancurkan dua kendaraan taktis, namun tank tersebut, yang kemudian diketahui mengangkut 10 ton bahan peledak, tetap melaju kencang ke arah as-Savamiyah. Tanpa diketahui penyebabnya, senjata-senjata anti-tank Konkurs yang dimiliki pasukan Divisi ke-18 tidak bereaksi. Pada jarak hanya 200 meter dari pengkalan, tank tersebut baru bisa dihentikan dengan senjata anti-tank.

Namun terlambat. Dampak ledakan begitu hebat sehingga menimbulkan kerusakan hingga radius 400 meter. Kepanikan langsung menghinggapi pasukan yang berada di pangkalan. Satu demi satu mereka meninggalkan posisinya. Dimulai oleh legion al-Faminiyun, diikuti oleh pasukan Divisi ke-18 dan Shield Force. Lebih menyedihkan lagi, mereka tidak mundur terorganisir ke Palmyra untuk membuat pertahanan baru, melainkan pergi begitu saja.

Pasukan Divisi ke-11 juga mundur. Namun mereka melakukannya secara terorganisir dan bergerak ke Palmyra dengan membentuk pertahanan baru.

Dengan mundurnya pasukan-pasukan itu, yang tersisa adalah pasukan Tiger Force yang menjaga wilayah tenggara dan dan personil angkatan udara yang menjaga pangkalan udara di tempat itu. Semuanya hanya sekitar 100 personil


Area Bukit at-Tar, 11 pagi.
Bukit ini berada di tenggara Palmyra. Dari atas bukit ini wilayah Palmyra, as-Savamiyah dengan jalan raya As-Suha terlihat jelas sehingga memungkinkan dilakukannya kontrol atas wilayah Palmyra timur. Untuk merebut Palmyra, selain merebut as-Savamiyah, menguasai bukit ini adalah syarat lainnya.

Untuk menghindari serangan udara, ISIS biasanya memulai serangan dengan bom-bom mobil sebagaimana serangan ke as-Savamiyah, dilanjutkan dengan serangan pasukan infantri pejalan kaki.

Di bawah bukit terdapat 2 pos pasukan Divisi ke-18 yang terpisah. Kemudian di atas bukit terdapat 500 pasukan Tiger Force yang menjaga. Pada saat pasukan meninggalkan as-Savamiyah, kepanikan pun melanda pasukan ini hingga sekitar separoh di antaranya melakukan desersi, dengan dalih belum menerima gaji selama 5 bulan.

Perlu digaris bawahi bahwa dalam kondisi normal, satu 'divisi' pasukan biasanya berjumlah sekitar 20 sampai 30 ribu pasukan. Namun di Suriah, ketika puluhan ribu pasukan tentara nasionalnya (Syrian Arab Army) kehilangan nyawa selama konflik, jumlah pasukan dalam satu divisi hanya beberapa ribu orang saja.

Serangan ke Bukit at-Tar dimulai dengan penembakan artileri dan mortar oleh ISIS. Kemudian empat truk pick-up bersenapan mesin serta dua tank bergerak cepat ke arah bukit. Sementara di antara pasukan penjaga bukit, tidak ada senjata anti-tank yang cukup efektif. Dua tank pasukan Divisi-18 di bawah bukit dengan cepat dihancurkan dengan senjata anti-tank ISIS.

Maka pasukan infantri Divisi ke-18 harus bertempur habis-habisan untuk mencegah tank-tank dan truk pick-up itu mencapai puncak bukit. Pertempuran menjaga bukit at-Tar pun berlangsung sengit hingga jam 17.00 dengan korban berjatuhan di kedua pihak. Serangan bom mobil dan infantri ISIS berhasil digagalkan, namun karena ISIS terus menyerang, pasukan Divisi ke-18 akhirnya menarik diri ke arah pangkalan udara.

Pada pertempuran jarak dekat ini serangan udara menjadi tidak efektif, sehingga pesawat-pesawat udara Rusia dan Suriah hanya bisa menyerang garis belakang musuh.


Palmyra, 17.00 sore.
Pasukan Rusia di Palmyra meledakkan gudang amunisinya sebelum pergi untuk mencegahnya jatuh ke tangan ISIS. Langit di atas Palmyra berubah menjadi pesta kembang api namun menakutkan semua warga. Tidak lama kemudian evakuasi pun dilakukan di seluruh kota.


Palmyra, 18.00 sore
Kota telah sepi setelah ditinggalkan warganya. Sebagian pasukan yang menjaga kota juga telah pergi meninggalkan sejumlah kecil pasukan penjaga dan polisi. Komandan pasukan al-Badia yang bertugas menjaga keamanan kota, Mayjend Shaulat Hawali, terus bergerak bersama mobil komandonya, Cadillac berlapis baja. Namun itu hanyalah pengalihan belaka, karena ternyata 2.500 personil Al Badia dan Shield Forces yang seharusnya menjaga Palmyra, telah meninggalkan kota ini. Mayjend Hawali hanya ditemani oleh 10 perwira dan satu truk pick-up pasukannya.

Di luar itu hanya ada sejumlah pasukan Divisi ke-11 dan Tiger Forces yang masih berada di Palmyra, namun kondisi mereka berserak tanpa komando yang kuat. Pasukan Tiger Force mengambil alih kepemimpinan dan melaporkan situasi terkini. Komandan tertinggi pasukan tersebut, Mayjend Suheil, hanya bisa menjanjikan bantuan 'secepat mungkin' dan memerintahkan pasukan untuk tidak pergi.


Palmyra, 24.00 malam.
Sampai tengah malam bantuan yang dijanjikan tidak juga datang. Namun pasukan penjaga merasa cukup senang ketika 100 anggota legion al-Faminiyun dan 70 anggota pasukan Divisi ke-18 datang.Pasukan yang tinggal, terutama dari Divisi ke-11 dan Tiger Force, membangun garis pertahanan di sebelah timur kota. Dua tank dan 40 prajurit menjaga Jalan Raya as-Suhna yang membentang dari timur ke dalam kota.



Minggu 11 Desember 2016, Palmyra, 01.00 dinihari.
Sebuah bom mobil yang dikemudikan anggota ISIS menghantam pertahanan pasukan Divisi ke-11 di Jalan Raya as-Suhna, menghancurkan dua tank yang ditempatkan di sana. Beberapa prajurit tewas, namun tidak ada yang melarikan diri. Sekitar 60 prajurit Tiger Forces datang untuk memberikan bantuan dan memblokir akses ke pemukiman Al-Ameria dan perbukitan Al-Ameria yang telah kosong ditinggalkan warga. Kawasan Pergudangan 410 di Jalan Raya Raqqa tidak ada yang menjaga karena kurangnya personil.


Palmyra, 03.00 dinihari.
Komandan Tiger Force Mayjend Suhail kembali menghubungi dan memberikan semangat pada anak buanya untuk bertahan sembari menunggu bantuan yang tidak bisa dipastikan kedatangannya.

Kecemasan melanda seluruh pasukan pada kawasan Pergudangan 410 yang kosong tanpa penjagaan. Namun tidak ada yang dilakukan karena kurangnya personil.


Palmyra, 09.00 pagi.
Serangan ISIS berlangsung simultan ke dua posisi, Bukit at-Tar dan al-Ameria di Timur Laut Palmyra. Pada malam sebelumnya sekelompok teroris telah menyusup kawasan al Amerika. Tiba-tiba mereka menyerang dari wilayah itu, dibantu kemudian oleh serangan dari kawasan Pergudangan 410.

Dengan dikuasainya perbukitan Al-Ameria memungkinkan para teroris menembaki seluruh wilayah kota Palmyra. Para prajurit di jalanan menjadi sasaran empuk mereka.


Jabal at-Tar, 09 pagi.
Bersamaan dengan serangan di al-Amerika empat tank dan tiga truk pick-up ISIS menyerbu bukit at-Tar. Dilanda kelaparan dan kedinginan, para prajurit Tiger Force mempertahankan bukit itu mati-matian. Namun bukit ini baru jatuh setelah ISIS hampir kehabisan pasukannya.


Palmyra, 11.00.
Dengan jatuhnya perbukitan Al Amerika dan at-Tar, Palmyra menjadi sasaran empuk ISIS. Mereka menembaki pasukan Suriah di jalanan sesukanya. Pasukan yang tinggal terpaksa meninggalkan kota dan bergerak ke selatan untuk bertahan di Benteng al-Bayarat.


Palmyra, 13.00
Penarikan pasukan berjalan dramatis. Sekitar 200 prajurit Tiger Force menjadi pelindung pasukan yang mundur dengan mengandalkan 2 tank dan sejumlah senapan mesin.

Namun ISIS telah menguasai jalan ke arah Al Bayarat sehingga para prajurit pun merasa putus asa. Dalam situasi genting, enam helikopter Mi-28 muncul untuk memberikan perlindungan, tiga helikopter menembaki ISIS di kiri jalan dan tiga lainnya di kanan jalan. Akhirnya pasukan pun berhasil mencapai Al Barayat. Namun, Palmyra tidak bisa lagi dipertahankan.(ca)

Artikel Terkait

Komentar

Artikel Populer

Prahara Aleppo

French Foreign Minister Bernard Kouchner takes off a Jewish skull-cap, or Kippa, at the end of a visit to the Yad Vashem Holocaust Memorial in Jerusalem, Tuesday, Sept. 11, 2007. Kouchner is on an official visit to Israel and the Palestinian Territories. (AP Photo/Kevin Frayer) Eskalasi konflik di Aleppo beberapa hari terakhir diwarnai propaganda anti-rezim Suriah yang sangat masif, baik oleh media Barat, maupun oleh media-media “jihad” di Indonesia. Dan inilah mengapa kita (orang Indonesia) harus peduli: karena para propagandis Wahabi/takfiri seperti biasa, mengangkat isu “Syiah membantai Sunni” (lalu menyamakan saudara-saudara Syiah dengan PKI, karena itu harus dihancurkan, lalu diakhiri dengan “silahkan kirim sumbangan dana ke no rekening berikut ini”). Perilaku para propagandis perang itu sangat membahayakan kita (mereka berupaya mengimpor konflik Timteng ke Indonesia), dan untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. Tulisan i

Mengelola Blog Wordpress dan Blogspot Melalui Ponsel

Di jaman gatget yang serba canggih ini, sekarang dasboard wordpress.com dan blogspot.com semakin mudah dikelola melalui ponsel. Namun pada settingan tertentu memang harus dilakukan melalui komputer seperti untuk mengedit themes atau template. Dan bagi kita yang sudah terbiasa "mobile" atau berada di lapangan maka kita bisa menerbitkan artikel kita ke blog wordpress.com melalui email yang ada di ponsel kita, so kita nggak usah kawatir.

Amalan Pada Malam Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه أن رسول ﷺ قال: “من أحيا ليلة الفطر وليلة الأضحى لم يمت قلبه يوم تموت القلوب” رواه الطبراني في الكبير والأوسط. Dari Ubadah Ibn Shomit r.a. Sungguh Rosulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati." ( HR.Thobaroni ) عن أبي أمامه رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال : “من قام ليلتي العيدين محتسباً لم يمت قلبه يوم تموت القلوب”. وفي رواية “من أحيا” رواه ابن ماجه Dari Abi Umamah r.a, dari Nabi ﷺ, bersabda: Barangsiapa beribadah di dua malam Hari Raya dengan hanya mengharap ALLAH, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya hati. ( HR. Ibnu Majah ) Bagaimana cara menghidupkan dua Hari Raya itu? Telah disebutkan oleh Syaikh Abdul Hamid Al Qudsi, dengan mengamalkan beberapa amalan: 1. Syaikh Al Hafni berkata: Ukuran minimal menghidupkan malam bisa dengan Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau mempe

3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup - Himayah atau Pemimpin Ulama di Tanah Banten

Forum Muslim - Banten merupakan provinsi Seribu Kyai Sejuta Santri. Tak heran jika nama Banten terkenal diseluruh Nusantara bahkan dunia Internasional. Sebab Ulama yang sangat masyhur bernama Syekh Nawawi AlBantani adalah asli kelahiran di Serang - Banten. Provinsi yang dikenal dengan seni debusnya ini disebut sebut memiliki paku atau penjaga yang sangat liar biasa. Berikut akan kami kupas 3 Ulama Paku Banten paling keramat yang masih hidup. 1. Abuya Syar'i Ciomas Banten Selain sebagai kyai terpandang, masyarakat ciomas juga meyakini Abuya Syar'i sebagai himayah atau penopang bumi banten. Ulama yang satu ini sangat jarang dikenali masyarakat Indonesia, bahkan orang banten sendiri masih banyak yang tak mengenalinya. Dikarnakan Beliau memang jarang sekali terlihat publik, kesehariannya hanya berdia di rumah dan menerima tamu yg datang sowan ke rumahnya untuk meminta doa dan barokah dari Beliau. Banyak santri - santrinya yang menyaksikan secara langsung karomah beliau. Beliau jug

Sholawat-Sholawat Pembuka Hijab

Dalam Islam sangat banyak para ulama-ulama sholihin yang bermimpi Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallam dan mendapatkan petunjuk atau isyarat untuk melakukan atau mengucapkan kalimat-kalimat tertentu (seperti dzikir, sholawat, doa dll ). Bahkan sebagian di antara mereka menerima redaksi sholawat langsung dari Rasulullah dengan ditalqin kata demi kata oleh Beliau saw. Maka jadilah sebuah susunan dzikir atau sholawat yg memiliki fadhilah/asror yg tak terhingga.  Dalam berbagai riwayat hadits dikatakan bahwa siapa pun yang bermimpi Nabi saw maka mimpi itu adalah sebuah kebenaran/kenyataan, dan sosok dalam mimpinya tersebut adalah benar-benar Nabi Muhammad saw. Karena setan tidak diizinkan oleh Alloh untuk menyerupai Nabi Muhammad saw. Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yg melihatku dalam mimpi maka ia pasti melihatku dalam keadaan terjaga" ----------------------------- 1. SHOLAWAT JIBRIL ------------------------------ صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّدٍ SHOLLALLOOH 'ALAA MUHAMMA

Kisah Siti Ummu Ayman RA Meminum Air Kencing Nabi Muhammad SAW

Di kitab Asy Syifa disebutkan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW punya pembantu rumah tangga perempuan bernama Siti Ummu Ayman RA. Dia biasanya membantu pekerjaan istri Kanjeng Nabi dan nginap di rumah Kanjeng Nabi. Dia bercerita satu pengalaman uniknya saat jadi pembantu Kanjeng Nabi. Kanjeng Nabi Muhammad itu punya kendi yang berfungsi sebagai pispot yang ditaruh di bawah ranjang. Saat di malam hari yang dingin, lalu ingin buang air kecil, Kanjeng Nabi buang air kecil di situ. Satu saat, kendi pispot tersebut hilang entah ke mana. Maka Kanjeng Nabi menanyakan kemana hilangnya kendi pispot itu pada Ummu Ayman. Ummu Ayman pun bercerita, satu malam, Ummu Ayman tiba-tiba terbangun karena kehausan. Dia mencari wadah air ke sana kemari. Lalu dia nemu satu kendi air di bawah ranjang Kanjeng Nabi SAW yang berisi air. Entah air apa itu, diminumlah isi kendi itu. Pokoknya minum dulu. Ternyata yang diambil adalah kendi pispot Kanjeng Nabi. Dan yang diminum adalah air seni Kanjeng Nabi yang ada dal

ALASAN ALI MENUNDA QISHASH PEMBUNUH UTSMAN

Oleh :  Ahmad Syahrin Thoriq   1. Sebenarnya sebagian besar shahabat yang terlibat konflik dengan Ali khususnya, Zubeir dan Thalhah telah meraih kesepakatan dengannya dan mengetahui bahwa Ali akan menegakkan hukum qishash atas para pemberontak yang telah membunuh Utsman.  Namun akhirnya para shahabat tersebut berselisih pada sikap yang harus diambil selanjutnya. Sebagian besar dari mereka menginginkan agar segera diambil tindakan secepatnya. Sedangkan Ali memilih menunda hingga waktu yang dianggap tepat dan sesuai prosedur. 2. Sebab Ali menunda keputusan untuk menegakkan Qishash adalah karena beberapa pertimbangan, diantaranya : Pertama, para pelaku pembunuh Ustman adalah sekelompok orang dalam jumlah yang besar. Mereka kemudian berlindung di suku masing-masing atau mencari pengaruh agar selamat dari hukuman. Memanggil mereka untuk diadili sangat tidak mungkin. Jalan satu-satunya adalah dengan kekuatan. Dan Ali menilai memerangi mereka dalam kondisi negara sedang tidak stabil sudah pas

Abuya Syar'i Ciomas Banten

''Abuya Syar'i Ciomas(banten)" Abuya Syar'i Adalah Seorang Ulama Yg Sangat Sepuh. Menurut beliau sekarang beliau telah berrusia lebih dari 140 tahun. Sungguh sangat sepuh untuk ukuran manusia pada umumnya. Abuya Sar'i adalah salah satu murid dari syekh. Nawawi al bantani yg masih hidup. Beliau satu angkatan dengan kyai Hasyim asy'ary pendiri Nahdatul ulama. Dan juga beliau adalah pemilik asli dari golok ciomas yg terkenal itu. Beliau adalah ulama yg sangat sederhana dan bersahaja. Tapi walaupun begitu tapi ada saja tamu yg berkunjung ke kediamannya di ciomas banten. Beliau juga di yakini salah satu paku banten zaman sekarang. Beliau adalah kyai yg mempunyai banyak karomah. Salah satunya adalah menginjak usia 140 tahun tapi beliau masih sehat dan kuat fisiknya. Itulah sepenggal kisah dari salah satu ulama banten yg sangat berpengaruh dan juga kharismatik. Semoga beliau senantiasa diberi umur panjang dan sehat selalu Aaamiiin... (FM/ FB )

Daun Pepaya Jepang, Aman Untuk Pakan Kambing di @kapurinjing

KH.MUNFASIR, Padarincang, Serang, Banten

Akhlaq seorang kyai yang takut memakai uang yang belum jelas  Kyai Laduni yang pantang meminta kepada makhluk Pesantren Beliau yang tanpa nama terletak di kaki bukit padarincang. Dulunya beliau seorang dosen IAIN di kota cirebon. Saat mendapatkan hidayah beliau hijrah kembali ke padarincang, beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah & membangun sepetak gubuk ijuk, dan sisa selebihnya beliau sumbangkan. Beliau pernah bercerita disaat krisis moneter, dimana keadaan sangatlah paceklik. Sampai sampai pada saat itu, -katanya- untuk makan satu biji telor saja harus dibagi 7. Pernah tiba tiba datanglah seseorang meminta doa padanya. Saat itu Beliau merasa tidak pantas mendoakan orang tersebut. Tapi orang tersebut tetap memaksa beliau yang pada akhirnya beliaupun mendoakan Alfatihah kepada orang tersebut. Saat berkehendak untuk pamit pulang, orang tersebut memberikan sebuah amplop yang berisi segepok uang. Sebulan kemudian orang tersebut kembali datang untuk memi