Forummuslim.org - Tragedi berdarah dikarenakan ulah teroris telah
terjadi di Brussels, Belgia, Selasa (22/03) kemarin. Pemerintah Belgia
dengan segera memberlakukan hari berkabung Nasional selama 3 hari
dengan mengibarkan bendera setengah tiang.
Seperti dirilis Arrahmahnews.com, Sebelum ini, Eropa juga pernah
diguncang teror serupa dan hal itu terjadi di Paris. Namun tragedi
Paris disebut-sebut dipersiapkan dan direncanakan di Belgia. Sementara
keterkaitan antara Belgia dengan serangan Paris telah menjadi
pertanyaan yang sangat jelas, pertanyaan mengenai penanganan terorisme
oleh otoritas di Belgia pun mulai mencuat ke permukaan.
Sebuah artikel dari Oneindia yang diunggah pada tanggal 19 Maret lalu
(beberapa hari sebelum serangan Brussels), berusaha menjelaskan hal
ini.
Ledakan Bom di Brussels, Belgia Para ahli mengatakan bahwa Belgia
telah terlalu lunak pada isu terorisme dan telah berubah menjadi hot
spot untuk kegiatan Jihadis terkait termasuk ISIS. Apa yang membuat
skenario ini bahkan lebih mengkhawatirkan lagi adalah, bahwa negara
itu adalah lokasi yang strategis untuk menuju Perancis, Jerman dan
Inggris.
Teror di Belgia bukanlah sesuatu yang baru dan negara itu memang telah
berubah menjadi tempat yang aman untuk berbagai jaringan teror.
Sebelum serangan 9/11, Ahmed Massoud, musuh Taliban, ditembak mati di
Afghanistan oleh dua orang yang memegang paspor Belgia.
Bukti lebih lanjut dari jaringan al-Qaeda di Belgia dapat dilihat
ketika polisi menemukan petunjuk dari berbagai hal terkait al-Qaeda di
negara pertama di Eropa itu.
Masalah Wahabi:
Belgia telah mengabaikan beberapa peringatan tentang penyebaran budaya
Wahabi. Ada pengaruh besar Wahabi di Belgia. Laporan menunjukkan bahwa
para pemimpin agama di Belgia bukanlah penduduk setempat. Hampir 80
persen dari mereka telah dibawa dari negara-negara lain dan dalam hal
ini mereka banyak mendatangkan para pengkhotbah Wahabi juga.
Para pengkhotbah Wahabi yang disponsori oleh Arab Saudi bergerak aktif
melalui Masjid Agung di Brussels. Hal inilah penyebab munculnya
radikalisasi sangat besar yang terjadi di negeri itu sehingga
membuatnya menjadi hot spot untuk kegiatan terorisme terkait.
Khotbah-khotbah radikalisasi dari para penceramah wahabi ini telah
mengakibatkan 250 orang Belgia bergabung dengan ISIS di Suriah dan
juga Irak.
Belgia juga mencatat rekor tertinggi pejuang asing per kapita dari
seluruh Eropa. Selain ini ada sekitar 1.000 orang yang berada dalam
radar dari badan-badan intelijen dan peringatan mulai ditingkatkan
melihat tingginya tingkat radikalisasi pemuda Belgia.
Fragmentasi Muslim di Belgia:
Belgia memiliki komunitas Muslim yang terdiri dari berbagai kelompok
yang berbeda yang tidak pernah memiliki konsensus dan ini membuat
sulit bagi pemerintah untuk bekerja secara efektif dengan tokoh-tokoh
masyarakat.
Fragmentasi komunitas Muslim inilah yang telah membuat masalah menjadi
begitu besar. Selain itu, Belgia memiliki struktur pemerintahan yang
kompleks, yang membuat pertukaran informasi antara polisi dan
intelijen sulit.
Brussels sendiri memiliki enam departemen polisi, hanya untuk
menangani kota itu saja, dan 19 kota dengan 19 walikota. Pendekatan
ini juga dibagi antara pemerintah daerah yang berbeda di Brussels.
(ARN)
terjadi di Brussels, Belgia, Selasa (22/03) kemarin. Pemerintah Belgia
dengan segera memberlakukan hari berkabung Nasional selama 3 hari
dengan mengibarkan bendera setengah tiang.
Seperti dirilis Arrahmahnews.com, Sebelum ini, Eropa juga pernah
diguncang teror serupa dan hal itu terjadi di Paris. Namun tragedi
Paris disebut-sebut dipersiapkan dan direncanakan di Belgia. Sementara
keterkaitan antara Belgia dengan serangan Paris telah menjadi
pertanyaan yang sangat jelas, pertanyaan mengenai penanganan terorisme
oleh otoritas di Belgia pun mulai mencuat ke permukaan.
Sebuah artikel dari Oneindia yang diunggah pada tanggal 19 Maret lalu
(beberapa hari sebelum serangan Brussels), berusaha menjelaskan hal
ini.
Ledakan Bom di Brussels, Belgia Para ahli mengatakan bahwa Belgia
telah terlalu lunak pada isu terorisme dan telah berubah menjadi hot
spot untuk kegiatan Jihadis terkait termasuk ISIS. Apa yang membuat
skenario ini bahkan lebih mengkhawatirkan lagi adalah, bahwa negara
itu adalah lokasi yang strategis untuk menuju Perancis, Jerman dan
Inggris.
Teror di Belgia bukanlah sesuatu yang baru dan negara itu memang telah
berubah menjadi tempat yang aman untuk berbagai jaringan teror.
Sebelum serangan 9/11, Ahmed Massoud, musuh Taliban, ditembak mati di
Afghanistan oleh dua orang yang memegang paspor Belgia.
Bukti lebih lanjut dari jaringan al-Qaeda di Belgia dapat dilihat
ketika polisi menemukan petunjuk dari berbagai hal terkait al-Qaeda di
negara pertama di Eropa itu.
Masalah Wahabi:
Belgia telah mengabaikan beberapa peringatan tentang penyebaran budaya
Wahabi. Ada pengaruh besar Wahabi di Belgia. Laporan menunjukkan bahwa
para pemimpin agama di Belgia bukanlah penduduk setempat. Hampir 80
persen dari mereka telah dibawa dari negara-negara lain dan dalam hal
ini mereka banyak mendatangkan para pengkhotbah Wahabi juga.
Para pengkhotbah Wahabi yang disponsori oleh Arab Saudi bergerak aktif
melalui Masjid Agung di Brussels. Hal inilah penyebab munculnya
radikalisasi sangat besar yang terjadi di negeri itu sehingga
membuatnya menjadi hot spot untuk kegiatan terorisme terkait.
Khotbah-khotbah radikalisasi dari para penceramah wahabi ini telah
mengakibatkan 250 orang Belgia bergabung dengan ISIS di Suriah dan
juga Irak.
Belgia juga mencatat rekor tertinggi pejuang asing per kapita dari
seluruh Eropa. Selain ini ada sekitar 1.000 orang yang berada dalam
radar dari badan-badan intelijen dan peringatan mulai ditingkatkan
melihat tingginya tingkat radikalisasi pemuda Belgia.
Fragmentasi Muslim di Belgia:
Belgia memiliki komunitas Muslim yang terdiri dari berbagai kelompok
yang berbeda yang tidak pernah memiliki konsensus dan ini membuat
sulit bagi pemerintah untuk bekerja secara efektif dengan tokoh-tokoh
masyarakat.
Fragmentasi komunitas Muslim inilah yang telah membuat masalah menjadi
begitu besar. Selain itu, Belgia memiliki struktur pemerintahan yang
kompleks, yang membuat pertukaran informasi antara polisi dan
intelijen sulit.
Brussels sendiri memiliki enam departemen polisi, hanya untuk
menangani kota itu saja, dan 19 kota dengan 19 walikota. Pendekatan
ini juga dibagi antara pemerintah daerah yang berbeda di Brussels.
(ARN)
Komentar
Posting Komentar