Telah terjadi gempa bumi di Halmahera Barat. Gempa bumi yang
berlangsung terus menerus di Halmahera Barat, sejak tanggal 16
November 2015, hingga hari ini Sabtu 21 November 2015 masih terus
berlangsung.
Hingga hari Sabtu malam, total aktivitas gempa bumi yang terjadi sudah
mencapai 469 kejadian dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman
hiposenter.
Beberapa aktivitas gempa bumi signifikan, guncangannya dirasakan
hingga mencapai III - IV MMI. Gempa bumi signifikan dirasakan hingga
menimbulkan kerusakan, tercatat sudah terjadi sebanyak 9 kali. Pada
tanggal 19 November 2015 terjadi 1 kali gempa bumi dirasakan dengan
kekuatan M=4,1. Selanjutnya pada tanggal 20 November 2015 terjadi 5
kali gempa bumi dirasakan dengan kekuatan M=4,6, M=3,6, M=4,0, M=4,9,
dan M=4,0.
Pada tanggal 21 November 2015 masih terjadi gempa bumi signifikan
dirasakan sebanyak 3 kali dengan kekuatan M=4,5, M=4,7 dan M=4,0.
Rentetan peristiwa gempa bumi signifikan yang mengguncang Kabupaten
Halmahera Barat telah menimbulkan kerusakan pada ratusan bangunan
rumah. Kerusakan bangunan rumah yang diakibatkan oleh peristiwa gempa
bumi yang terus terjadi ini, dilaporkan sudah mencapai 350 unit di
Kecamatan Jailolo. Kerusakan paling banyak dilaporkan terjadi di Desa
Bobanehena dengan rincian: rusak ringan (276 unit), rusak sedang (53
unit), dan rusak berat (21 unit).
Tingginya frekuensi kejadian gempa bumi, dengan distribusi besaran
magnitudo yang hampir sama, mengarah kepada dugaan bahwa gempa bumi
yang terjadi di Halmahera Barat ini merupakan tipe swarm.
Swarm adalah tipe gempa bumi yang tidak memiliki gempa bumi utama
(mainshocks), sehingga sulit untuk mengenali yang mana gempa bumi
pendahuluan (foreshocks) dan yang mana gempa bumi susulannya
(aftershocks).
Hasil analisis mekanisme sumber pada beberapa gempa bumi signifikan
menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh sebuah mekanisme
patahan turun (normal fault) dengan kecenderungan strike berarah
utara-selatan. Dari hasil analisis ini diperkirakan ada sebuah
mekanisme depresi lokal yang terjadi di bawah permukaan di zona gempa
bumi.
Kepada masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tetap melakukan
aktifitas seperti biasa. Masyarakat diminta untuk tidak terpancing isu
dan prediksi-prediksi spekulatif yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Pastikan informasi terkait gempa bumi dan
tsunami benar-benar bersumber dari BMKG dan UPT BMKG setempat.***
DR. Daryono
@DaryonoBMKG
berlangsung terus menerus di Halmahera Barat, sejak tanggal 16
November 2015, hingga hari ini Sabtu 21 November 2015 masih terus
berlangsung.
Hingga hari Sabtu malam, total aktivitas gempa bumi yang terjadi sudah
mencapai 469 kejadian dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman
hiposenter.
Beberapa aktivitas gempa bumi signifikan, guncangannya dirasakan
hingga mencapai III - IV MMI. Gempa bumi signifikan dirasakan hingga
menimbulkan kerusakan, tercatat sudah terjadi sebanyak 9 kali. Pada
tanggal 19 November 2015 terjadi 1 kali gempa bumi dirasakan dengan
kekuatan M=4,1. Selanjutnya pada tanggal 20 November 2015 terjadi 5
kali gempa bumi dirasakan dengan kekuatan M=4,6, M=3,6, M=4,0, M=4,9,
dan M=4,0.
Pada tanggal 21 November 2015 masih terjadi gempa bumi signifikan
dirasakan sebanyak 3 kali dengan kekuatan M=4,5, M=4,7 dan M=4,0.
Rentetan peristiwa gempa bumi signifikan yang mengguncang Kabupaten
Halmahera Barat telah menimbulkan kerusakan pada ratusan bangunan
rumah. Kerusakan bangunan rumah yang diakibatkan oleh peristiwa gempa
bumi yang terus terjadi ini, dilaporkan sudah mencapai 350 unit di
Kecamatan Jailolo. Kerusakan paling banyak dilaporkan terjadi di Desa
Bobanehena dengan rincian: rusak ringan (276 unit), rusak sedang (53
unit), dan rusak berat (21 unit).
Tingginya frekuensi kejadian gempa bumi, dengan distribusi besaran
magnitudo yang hampir sama, mengarah kepada dugaan bahwa gempa bumi
yang terjadi di Halmahera Barat ini merupakan tipe swarm.
Swarm adalah tipe gempa bumi yang tidak memiliki gempa bumi utama
(mainshocks), sehingga sulit untuk mengenali yang mana gempa bumi
pendahuluan (foreshocks) dan yang mana gempa bumi susulannya
(aftershocks).
Hasil analisis mekanisme sumber pada beberapa gempa bumi signifikan
menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh sebuah mekanisme
patahan turun (normal fault) dengan kecenderungan strike berarah
utara-selatan. Dari hasil analisis ini diperkirakan ada sebuah
mekanisme depresi lokal yang terjadi di bawah permukaan di zona gempa
bumi.
Kepada masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tetap melakukan
aktifitas seperti biasa. Masyarakat diminta untuk tidak terpancing isu
dan prediksi-prediksi spekulatif yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Pastikan informasi terkait gempa bumi dan
tsunami benar-benar bersumber dari BMKG dan UPT BMKG setempat.***
DR. Daryono
@DaryonoBMKG
Komentar
Posting Komentar