Forummuslim.org - Amerika tengah mempertimbangkan langkah militer untuk
melindungi pemberontak Suriah pro-Amerika, setelah pesawat-pesawat
tempur Rusia menghantam posisi-posisi mereka. Langkah ini bisa memicu
terjadinya konflik militer langsung antara Amerika dan Rusia di
Suriah.
Seperti dilaporkan Associated Presspada hari Kamis (1 Oktober) dengan
mengutip keterangan beberapa pejabat militer senior Amerika, Amerika
kini tengah mempertimbangkan untuk menggunakan kekuatan militer guna
melindungi sekutu-sekutunya di Suriah dari serangan Rusia.
"Mempertimbangkan risiko dari penggunaan kekuatan militer sebagai
respon atas serangan Rusia adalah salah satu isu Departemen Pertahanan
AS," demikian laporan itu menyebutkan.
Para pejabat yang tidak disebutkan identitasnya itu mengakui bahwa
tindakan Rusia yang telah melakukan serangan tanpa pandang bulu
terhadap pemberontak Suriah pro-Amerika, telah menimbulkan dilema bagi
Amerika. Namun Menhan Ash Carter, bagaimana pun masih menolak untuk
mendiskusikan langkah ini. Demikian laporan ini melanjutkan.
Sebelumnya, pada tahun ini, Amerika mengatakan bahwa pemberontak
Suriah pro-Amerika akan mendapatkan perlindungan udara Amerika jika
mereka diserang oleh kelompok ISIS atau pasukan Suriah.
Rusia mulai melancarkan serangan udara di Suriah pada hari Rabu (30
September) dan terus berlanjut sampai hari ini. Rusia mengklaiam
serangan itu ditujukan terhadap posisi-posisi ISIS. Namun para pejabat
dan media-media barat menyebutkan bahwa serangan tersebut lebih banyak
menyasar pada kelompok-kelompok pemberontak non-ISIS.
Menurut Kementrian Pertahanan Rusia selama 24 jam serangan udara Rusia
telah berhasil menghancurkan 12 sasaran di Suriah yang semuanya adalah
kedudukan ISIS.
Pada hari Kamis (1 Oktober) para pejabat pertahanan Amerika untuk
pertama kali mengadakan pembicaraan dengan para pejabat pertahanan
Rusia seputar pertempuran di Suriah. Dalam percakapan itu Elissa
Slotkin, Asisten Menteri Pertahanan Amerika urusan internasional
menyampaikan kekecewaan Amerika karena Rusia telah menyerang
posisi-posisi dimana kelompok ISIL tidak beroperasi.
Gereja Rusia Restui Aksi Militer Rusia di Suriah
Sementara itu gereja Orthodox Rusia menyebut misi Rusia di Suriah
sebagai 'Perang Suci'. Hal ini menyusul dukungan parlemen Rusia
terhadap operasi militer di Suriah.
Pemimpin Gereja Orthodox Archpriest Vsevolod Chaplin mengatakan kepada
wartawan, Rabu (30/9) di pangkalan udara Belbek, Sevastopol, bahwa
keputusan yang diambil oleh parlemen Rusia, Dewan Federasi Rusia,
untuk mendukung operasi militer Rusia di Suriah 'sesuai dengan hukum
internasional, mental rakyat Rusia dan peran yang selalu dijalankan
Rusia di Timur Tengah'. Demikian seperti dilaporkan kantor berita
RusiaInterfaxdan dilansir media LiputanIslam.com, Jumat (2/10).
Pernyataan itu disampaikan Chaplin seusai melakukan upacara
pemberkatan terhadap sebuah pesawat SU-27 di pangkalan udara Belbek
sebagai simbol dukungan gereja Rusia.
Ia menambahkan bahwa Rusia tidak bisa dipisahkan dengan umat Kristen
Suriah yang bersama kelompok-kelompok minoritas lainnya menghadapi
penindasan.
"Perang melawan terorisme adalah perang suci dan hari ini negara ini
menjadi negara yang paling aktif memerangi terorisme," kata Chaplin.
Kepala Staff Gabungan Sergei Ivanov mengatakan bahwa pasukan Rusia di
Suriah memerangi kelompok ISIS atas permintaan Presiden Suriah Bashar
al-Assad. Selama dua hari berturut-turut, hari Rabu dan Kamis (1/10)
Rusia telah melakukan serangan udara terhadap posisi-posisi
pemberontak Suriah.
Sumber : Indonesian Free Press
Komentar
Posting Komentar