PKS Adalah Kumpulan Bajingan & Penjahat Terbesar Negeri Ini
Oleh Afwan Riyadi (@Af1_)
Orang pintar katanya; melek media katanya; justru mau dibodoh-bodohi media.
Jokowi bajak sawah dipuja-puja padahal harga beras tetap saja naik.
Hidayat Nur Wahid membantu korban kebakaran dinyinyiri, padahal jelas
memberi solusi.
Jokowi datang dari partai terkorup, PDI Perjuangan. Di masanya semua
harga naik. PKS bukan partai terkorup. Tidak membuat daging sapi dan
beras mahal.
Bukan PKS yang melemahkan KPK sampai hampir habis. Tapi siapa yang
dituduh pro-koruptor?
Propaganda jahat. Tapi, apapun yang terjadi kami tetap melayani.
Bukan pula PKS yang duduk-duduk asik bareng buronan kasus BLBI.
Bukan PKS yang melego BUMN ke asing.
Bukan PKS yang menjual gas murah ke luar negeri.
Bukan PKS yang membunuh Munir dan Theys Eluay.
Bukan PKS yang merampok Bank Century.
Bukan PKS yang menenggelamkan Sidoarjo.
Bukan PKS yang memenjarakan aktifis.
Bukan PKS yang mencaci "Cina Anjing".
Bukan PKS yang menyerbu rumah-rumah ibadah.
Tapi PKS tetaplah sasaran kebencian yang mengasyikkan.
Tapi PKS bagaikan partai terlarang yang memiliki dosa tak terampunkan.
Bagi mereka PKS bagaikan kumpulan bajingan yang siap merampok harta,
jiwa, dan kehormatan.
PKS adalah sasaran hinaan. Tak perlu meminta maaf jika hinaannya salah
sasaran. "Besok kita hina soal yang lain," ujarnya.
PKS adalah sasaran hinaan. Maka dia boleh dihina. Dan tak boleh
menghina. Menghina bagi PKS adalah kesalahan terbesar se-jagat raya.
Menghina PKS adalah pahala jalan masuk surga. PKS balas menghina
adalah dosa besar 7 turunan.
Berapa sih kerugian negara akibat ulah PKS se-Indonesia?
#Serius_nanya...
Sementara Menteri Pertanian dari PKS sudah membawa swa sembada beras
bertahun-tahun secara berturut-turut.
Sementara Menkominfo dari PKS sudah membuat internet di negeri ini
meningkat kecepatannya secara signifikan. Menkominfo memblokir
situs-situs porno, mencoba menjaga moral anak bangsa.
Nur Mahmudi yang enak dibully, membawa audit anggaran Depok WTP
berkali-kali. Jokowi yang enak dipuja, membawa DKI turun jadi WDP.
Aher yang tidak dianggap prestasinya, membawa Jabar surplus
pendapatan. Jokowi yang pakai sendal saja dianggap prestasi, bawa DKI
minus trilyunan rupiah.
Ratusan prestasi Aher dianggap sepi. Jokowi turun dari mobil karena
kebelet BAB ramai diangkat media kemana-mana.
Sekarang kalian menyesal pilih Jokowi karena ketipu pencitraan semu.
Masih mau getol #SaveAhok yang pakai jurus sama?
"Ah, selama PKS masih musuhi, kami selalu dukung Ahok & Jokowi."
ABS baru adalah 'Asal Bukan PKS'. Karena PKS adalah penjahat terbesar
negeri ini. Mafia. Korup. Bajingan. Tukang Mesum. Tukang Bunuh Orang.
Tirani. Tidak becus.
Saya jadi teringat kata-kata Pramudya Ananta Toer, "Bersikaplah adil
sejak dalam fikiran." Tapi tidak bakal kalau untuk PKS.
Semoga semua fitnah-fitnah ini menjadi penggugur dosa-dosa kami, para
kader PKS yang selalu ingin memberi yang terbaik bagi negeri ini.
Amiin (fp.jonru)
--
© Copyright - All Rights Reserved
Oleh Afwan Riyadi (@Af1_)
Orang pintar katanya; melek media katanya; justru mau dibodoh-bodohi media.
Jokowi bajak sawah dipuja-puja padahal harga beras tetap saja naik.
Hidayat Nur Wahid membantu korban kebakaran dinyinyiri, padahal jelas
memberi solusi.
Jokowi datang dari partai terkorup, PDI Perjuangan. Di masanya semua
harga naik. PKS bukan partai terkorup. Tidak membuat daging sapi dan
beras mahal.
Bukan PKS yang melemahkan KPK sampai hampir habis. Tapi siapa yang
dituduh pro-koruptor?
Propaganda jahat. Tapi, apapun yang terjadi kami tetap melayani.
Bukan pula PKS yang duduk-duduk asik bareng buronan kasus BLBI.
Bukan PKS yang melego BUMN ke asing.
Bukan PKS yang menjual gas murah ke luar negeri.
Bukan PKS yang membunuh Munir dan Theys Eluay.
Bukan PKS yang merampok Bank Century.
Bukan PKS yang menenggelamkan Sidoarjo.
Bukan PKS yang memenjarakan aktifis.
Bukan PKS yang mencaci "Cina Anjing".
Bukan PKS yang menyerbu rumah-rumah ibadah.
Tapi PKS tetaplah sasaran kebencian yang mengasyikkan.
Tapi PKS bagaikan partai terlarang yang memiliki dosa tak terampunkan.
Bagi mereka PKS bagaikan kumpulan bajingan yang siap merampok harta,
jiwa, dan kehormatan.
PKS adalah sasaran hinaan. Tak perlu meminta maaf jika hinaannya salah
sasaran. "Besok kita hina soal yang lain," ujarnya.
PKS adalah sasaran hinaan. Maka dia boleh dihina. Dan tak boleh
menghina. Menghina bagi PKS adalah kesalahan terbesar se-jagat raya.
Menghina PKS adalah pahala jalan masuk surga. PKS balas menghina
adalah dosa besar 7 turunan.
Berapa sih kerugian negara akibat ulah PKS se-Indonesia?
#Serius_nanya...
Sementara Menteri Pertanian dari PKS sudah membawa swa sembada beras
bertahun-tahun secara berturut-turut.
Sementara Menkominfo dari PKS sudah membuat internet di negeri ini
meningkat kecepatannya secara signifikan. Menkominfo memblokir
situs-situs porno, mencoba menjaga moral anak bangsa.
Nur Mahmudi yang enak dibully, membawa audit anggaran Depok WTP
berkali-kali. Jokowi yang enak dipuja, membawa DKI turun jadi WDP.
Aher yang tidak dianggap prestasinya, membawa Jabar surplus
pendapatan. Jokowi yang pakai sendal saja dianggap prestasi, bawa DKI
minus trilyunan rupiah.
Ratusan prestasi Aher dianggap sepi. Jokowi turun dari mobil karena
kebelet BAB ramai diangkat media kemana-mana.
Sekarang kalian menyesal pilih Jokowi karena ketipu pencitraan semu.
Masih mau getol #SaveAhok yang pakai jurus sama?
"Ah, selama PKS masih musuhi, kami selalu dukung Ahok & Jokowi."
ABS baru adalah 'Asal Bukan PKS'. Karena PKS adalah penjahat terbesar
negeri ini. Mafia. Korup. Bajingan. Tukang Mesum. Tukang Bunuh Orang.
Tirani. Tidak becus.
Saya jadi teringat kata-kata Pramudya Ananta Toer, "Bersikaplah adil
sejak dalam fikiran." Tapi tidak bakal kalau untuk PKS.
Semoga semua fitnah-fitnah ini menjadi penggugur dosa-dosa kami, para
kader PKS yang selalu ingin memberi yang terbaik bagi negeri ini.
Amiin (fp.jonru)
--
© Copyright - All Rights Reserved
Komentar
Posting Komentar