dari satu muara ke lain muara,
menikmati nyanyian burung belibis
yang terbang rendah,
di antara deburan gelombang.
Dalam perjalanan ini apa yang ku cari,
asmara kasih telah patah hati,
nyanyian kerinduan telah terpisah dari badan,
jasad ini memuja cinta,
cinta terlarang !
Di mana bandara hati,
tempat ku hamparkan selembar sajadah,
dalam balutan lumpur ini, aku juga tahu ini dosa,
dosa anak manusia yang durhaka,
tak mungkin bukan aku berkubang selamanya ?
Mumpung masih ada sisa usia !
Di manakah bandara hati,
tempat aku tidur terlelap sejenak,
melepas keinginan hidup yang melelahkan.
Tuhan,
dalam siksaMu
ku hikmati keagungan Mu.
menikmati nyanyian burung belibis
yang terbang rendah,
di antara deburan gelombang.
Dalam perjalanan ini apa yang ku cari,
asmara kasih telah patah hati,
nyanyian kerinduan telah terpisah dari badan,
jasad ini memuja cinta,
cinta terlarang !
Di mana bandara hati,
tempat ku hamparkan selembar sajadah,
dalam balutan lumpur ini, aku juga tahu ini dosa,
dosa anak manusia yang durhaka,
tak mungkin bukan aku berkubang selamanya ?
Mumpung masih ada sisa usia !
Di manakah bandara hati,
tempat aku tidur terlelap sejenak,
melepas keinginan hidup yang melelahkan.
Tuhan,
dalam siksaMu
ku hikmati keagungan Mu.
=============================
Created By Muhammad Saroji
(5 Juli 2009)
(5 Juli 2009)
Komentar
Posting Komentar