Muhammad saroji - File Pribadi |
Setangkai mawar dalam gelas
telah layu dan mati,
warna jingga yang dulu berseri
kini telah pucat pasi,
aku rasakan aromanya tak lagi mewangi,
keindahan yang dulu ada
pupus kini.
Andai saja
ku dapati lagi mawar yang segar berseri,
tentu kan ku suntingkan untukmu,
ku hiaskan di rambut sutramu,
agar kau hayati keharumannya di kalbu,
tentu kau rasakan keindahannya,
seperti ku sanjung keanggunanmu,
di kalbuku.
ku dapati lagi mawar yang segar berseri,
tentu kan ku suntingkan untukmu,
ku hiaskan di rambut sutramu,
agar kau hayati keharumannya di kalbu,
tentu kau rasakan keindahannya,
seperti ku sanjung keanggunanmu,
di kalbuku.
Tapi aku takut,
tiap kali mawar aku petik,
tiap kali pula dia akan layu,
seperti kisah-kisah beku di hatimu.
tiap kali mawar aku petik,
tiap kali pula dia akan layu,
seperti kisah-kisah beku di hatimu.
Ku pandangi lagi mawar dalam gelas itu,
kelopaknya jatuh satu-satu,
keindahan luruh,
keharuman runtuh.
kelopaknya jatuh satu-satu,
keindahan luruh,
keharuman runtuh.
Mawar dalam gelas,
saksi bisu setangkup rindu,
mengiring cintamu yang telah berlalu,
mawar dalam gelas,
keindahan yang terbuang,
mati sia-sia
saksi bisu setangkup rindu,
mengiring cintamu yang telah berlalu,
mawar dalam gelas,
keindahan yang terbuang,
mati sia-sia
==============================================
Bogor - 14 Juli 1995
Created By Muhammad saroji
Komentar
Posting Komentar